JAWARA, Jaringan Warung Anggota Koperasi BMI

BMI Corner

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.” (QS An-Nisa : 29)

Klikbmi, Tangerang – Koperasi BMI meluncurkan Jaringan Warung Anggota (Jawara). Program kerjasama Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) dan Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) merupakan kegiatan pemberdayaan anggota yang memiliki usaha ritel dengam penerapan transaksi digital lewat Doit BMI dan BMI Mobile. Baik anggota di seluruh wilayah pelayanannya baik di Banten dan Jawa Barat. Saat ini sudah ada 10 warung yang masuk dalam Jawara Koperasi BMI.

Dengan masuk ke dalam Jawara, anggota bisa saling menguatkan ekonomi anggota lainya dengan berbelanja di warung anggota BMI. Begitu yang disampaikan Wakil Presdir Koperasi BMI yang juga Direktur Utama Kopmen BMI Radius Usman. Ditambah lagi, predikat Koperasi BMI sebagai koperasi pemberdayaan dan sosial semakin kuat karena setiap ruh kegiatannya selalu menjadikan pemberdayaan anggota sebagai fokusnya.

Warung milik Ibu Lina, Anggota Kopsyah BMI asal Sepatan yang masuk dalam Jawara Koperasi BMI.

Dikatakan Radius, tujuan Jawara dibangun untuk mentransformasi warung-warung tradisional anggota menjadi warung berbasis digital. Dengan kata lain, anggota yang berbelanja di warung Jawara bisa menggunakan duit digital BMI yakni Doit BMI dan Aplikasi Transaksi BMI Mobile. Penguatan digital ini akan memberi manfaat lebih bagi anggota pemilik warung.

”Pembayarannya bisa melalui Doit BMI baik dalam berbentuk point maupun cash. Ataupun BMI Mobile. Dengan begini, ekonomi anggota semakin diberdayakan. Dengan belanja di warung tetangga, dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan tentunya naik kasta,” paparnya.

Radius menambahkan, ada manfaat besar dengan belanja di Jawara, yakni menjaga silaturahmi antar anggota, menggerakan ekonomi mikro, pemberdayaan anggota, mendukung pemerataan pendapatan dan meningkatkan perekonomian anggota.

Warung Ibu Ustu di Pakuhaji yang masuk dalam Jawara.

Perlu diketahui, ada tiga benefit menjadi warung anggota yang masuk dalam program Jawara ini. Pertama, pembayaran digital yakni bisa mencairkan dananya (refund) melalui Doit BMI. Manfaat kedua yakni anggota bisa berjualan pulsa dengan harga yang kompetitif melalui Doit BMI atau BMI Mobile. Manfaat yang ketiga, anggota Jawara bisa menikmati benefit dengan berbelanja lewat Doit BMI di usaha-usaha Kopmen BMI, seperti berbelanja barang elektronik, HP, rumah tangga hingga bahan-bahan bangunan.

Sementara, Manajer Pemberdayaan Anggota Kopsyah BMI Muhammad Suproni menjelaskan, program Jawara diikuti oleh 10 warung anggota. Ke-8 warung berada di Kabupaten Tangerang, sementara 2 warung lainya di Cadasari dan Saketi, Kabupaten Pandeglang. (Selengkapnya lihat infografis-red). Saat ini, pemberdayaan terus berkoordinasi dengan cabang-cabang Kopsyah BMI mengajak warung anggota masuk ke dalam Jawara.   

”Syarat bagi anggota yang ingin mendaftar dalam program Jawara yakni dia merupakan anggota Koperasi BMI dan memiliki usaha warung, hanya dua saja syaratnya,” jelasnya.

Terpisah, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara mengatakan, DoitBMI merupakan salah satu ikon pemberdayaan anggota Kopsyah BMI. Dengan kolaborasi antara Jawara dan DoitBMI, anggota memperoleh kesempatan seluasnya untuk berinteraksi dengan sesama anggota lainnya dalam menjual dan membeli produk dengan layanan teknologi  berupa uang digital.

”Jawara dibentuk untuk menghimpun potensi anggota BMI. Apalagi Koperasi memiliki aptive market yang bagus. Banyak pihak yang ingin menciptkan uang digital, tetapi mereka tidak berkutik karena tidak punya pasar nya. Kita berharap nantinya seluruh elemen di Koperasi BMI bertransaksi baik dalam pembelian dan penjualan menggnakan uang digital yang seragam yakni doitBMI. Ekosistem usaha Koperasi BMI akan tumbuh pesat, karena semua margin keuntungan dari transaksi pembelian dan penjualan barang semua berputar di lingkungan Koperasi BMI sendiri. Alhasil pemerataan pendapatan pun akan semakin meningkat dan kita sejahtera bersama,” tandasnya.

(Togar Harahap/Klik BMI)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *