Nasehat Dhuha Jumat, 15 Juli 2022 | 15 Dzulhijah 1443 H | Oleh : Sarwo Edy, ME
Klikbmi, Tangerang – Terlihat bangunan rumah yang tertata rapi disertai dengan udara segar yang menghiasinya. Pagi itu tampak seorang ibu yang sedang mengasuh anaknya yang masih berumur 1,5 tahun. Ibu ini bernama Widya Ayu Lestari.
Bu Widya yang saat ini berumur 27 tahun memang sehari-hari beraktivitas sebagai ibu rumah tangga. Kesibukannya mengurus anak dan juga rumahnya sementara suaminya bekerja. Rumahnya terletak di Perumahan Griya Asri Cisoka yang letaknya ada di belakang Kantor Kopsyah BMI Cabang Solear.
Widya merupakan salah satu anggota umum Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia. Ia masuk menjadi anggota BMI sejak 2016 lalu. Ia menjadi anggota melalui teman kuliahnya, yaitu Basori (Manajer Cabang Rajeg). Mereka berdua adalah alumni mahasiswa UNPAM (Universitas Pamulang) lulusan tahun 2017.
Pada tahun 2016 Ia memantapkan diri untuk menjadi anggota Kopsyah BMI karena ia merasa BMI itu lembaga yang syariah. Selain itu dana yang ditabung juga aman dan berkah. Hasil yang ditabungnya pun bisa membuatnya memudahkan tercapainya dan tercukupinya segala kebutuhan. Ia juga merasa menabung di BMI memudahkan pencapaian tujuan hidupnya.
“Saya tertarik menjadi anggota Kopsyah BMI karena ini lembaga syariah, dana yang disimpan di sini juga aman dan berkah. Karena dulu tujuan utama saya nabung di sini untuk wisuda. Di sini juga tidak ada potongan alias biaya admin. Jadi alhamdulillah, Saya bisa wisuda hasil dari nabung di BMI. Dan sekarang masih berlanjut menabung untuk keperluan lainnya.” ujarnya dengan mantap.
Selain menabung untuk wisuda dan keperluan duniawi lainnya, ia juga tidak lupa untuk menyisihkan sebagian rezekinya untuk tabungan akhiratnya. Terbukti, Pada tahun 2019 ia memantapkan hatinya untuk berwakaf atas nama orang tuanya.

“Alhamdulillah, pada tahun 2019 saya bisa berwakaf atas nama bapak. Saya ingin orang tua punya tabungan akhirat. Ingin berbakti kepada orang tua gitu.” lanjutnya.
Hal itu ia lakukan karena ia merasa bahwa selama kerja dan dapat gaji, belum bisa berbakti dan membahagiakan orang tua. Ia merasa uang yang didapatnya hanya habis untuk keperluannya saja.
“Dulu ketika saya masih kerja dan dapat gaji, uang yang saya dapat pasti habis untuk keperluan sendiri. Saya merasa daripada “dihamburin” kemana-mana tidak jelas lebih baik saya berwakaf. Saya mau umrohin orang tua tapi belum ada uang. Makanya saat itu bisanya berwakaf di BMI atas nama orang tua. Itu saya jadikan salah satu bakti saya kepada orang tua.” terangnya sembari mengingat masa lalu.
“Awalnya saya hanya sekedar lihat status whatsappnya Pak Bas yang isinya tentang ajakan berwakaf di BMI. Pada saat itu tidak langsung tertarik dan ingin berwakaf. Beberapa bulan kemudian saya tiba-tiba termenung dan merasa bahwa saya belum banyak berbakti kepada orang tua. Setelah itu saya langsung menghubunginya dan menyampaikan kepadanya kalau saya ingin berwakaf atas nama orang tua.” papar ibu muda ini menceritakan alasannya berwakaf.
Ia pun merasa sedikit lega setelah berwakaf atas nama orang tuanya. Dan berharap semoga dengan berwakaf menjadi tabungan yang kekal untuk orang tuanya.
Ia melanjutkan, ia berwakaf di BMI karena programnya jelas. Dengan adanya informasi yang berkelanjutan membuat para anggota juga mengetahui kemana uangnya digunakan. Ia juga sering membuka website BMI. Selain itu, ia juga sering melihat statusnya Pak Basori yang saat ini menjadi manajer Kopsyah BMI Cabang Rajeg. Sehingga hal itu yang semakin meyakinkannya bahwa uang wakaf tersalurkan dengan baik.
Selain hal tersebut di atas, ia juga merasa program wakaf di BMI juga merata. Hal tersebut dibuktikannya dengan program wakaf yang bervariasi.
“Program wakaf di BMI juga merata. Biasanya kalau wakaf itu untuk masjid-masjid aja. Tapi kalau di BMI tidak. Tidak hanya masjid, tapi ada rumah sakit dan lahan sawah produktif juga. Jadi jika ada warga yang pengangguran bisa jadi produktif dengan menggarap sawah. Insyallah nanti ada juga sekolah islam. Jika sudah terbangun sekolah islam insya Allah saya sekolahkan anak di situ.” ujar ibu yang dulunya bekerja sebagai admin marketing perusahaan kontraktor di alam sutera.
Selain karena yakin dengan program-program yang ada, Ia pun berkomitmen untuk membantu membangun program-programnya. Salah satunya dengan melanjutkan berwakaf di BMI jika ada sudah uangnya.
Hingga saat ini ibu lulusan S1 Akuntansi Syariah di UNPAM (Universitas Pamulang) ini sudah berwakaf untuk dua orang. Yaitu untuk bapaknya dan anaknya. Dan Insya Allah akan berwakaf untuk dirinya, suaminya dan ibunya di hari kemudian.
Ia pun menghimbau kepada BMI Klikers untuk berbondong-bondong berwakaf di BMI. Karena dengan bergotong royong akan mempercepat pembangunan program-program yang ada. Dan semakin cepat bermanfaat juga untuk yang membutuhkan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa program wakaf yang ada di Kopsyah BMI ada 4 (empat), yaitu : lahan sawah produktif, masjid, rumah sakit dan sekolah islam. Hal itu seakan selaras dengan 5 pilar pemberdayaan yang ada di Kopsyah BMI, yaitu : ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual.
Lahan sawah produktif untuk membuka lapangan pekerjaan (ekonomi), sekolah islam (pendidikan), rumah sakit (kesehatan), hasil dari sawah produktif dibagikan kepada para dhuafa (sosial) dan masjid untuk ibadah (spiritual).
Mari menjadikan ayat di bawah sebagai motivasi kita dalam berwakaf, kita tidak akan pernah sampai pada kebaikan yang sempurna sampai kita menginfakkan sebagian harta yang kita cintai.
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
Artinya : Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.
Orang tua tidak pernah takut miskin memberi nafkah kepada anaknya di masa membesarkan mereka. Tapi anak seringkali takut kekurangan di saat menanggung orangtuanya di masa tuanya. Mari berbakti kepada orang tua. Salah satunya dengan berwakaf atas nama mereka. Wallahu a’lam bish-showaab.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)