Klikbmi, Tangerang – Lewat Pertemuan Umum (PU), Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) terus mengedukasi masyarakat bagaimana berkoperasi yang baik dan benar. Kamis lalu, PU dihelat di tiga titik Kabupaten Bogor yakni Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi, Desa Sukamakmur Ciomas dan Desa Nanggerang Kecamatan Tajur Halang, Kamis 27 Januari 2022.
Di tiga lokasi tersebut, rombongan koperasi BMI disambut antusias oleh warga yang hadir. Pasalnya, baru kali ini ada koperasi yang secara terang-terangan mensosialisasikan operasionalnya langsung kepada masyarakat.
Seperti di Tajurhalang, Sekretaris Desa Nanggerang Ujang Hari mengakui, kehadiran BMI sangat dinanti-nanti oleh warganya. Masyarakat Nanggerang membutuhkan manajemen keuangan serta literasi pembiayaan untuk investasi kehidupan ke depan.
”Tajur Halang berada di tengah-tengah daerah pemukiman padat, baik di Depok, Bogor hingga Kota Bogor. Ini daerah strategis, sehingga banyak yang membangun usahanya di sini. Mereka banyak yang membutuhkan modal. Jika meminjam ke lembaga keuangan semisal bank, butuh banyak syarat. Namun, BMI berbeda,” paparnya.
”Saat saya mendengar penjelasan dari Pak Basori (Manajer Cabang Kemang), BMI ini berbeda. BMI tidak hanya memberikan akses permodalan dengan syarat yang mudah, tapi giat sosialnya juga tinggi. Saya mengajak bapak ibu sekalian ayo berkoperasi, agar kita tidak hanya memikirkan dunia saja, namun juga bekal di akhirat ,” tambahnya.
Di depan para RT dan RW Desa Nanggerang, Ujang berharap, BMI bisa segera “tancap gas” beroperasi. Ujang juga mengajak para RT dan RW memfasilitasi petugas Kopsyah BMI menggelar operasional BMI di sana.”Bapak ibu RT dan RW jika ada petugas dari BMI saya minta tolong difasilitasi,” jelasnya.
Agenda PU di Tajurhalang dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor Asep Mulyana Sudrajat yang baru selesai melakukan peletakan batu pertama HRSH di Cibinong. Menggunakan sepeda motor bersama stafnya, ia langsung meluncur ke lokasi PU di Tajurhalang.
Selain Kadiskop, hadir pula Kasie Ekbang Kecamatan Tajurhalang Mia, Pengawas Operasional Kopsyah BMI Bagus W.D Wicaksono, Manajer Pembiayaan Kopsyah BMI Jamin, Manajer ZISWAF Casmita, Manajer Cabang Kemang Basori dan Asmen Cabang Kemang Ahmad Yadi Batubara.
Dalam sambutannya, Kadiskop Bogor Asep Mulyana menegaskan, bahwa lima pilar pembangunan Model BMI Syariah yakni kesehatan, sosial, ekonomi, pendidikan dan spritual sejalan dengan visi misi Bogor Pancakarsa.
Visi misi Kabupaten berjuluk Tegar Beriman tersebut ada lima yakni, Bogor membangun (infrastruktur rakyat), Bogor Cerdas (peningkatan sektor pendidikan) Bogor Maju (kemandirian masyarakat dan iklim investasi), Bogor Sehat (program kesehatan masyarakat), Bogor Berkeadaban (dukungan pemkab untuk peningkatan rohani masyarakat).
“Pertama yakni Bogor membangun, BMI juga telah membangun 11 rumah gratis kepada warga Bogor. Dan ini gratis bagi anggota dan non anggota. Rumah yang dibangun kualitasnya pun jempolan. Kemudian Bogor Cerdas, sejalan dengan BMI yang mendorong agar anak anggotanya bisa mendapatkan pendidikan yang baik,” jelasnya.
“Ketiga yakni Bogor Maju, pembiayaan BMI nyatanya memberikan multiplier effect bagi anggotanya, anggota semakin berdaya dan meningkatkan taraf hidupnya ke arah yang lebih baik ini harus kita dukung,” paparnya di depan para tamu undangan PU Tajurhalang.
