وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
“Dan orang-orang yang memelihara amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS. Al-Mu’minun: 8)
Klikbmi, Bekasi– Makin tinggi pohon tumbuh, makin kuat goncangan angin meniupnya. Filosofi itulah yang mengilhami daya tahan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) mengepakkan sayap ekspansinya kendati kondisi perekonomian dililit pandemi.
Setelah membuka cabang baru di Kota Tangsel, Depok dan Kota Bogor, Koperasi Syariah dengan asset Rp1 triliun lebih itu akan membuka satu cabang lagi di satelit ibu kota. Yakni Cabang Sukatani, Kabupaten Bekasi. Tepatnya di Hari Selasa, 1 Maret 2022, Kopsyah BMI akan menggelar pertemuan umum di Desa Sukarukun, Kecamatan Sukatani.
Manajer Ekspansi Kopsyah BMI Samuroh Hadi Saputera mengatakan, Kopsyah BMI telah membuka dua cabang di Kabupaten Bekasi, yakni Sukatani dan Cikarang Utara. Baik Sukatani dan Cikarang Utara masuk ke dalam pelayanan Area 12.
”Insya Allah, tepatnya di Hari Selasa 1 Maret, Kopsyah BMI akan menggelar PU di Aula Desa Sukarukun, Sukatani,” terangnya kepada redaksi KlikBMI, Senin 28 Februari 2022.
Sebelum pelaksanaan PU, sambung Samuroh, Kopsyah BMI senantiasa berkoordinasi dengan para pejabat dan tokoh masyarakat setempat serta warga. Mulai dari berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi, Pihak Kecamatan Sukatani, Kepala Desa Sukatani dan Binamas dan Bhabinkambtibmas setempat.
”Kopsyah BMI sebagai koperasi berprestasi dan lembaga resmi, sinergi dengan pemerintah dan masyarakat menjadi poin penting yang terus kami jaga. Oleh karenanya, dalam acara PU dimanapun selalu mengundang para pemangku kepentingan,” paparnya.
Untuk diketahui, pendirian Kantor Cabang Kopsyah BMI di Sukatani merupakan yang pertama kalinya di Kabupaten Bekasi. Sama halnya dengan daerah satelit Jakarta, Bekasi merupakan daerah yang terus berkembang baikdalam aspek demografi, Pendidikan, ekonomi, infrastruktur, dan lainnya. Sehingga kehadiran Kopsyah BMI akan menggerakkan motor ekonomi warga Kabupaten Bekasi.
Dilansir dari data Badan Pusat Statistik, Kecamatan Sukatani yang memiliki 7 desa mengalami laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat dari 93. 491 jiwa di tahun 2020 naik 3,15 persen menjadi 95.694 jiwa. Daerah Sukatani juga menjadi tempat 11 perumahan bersubsidi berdiri sejak tahun 2015 (data Pemkab Bekasi).
Sekedar info, Kecamatan Sukatani terdiri dari tujuh desa yakni Desa Banjarsari, Sukaasih, Sukadarma, Sukahurip, Sukamanah dan Sukamulya. Selain mengenalkan operasional Kopsyah BMI, sambung Samuroh, dalam agenda PU nantinya, disampaikan juga bagaimana Kopsyah BMI menjaga ruh berkoperasi. satunya ditunjukkan dengan pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan yang berkelanjutan melalui pembagian rumah gratis (HRSH) dan 29 kegiatan pemberdayaan dan sosial Kopsyah BMI.
”Tentunya BMI hadir untuk memberikan layanan dan kesejahteraan melalui model koperasi yang berbeda dengan koperasi lain yaitu Model BMI Syariah,” paparnya.
Seperti diketahui, Model BMI Syariah memiliki lima instrumen pemberdayaan masyarakat yaitu sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi melalui pengembangan budaya menabung dan pemberdayaan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf).
Melalui Model BMI Syariah yang telah teruji tersebut, Kopsyah BMI meraih banyak prestasi tingkat nasional. Tercatat Kopsyah BMI merupakan Koperasi dengan penilaian sebagai koperasi SEHAT oleh Kemenkop dan UKM dan sekaligus juga mencatatkan prestasi sebagai koperasi yang SANGAT BERKUALITAS dengan nilai AAA yang diberikan oleh lembaga independen berdasarkan Permenkop No.21 Tahun 2015 tentang Pemeringkatan Koperasi.
Sementara, Direktur Operasional Kopsyah BMI Yayat Hidayatullah mengatakan, melalui PU, Kopsyah BMI memberikan edukasi bahwa BMI tidak hanya menyalurkan pembiayaan dan menagih angsuran saja, tetapi sejak awal membudayakan gerakan menyimpan dan menabung di Koperasi.
”Gerakan menyimpan dan menabung di koperasi didorong agar usaha mikro anggota semakin tumbuh baik. Dengan gerakan menabung yang melembaga dan menjadi budaya anggota akan mampu menolong diri sendiri secara bersama,” jelasnya.
Terpisah, Presiden Direktur Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara mengatakan, kehadiran Kopsyah BMI di Kabupaten Bekasi memiliki tujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat seluas-luasnya agar berkoperasi.
Kopsyah BMI sebagai salah satu koperasi besar menjadikan menabung (simpanan) sebagai salah satu instrumen Model BMI Syariah. Seperti diketahui, Model yang telah diadopsi banyak koperasi di Tanah itu memiliki 5 (lima) instrumen yaitu sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi.
“Assalamualaikum Warga Bekasi, mari berkoperasi untuk kesejahteraan bersama dalam naungan koperasi yang benar-benar koperasi. Dengan menabung di BMI, koperasi BMI maju anggota sejahtera. Mari kita wujudkan koperasi yang mandiri, berkarakter dan bermartabat,” pungkasnya.
Koperasi BMI akan konsisten dengan Model BMI Syariah dan terus mengembangkan skala usahanya agar koperasi tidak lagi menjadi pemain pinggiran. Koperasi BMI akan terus berkembang pada masa mendatang melalui dukungan masyarakat yang seluas-luasnya.
(Togar Harahap/Klikbmi)