Isro’ Mi’roj & Perintah Sholat

Info ZISWAF

#NASEHAT DHUHA# Rabu, 10 Maret 2021 | 33 Hari Menuju Ramadhan 1442 H | Oleh : Ust Sarwo Edy, ME

Klikbmi, Tangerang – Seperti yang kita ketahui bahwa Nabi Muhammad adalah khatamul anbiya’ wal mursalin (Penutup para Nabi dan Rasul). Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Allah untuk umatnya.

Beliau diutus oleh Allah untuk menjadi penyempurna ajaran-ajaran dari para Nabi sebelumnya. Salah satu ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah ibadah sholat. Ibadah sholat (5 waktu) sendiri diwahyukan kepada beliau pada saat terjadinya peristiwa Isra’ Mi’raj.

Peristiwa isra’ mi’raj adalah salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 27 Rajab ini menjadi tanda kebesaran Allah. Peristiwa ini dibagi menjadi 2 bagian. Isra’ yang berarti perjalanan dari Masjidil Haram (Di Makkah) ke Masjidil Aqso (Di Syam) Palestina.

Mi’raj yang artinya Dinaikkannya Nabi Muhammad dari Masjidil Aqso ke sidratil muntaha. Allah berfirman di surat Isra’ ayat 1 yang berbunyi :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Peristiwa ini adalah salah satu cara Allah menyeleksi orang-orang yang benar-benar beriman dan yang tidak beriman kepada Allah. Bahkan banyak juga yang sebelumnya beriman menjadi kafir setelah mendengar cerita peristiwa yang menurut logika memang tidak masuk akal ini. Pada saat itu, dari para sahabat yang mendengar cerita, Hanya Abu Bakar Ash-shiddiq lah yang pertama kali yang percaya akan cerita Nabi ketika yang lainnya tidak percaya dan bahkan banyak yang menghina.

Maka dari itulah sahabat Abu Bakar diberi gelar Ash-Shiddiq. Sehingga tidak bisa kita pungkiri bahwa dengan adanya peristiwa isra’ mi’raj bisa menambah keimanan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan kebesaran-Nya dan keimanan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Selain untuk menambah kekuatan Nabi Muhammad dalam berdakwah serta menjadi ujian keimanan bagi umat islam. Ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa yang sangat luar biasa ini :

  1. Sebelum melakukan perjalanan isra’ mi’raj, Dada Rasulullah dibedah dan dikeluarkan hatinya, lalu dicuci dengan air zamzam, lalu dikembalikan ke tempatnya dan diisi dengan keimanan dan hikmah. Dari sini kita belajar bahwa siapa yang ingin naik menjadi manusia mulya, hendaknya membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati.
  2. Peristiwa Rasulullah menjadi imam para anbiya’ wal mursalin di masjidil aqso menjadi bukti bahwa Beliau mempunyai keistimewaan tersendiri. Dan berdasarkan surat Ali Imron ayat 110, Umat Nabi Muhammad adalah umat terbaik.
  3. Peristiwa isra’ mi’raj ini terjadi setelah Rasulullah dilanda ujian yang sangat luar biasa. Dari yang dirasakan beliau sendiri dengan wafatnya orang-orang tercinta dan ujian yang dirasakan oleh umatnya berupa tekanan dari para musuhnya tentang keyakinan mereka. Dari sini kita belajar bahwa Allah akan mendatangkan kemudahan setelah musibah dan kesulitan dan mengajari kita agar terus bersabar.
  4. Peristiwa perjalanan isra’ mi’raj yang menurut logika tidak masuk akal ini menjadi bukti bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Jika Allah berkehendak. Kun Fayakun.
  5. Peristiwa permintaan Rasulullah dalam pengurangan jumlah waktu sholat dalam sehari serta doa nabi : Assalamu Alaina wa ala ibadillahi-sh-sholihin menjadi bukti bahwa Nabi Muhammad sangat memikirkan umatnya.
    Dan masih banyak lagi hikmah-hikmah di balik peristiwa yang luar biasa ini yang bisa kita jadikan hal untuk mentadabburi ayat-ayatnya.

Ketika di sidratil muntaha, Rasulullah bertemu langsung dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Dan atas pertemuan itu, Allah memerintahkan Beliau untuk melaksanakan Sholat wajib 5 waktu. Jika kita telisik lebih dalam, sholat merupakan ibadah “ritual” penghambaan kepada Allah yang di dalamnya seorang hamba seakan-akan “bertemu” dengan Allah. Sama halnya dengan Rasul yang dicuci hati beliau sebelum bertemu dengan Allah,

Maka seyogyanya kita juga harus membersihkan hati kita dari penyakit hati (Iri,dengki,ujub,riya’, takabbur serta penyakit hati lainnya) sehingga ketika sholat dan kita “bertemu” dengan Allah dalam keadaan bersih,khusyu’ dan “kecil” di hadapan-Nya. Wallahu a’lam bish-showab.

Mari salurkan sedekah kita melalui rekening ZISWAF KOPSYAH BMI : 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *