Klikbmi, Tangerang – Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) selain mendapat energi baru dengan masuknya Hj. Ratnawati, S.Pd, MM juga mendapatkan amunisi dalam mengarungi tantangan di tahun 2022. Sosok yang sangat diperhitungkan di Kabupaten Tangerang dan sekitarnya, Beliau adalah Ir Edi Junaedi, menjadi bagian dari pengawas Kopmen BMI.Redaksi menampilkan wawancara eksklusif dengan pria kelahiran 1958 untuk memperkenalkan anggota pengawas Kopmen BMI kepada anggota dan calon anggota Kopmen BMI.
Pria ramah alumnus IPB University yang beralamat di Taman Kutabumi Blok D 18 No. 6 RT 03/04 Kutabumi, Pasarkemis, Tangerang ini sangat antusias dengan amanah baru yang diembannya. Masa kecilnya dilewati di Bandung. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya pada tahun 1965 – 1971 di SDN IX Cicadas Bandung. Sekolah menengah dilaluinya di Bandung, 1972 – 1974 di SMPN XIV Bandung dan 1975 – 1977 di SMAN VII Bandung.
Ia harus merantau ke Bogor untuk menikmati masa perkuliahannya di IPB, 1978 – 1982 pada program Agribisnis Faperta IPB Bogor. Masa kuliah ia selesaikan tepat waktu dengan masa perkuliahan 4 tahun. Untuk meningkatkan skill-nya, ia mengikuti beberapa short course. Pada tahun 2005, ia mendapat kesempatan ke negeri Kanguru, ia mengikuti kursus bertajuk Small Medium Enterprises Training di University of Canberra Australia. Pada tahun 2008 ia juga mengikuti diklat Diklat PIM II di Lembaga Adminitrasi Negara RI. Pada bidang keuangan Pak Edi, biasa ia dipanggil pada tahun 2019 menambah skill-nya dengan mengikuti kursus singkat Manajemen Resiko Lembaga Keuangan di Otoritas Jasa Keuangan RI.
Karirnya di pegawai negeri sipil tidak boleh dipandang sebelah mata, karirnya sangat cemerlang hingga beberapa dinas dipercayakan kepada sosok yang humble ini. Ia memulai karir PNS-nya pada tahun 1983. Takdir membawanya melalui tahun 1983 – 1985 sebagai staf PNS pada Kanwil Koperasi Propinsi Jawa Tengah di Semarang. Ia mengakhiri perjalanan tahun 1985 di Semarang untuk kemudian pindah ke Kabupaten Bogor.
Pada tahun 1985 ia mulai berkiprah di dunia koperasi. Ia menjadi Kepala Seksi Koperasi di Kabupaten Bogor. Tahun 1985 – 1990, ia menjabat Kasie Koperasi di Kantor Koperasi Kabupaten Bogor di Bogor sebelum akhirnya ia menjalani tugas baru di Kabupaten Tangerang. Kiprahnya di kabupaten yang saat ini dipimpin oleh Ahmed Zaki Iskandar ini dimulai tahun 1991. Pak Edi dari tahun 1991 – 1999 mendapat tugas sebagai Kasie Koperasi pada Kantor Koperasi Kabupaten Tangerang.
Memasuki melinium kedua, ia mendapat tugas baru di Dinas Koperasi Kabupaten Tangerang. Tahun 2000 – 2005 ia percaya menjadi Kabid Koperasi pada Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tangerang. Masih pada bidang perekonomian takdir membawanya berpindah ke Bappeda Kabupaten Tangerang. Tahun 2006 – 2008 ia menjabat Kabid Ekonomi Daerah pada Bappeda Kabupaten Tangerang.
Karirnya di Bappeda ia lewati sampai dengan tahun 2013. Pada 2009 – 2011 jabatan Seketraris Bappeda Kabupaten Tangerang dipercayakan di pundak Pak Edi. Sampai akhirnya pada tahun 2011 – 2013, ia mendapat amanah sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang. Tiga tahun setelah menjadi Kepala Bappeda, Pak Edi mendapat tugas baru di Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Tangerang. Tahun 2014 – 2017 ia bertugas menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Tangerang.
Karirnya di bidang pembinaan koperasi berlanjut pada tahun 2017 – 2018 , ia didaulat menjadi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tangerang. Pak Edi melanjutkan karir di sektor keuangan dengan menjadi Komisaris PT LKM Artha Kerta Raharja Kabupaten Tangerang pada 2018 – 2020. Atas segenap pengalamannya inilah ia akhirnya bergabung menjadi pengawas Kopmen BMI dan dilantik pada RAT Koperasi BMI 25 Januari 2022. Berikut ini petikan wawancara ekslusif dengan Ir Edi Junaedi, Pengawas Kopmen BMI :
Redaksi : “Ijin Pak Edi, boleh tahu latar belakang keluarga Pak”
Ir Edi Junaedi : “Saya terlahir dari keluarga yang sederhana, bapak saya bekerja sebagai mantri pertanian di Banjaran Bandung. Saya anak kedua dari tujuh bersaudara. Saya suka dengan pertanian. Oleh karena itu ini mengantarkan saya untuk kuliah di IPB.
Redaksi : “Menurut Pak Edi, pada jabatan apa merasa di puncak karir dan saat itu prestasi apa yang dapat Pak Edi banggakan?”
Ir Edi Junaedi : “Sepertinya puncak karir saya waktu itu saat saya ditugaskan menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Tangerang. Saat itu tahun 2014 hingga 2017. Kalau ditanya prestasi apa yang cukup membanggakan, saya kira kita dan semua jajaran pada waktu itu berhasil mempertahan laporan keuangan daerah dengan tetap memperoleh opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini mungkin hal biasa saja bagi yang lain, tapi menurut saya ini sebuah capaian. Kita bisa mempertahankan hal baik. Ini juga berlaku bagi semua bidang kehidupan. Saat kita mampu mempertahankan hal-hal baik yang sudah dicapai, inilah sesungguhnya prestasi kita.
Redaksi : “Menurut Pak Edi motivasi apa yang menjadi pertimbangan bergabung dengan Kopmen BMI?”
Ir Edi Junaedi : “ Keterpanggilan saya secara pribadi untuk menjadi bagian dari pengawas Kopmen BMI tidak lain adalah belajar bersama juga mengimplementasikan bisnis yang sehat dan berbasis ekonomi syariah. Kita ini sebetulnya masih belajar, tetapi belajar sambil bekerja dan menyempurnakan. Learning by doing. Belajar teori saja bisa jadi tidak cukup, kita di Kopmen BMI yang sudah relativ besar ini tentu ingin bagaimana terus belajar untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat. Saya yakin dengan prinsip syariah yang kita usung ini, Kopmen BMI semakin besar dan semakin memperbesar manfaat yang diberikan. Inilah motivasi saya bergabung di Kopmen BMI”.
Redaksi : “Menurut Pak Edi apa yang paling membedakan antara bekerja di Kopmen BMI dengan pekerjaan sebelumnya?”
Ir Edi Junaedi : “Saya jawab dulu persamaannya ya, bekerja itu bagi saya adalah untuk meningkatkan tarap hidup dan kesejahteraan masyarakat. Yang berbeda dulu dan sekarang hanya sektornya saja, dulu saya bekerja di government sector dan sekarang di private sector. Bedanya lagi saat ini saya bekerja dengan berbasis syariah. Dan untuk yang syariah ini, ini merupakan hal baru bagi saya. Tentu saya harus banyak belajar lagi”.
Redaksi : “Pak, seoptimis apa Pak Edi dalam menjalani amanah baru sebagai pegawas Kopmen BMI dalam upaya membantu memberikan manfaat yang besar bagi anggota dan masyarakat?”
