Klikbmi, Lebak – Hari ini, Selasa,14/2 merupakan hari yang membahagiakan bagi Ibu Jumariah (50 tahun) dan suaminya, Pak Budi (55 tahun. Warga Kp. Sukamaju RT 04 RW 01 Desa Talagahiang Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak Provinsi Banten ini mendapatkan rumah gratis yang ke-392 dari Kopsyah BMI.
Rumah gratis melalui program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) yang berawal dari ide Kamaruddin Batubara, Dirut Kopsyah BMI ini merupakan terobosan penting bagi peran serta koperasi dalam membangun kebutuhan rumah bagi anggota atau pun masyarakat yang kurang mampu.
Ide awal Kambara sapaan akrab pria alumnus IPB yang dengan ide rumah gratis melalui koperasi mendapatkan rekor MURI ini sangat penting untuk membangun image koperasi menjadi lebih baik.
Melalui program rumah gratis ini masyarakat akan menjadi lebih terbuka terhadap gerakan koperasi yang tidak hanya memberikan pinjaman dan pembiayaan kepada anggota tetapi juga lebih dari itu koperasi mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa ini.
Memang sejatinya koperasi harus lebih mampu meningkatkan rasa kebersamaan dan gotong-royong dalam kehidupan masyarakat.
Wahyudin Awaludin, Manajer Kopsyah BMI Cabang Cipanas pagi ini memberikan keterangan bahwa Ibu jumariyah merupakan anggota Kopsyah BMI yang bergabung dari bulan November 2018. “Beliau inii aktif di rembug pusat lovebird, saat ini Beliau mengajukan pembiayaan untuk modal usaha jual beli limbah senilai Rp 5 juta” ujar Wahyudin pada redaksi.
“Jadi Ibu Junariyah dan Pak Budi ini suami istri pencari limbah gelas plastik, botol dan barang bekas lainnya di sekitaran Cipanas. Berbekal motor tua, setiap hari mereka menyisiri jalan mencari barang bekas” ujar Wahyudin lagi.
”Beliau berdua mengumpulkan hasilnya lalu beberapa hari kemudian menjualnya ke penadah barang bekas” tegas Wahyudin.
Wahyudin menambahkan kadang juga sang suami menambal jalan yang bolong dan dikasih seiklasnya dari kendaraan yang lewat. Karena ekonomi yang kurang baik, mereka hanya mendapatkan kurang dari Rp 200 ribu setiap 3 hari selama mengumpulkan barang tersebut.
“Dengan kondisi rumah yang sudah sangat tidak layak dan sangat memprihatinkan karena di dalamnya tiangnya juga sudah patah bahkan sudah diganjal. Tiang lapuk, bilik bolong, dan atap juga bocor ketika hujan, kondisi belakang rumah pun sudah ambruk, bisa dibilang seperti kendang. Inilah alasan mengapa kita Kopsyah BMI membangun dari nol rumah ini” pungkas Wahyudin.
Ruslan Rohendi, Manajer Area 10 Kopsyah BMI menambahkan bahwa Ibu Jumariah terpaksa tetap tinggal di rumah ini. “Bahkan itupun rumah yang sebelumnya ditinggali juga hasil dari gotong-royong warga 5 tahun yang lalu. Bu Jumariah pun tinggal di rumah ini, bersama 1 orang anak perempuan yang masih MP dan 1 orang anak laki-lakinya” ujar Ruslan membuka keterangannya.
“Dengan kondisi ekonomi yang sulit berat sepertinya untuk memperbaiki rumahnya sehingga Kopsyah BMI tergerak untuk membangunkan rumah Beliau” tegas Ruslan.
Ruslan menjelaskan jika rumah baru Ibu Jumariah dibangun dengan biaya Rp 55 juta, dengan rincian dari pihak keluarga Rp 250 ribu dan dari Kopsyah BMI Rp 54.750.000,-.
Lebih lanjut Ruslan menjelaskan tentang peran serta aktif Desa Talagahiang bersama membangun desa bersama Kopsyah BMI. Saat ini simpanan modal Kopsyah BMI yang berasal dari Desa Talagahiang Rp 106.187.000,-. “Simpanan Lainnya Rp 72.007.351,-; penyaluranRp 3.798.041.000,- ; Piutang Rp 480.118.000,- ;” jumlah anggota sebanyak 152 orang” papar Ruslan.
Menutup keterangannya Ruslan menegaskan jumlah KK di Desa Talagahiang sebanyak 683 KK. “Kita tentu berharap semakin banyak anggota di Kopsyah BMI di desa ini sehingga pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual bersama Kopsyah BMI akan semakin meningkat. (Sularto/Klikbmi)