Asep menambahkan, Visi misi Bogor Sehat juga seiring dengan upaya Koperasi BMI agar tingkat kesehatan anggotanya semakin baik. Melalui pembiayaan Mikro Tata Air dan Mikro Tata Sanitasi, Koperasi BMI membangun kesadaran anggotanya begitu pentingnya menjaga kesehatan keluarga. “Dan BMI pun memiliki ambulans gratis, ini sungguh luar biasa pelayanannya bagi warga Kabupaten Bogor,” paparnya.
“Kemudian Bogor Berkeadaban, meliputi peningkatan bantuan operasional pesantren, masjid, mushola. Di BMI ada program itu namanya Sanimesra dan itu gratis di RAT kemarin, BMI juga menunjukkan maket Kawasan BMI Center, di sana ada rumah sakit, rumah tahfidz, dan lain-lain yang bersumber dari wakaf anggota ,” paparnya.
Jadi ada 5 program yang dimaksud dalam program Pancakarsa semua ada di BMI. “Nggak usah ragu dengan BMI bapak ibu mau bergabung, koperasinya besar dan asetnya sudah Rp1 Triliun,” jelasnya.
Semantara, Pengawas Operasional Kopsyah BMI Bagus W.D Wicaksono menjelaskan, BMI datang karena ingin memberikan sesuatu yang berbeda. Lewat BMI Model Syariah, BMI berusaha mempraktekan bagaimana masyarakat tidak hanya mengakses simpan pinjam dan pembiayaan, namun juga pemberdayaan dan kegiatan sosial. ”Kopsyah BMI mengelola usahanya berdasarkan prinsip ekonomi Islam. Lewat Model BMI Syariah, kami hadir dengan lima instrumen pemberdayaan,” jelasnya.
Model BMI Syariah menjadi pembeda antara BMI dengan koperasi lain. Tujuannya jelas bahwa llima instrumen pemberdayaan masyarakat yaitu sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi melalui pengembangan budaya menabung dan pemberdayaan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) menuju pada kemandirian yang berkarakter dan bermartabat.
Apresiasi perangkat daerah terhadap Kopsyah BMI juga terungkap dalam PU di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi.Kades Cileungsi Baban mengatakan, kehadiran Koperasi BMI bersamaan dengan program destinasi wisata di desa tersebut.
Selain Kades, agenda PU di Cileungsi dihadiri langsung oleh Kabid Wasrik Diskop UKM Kabupaten Bogor Tuti, Kasie Ekbang Kecamatan Ciawi Misbah, Pengawas Operasional Kopsyah BMI Bagus W.D Wicaksono, Manajer SDM Kopsyah BMI Akhmad Jauhari dan Manajer Cabang Ciawi
”Kami memiliki rencana akan dibuka destinasi wisata baru di Cileungsi dari dana Bundes, sehingga akan banyak menciptakan peluang usaha. Semisal, perdagangan aksesoris atau makanan. Kita berharap dengan disandingkan oleh Kopsyah BMI akan membantu dibidang ekonomi melalui pembiayaan sebagai tambahan modal untuk anggota usahanya nanti,” harap Baban.
Hal senada juga diungkapkan Camat Ciomas Khaeruka di depan tamu undangan PU di Desa Sukamakmur . Khaeruka mengajak agar warganya menjadi anggota Kopsyah BMI. koperasi lebih mudah, birokrasinya tidak berbelit-belit, pembiayaan di BMI tidak harus pakai agunan. Kita juga jadi anggota dan dapat menyimpan uang dengan aman. Apalagi BMI ini sudah 19 tahun beroperasi dan punya banyak kegiatan sosial, Insya Allah sudah sangat terpercaya,” tandasnya.
Dalam kegiatan PU di Desa Sukamakmur dihadiri Pengawas Operasional Kopsyah BMI H.M Machdiar, Manajer Personalia Abdul Hadi Saputra, Manajer Perlengkapan Kopsyah BMI Encep Toha Saputera dan Manajer Cabang Ciomas Muhammad Jana. (Togar Harahap/Klikbmi)
Koperasi yang benar benar Koperasi ya BMI