الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِى الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
“Orang yang menebar kasih sayang akan disayang oleh Allah Yang Maha Penyayang. Sayangilah yang di muka bumi, kalian pasti akan disayangi oleh Allah yang berada di atas langit” (HR. Tirmidzi)
Klikbmi, Tangerang – Sejak menjabat menjadi kepala desa, Deni Kurniawan sudah mengenal betul tingkah dan gerak-gerik para rentenir yang merajalela di kampungnya, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
”Seperti pada bulan Ramadhan contohnya, mereka yang mengaku-aku sebagai koperasi sudah keliling keluar masuk gang ke gang desanya,” ungkap kades termuda di se-Kecamatan Kotabaru itu.
Para rentenir ini, sambung Deni, meminjamkan uang dengan iming-iming proses yang mudah, namun dengan bunga mencekik leher karena mencapai 20-30 persen per bulan. ”Mereka ada yang perorangan, ada pula yang berkedok koperasi, pas saya tanya legalitas koperasinya nihil, nggak datang lagi ke kades. Yang jelas sasarannya warga kami yang jualan untuk menyambung hidup saja ,” papar kades berusia 31 tahun itu usai acara Pertemuan Umum Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) di Aula Desa, Selasa 1 Maret 2022.
Namun pandangan minus Deni terhadap koperasi berangsur-angsur hilang seiring kehadiran Kopsyah BMI di desanya. Sejak awal Februari lalu, Manajer Area 13 Misjaya dan Manajer Cabang Kotabaru Reza Firdaus sudah bersilaturahmi dengan dirinya. Dalam silaturahmi itu, baik Misjaya dan Reza menjelaskan, bagaimana operasional Kospyah BMI ke Pangulah Selatan.
BMI memiliki semangat mengembangkan potensi masyarakatnya lebih berdaya. Tidak hanya di lini ekonomi melalui pembiayaan namun juga sosial. ”Nah, model koperasi seperti ini yang cocok di desa kami. Statusnya resmi dan punya program sosial yang baik bagi warga Pangulah Selatan. Sesuai mottonya melayani dengan hati nurani,” jelasnya.
Usai pertemuan umum, Deni Kurniawan resmi menjadi orang pertama di Desa Pangulah Selatan yang menjadi anggota Kopsyah BMI. Pertemuan Umum Kopsyah BMI dihadiri juga Sekretaris Kecamatan Kotabaru Titin Heryanti. Sementara dari BMI yakni Manajer ZISWAF Kopsyah BMI Casmita Manajer Area 13 Misjaya dan Manajer Cabang Kotabaru Reza Firdaus.
Deni juga mengimbau warganya untuk bergabung ke BMI. Karena baru Kopsyah BMI yang tak pernah lelah membantu warga yang tidak mampu. “Saya mengimbau kepada warga untuk bergabung dan melakukan simpan pinjamnya di BMI. Tapi jangan hanya minjam saja, tapi juga ikut menabung di sini karena uang yang kita tabung di Kopsyah BMI juga ikut membantu usaha saudara-saudara kita,” ajaknya.
Sementara Manajer ZISWAF Kopsyah BMI Casmita menjelaskan bahwa BMI hadir di Desa Pangaluh Selatan tidak hanya membuka akses layanan keuangan semata, melainkan memberikan kesejahteraan melalui model koperasi yang berbeda dengan koperasi lain.
”Melalui 5 instrumen pemberdayaan masyarakat yaitu sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi melalui pengembangan budaya menabung dan pemberdayaan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) menuju pada kemandirian yang berkarakter dan bermartabat,” jelasnya.
Selain itu, Casmita mengatakan Kopsyah BMI juga menerima dua Rekor MURI yaitu sebagai koperasi pelopor program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) dan penggagas program HRSH melalui Koperasi kepada Kamaruddin Batubara sebagai Presiden Direktur Kopsyah BMI. Penghargaan diterima Kopsyah BMI dalam penyerahan HRSH ke-300 di Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang.
Masih di Kabupaten Karawang, Kopsyah BMI juga mendapat respon positif dalam pertemuan umum di Desa Belendung, Kecamatan Klari, keesokan harinya, Rabu 2 Maret 2022. Agenda ini dihadiri oleh Manajer Area 12 Imam Arif Akhmadi, Manajer Cabang Klari Agung Setyawan. Sementara dari pihak eksternal yakni Kepala Desa Belendung Yayan Sopian, Ketua BPD Belendung Wahyu beserta babinsa desa. Samahalnya dengan agenda PU di Kotabaru, Kopsyah BMI menyerahkan santunan anak yatim di Belendung.
Kades Belendung Yayan Sopian menyambut baik kehadiran Kopsyah BMI di desanya. Dan yang paling istimewa adalah Kopsyah BMI juga mengajak warganya untuk beribadah muamalah yang baik. Sifat saling gotong royong dan semangat ekonomi syariah itu ditunjukkan dengan program sosial yang dibawa BMI melalui Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf.
”Sudah sesuai ini, kalau koperasi memang seperti Kopsyah BMI, program sosialnya banyak. Ada ambulans, ada rumah gratis, ada wc gratis. Bukan yang nagih-nagih (bank keliling) sampai malam itu,” ujarnya.
Dirinya berharap Kopsyah BMI segera beroperasi di desanya dalam waktu dekat. Bagi Yayan, Kopsyah BMI memiliki banyak macam pembiayaan untuk membantu meningkatkan ekonomi warga Desa Belendung yang didominasi oleh usaha mikro.
(Togar Harahap/Klikbmi)