Ir Edi Junaedi : “Kopmen BMI dipimpin oleh pengurus yang muda-muda. Mereka memiliki energy yang besar. Mereka memiliki semangat dan komitmen yang tinggi. Mereka juga sangat berpengalaman dengan target kinerjanya. Kinerja mereka saat ini juga sangat yang jelas dan terukur. Masuknya saya insyallah akan menambah motivasi dan kekuatan baru. Dengan pengalaman dan usia saya saat ini insyallah kita akan menjadi lebih kuat dan lebih baik. Optimisme ini juga diperkuat dengan dukungan dari kelembagaan baik dari koperasi sekunder BMI maupun dari Kopsyah BMI dan Kopjas BMI. Semoga kehadiran saya memperkuat Kopmen BMI dan juga struktur Koperasi BMI secara keseluruhan”
Redaksi : “Menurut Pak Edi, nilai seperti apa yang Bapak yakini yang mampu membesarkan Kopmen BMI ke depan?”
Ir Edi Junaedi : “Nilai yang akan harus diterapkan menurut saya adalah kejujuran, kerja keras, profesional, fokus kebutuhan usaha dan kesejahtetaan anggota, kebersamaan dan loyalitas. Nilai-nilai ini sangat penting bagi perusahaan. Nilai seperti ini akan memperbesar size of company. Nilai perusahaan yang baik juga akan memperbesar profit dan benefit bagi anggota, pertumbuhan usaha, daya saing dan tingkat kepercayaan atau trust. Nilai ini turun tentu menjadi budaya kerja. Budaya kerja kita yang diambil dari 4 sifat utama Rasulullah menjadi alasan memgapa kita yakin koperasi ini akan besar. Sidiq, amanah, tabligh dan fathonah. Keampat nilai ini akan semakin kuat dengan menjadikan budaya kerja. Apa yang saya sampaikan sebagai nilai perusahaan di awal tadi sudah masuk pada 4 nilai ini”.
Redaksi : “Kira-kira apa saja harapan besar Pak Edi terhadap anggota Koperasi BMI saat ini?”
Ir Edi Junaedi : “Loyalitas. Ini yang pertama harus ada dari anggota Kopmen BMI. Loyalitas anggota adalah kunci berhasilnya koperasi. Dengan prinsip loyalitas maka semua akan kita salurkan melalui koperasi. Berinvestasilah dengan menyimpan di koperasi. Bertransaksilah di koperasi. Kita dapat bertransaksi dengan membeli dan memanfaatkan fasiltas pembiayaan yang ada di koperasi. Lalu awasi koperasinya dan berikan saran pendapat untuk maju bersama koperasi. Dengan loyalitas maka partisipasi akan tumbuh untuk membangun koperasi kita ini”.
Redaksi : “Mungkin Pak Edi punya mimpi terhadap Kopmen BMI beberapa tahun mendatang seperti apa?
Ir Edi Junaedi : “Saya jawab singkat saja. Harapan saya Kopmen BMI menjadi alternatif utama dan solusi kebutuhan anggota dan masyarakat untuk pemenuhan kebutuhannya baik itu kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan barang modal”
Redaksi : “Apa Pak Edi agar masyarakat kita semakin cinta koperasi dan cinta dengan konsep syariah?”
Ir Edi Junaedi : “Menurut saya Jangan ada dikotomi ekonomi koperasi dan ekonomi syariah. Ekonomi syariah implentasinya adalah koperasi. Dengan mewujudkan koperasi yang sehat dan kuat, manjemen yang terbuka dan selalu memberikan pelayanan yang sederhana, cepat dan tepat, maka kepercayaan pada koperasi otomatis meningkat. Otomatis masyarakat cintanya terhadap koperasi akan meningkat. Tentu perlu perjuangan keras dan tiada henti. Tetapi dengan keyakinan semua elemen baik stakeholder maupun shareholder Koperasi BMI masyarakat akan semakin cinta koperasi dan semakin kuat menjalankan nilai syariahnya”. (Sularto/Klikbmi)