وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (Al Baqarah : 45)
Klikbmi, Tangerang – Ina Marlina (38 tahun) dengan sabar menyuap sarapan pagi ke mulut putranya, Muhammad Ali (6 tahun) pengidap Celebral Palsy, warga Kampung Jampang, Gang Harapan 2, RT 001, RW 02, Desa Jampang, Kemang, Kabuputan Bogor Jawa Barat.
Suap demi sesuap nasi beserta sup wortel dikunyah Ali dengan lahap. Ali bukanlah putra kandung Ina. Setelah menikah dengan Kamal (ayah kandung Ali), Ina otomatis merawat Ali setelah ibu kandungnya bercerai dengan ayahnya. Sudah enam tahun, Ina telah merawat Ali sejak usianya baru dua bulan. Melihat Ina yang telaten merawat Ali, citra ibu tiri yang umum diceritakan orang luluh lantak begitu saja. ”Ali sudah begini waktu masih bayi pas bapaknya pisah dengan ibu kandungnya,” terang Ina kepada Klikbmi.
Baca Juga : Josss! Perdana Di Kota Bogor, BMI Bangun Dua Rumah Gratis Sekaligus
Anggota Kopsyah BMI Cabang Kemang itu bercerita saat masih bayi, Ali harus mendapatkan perawatan khusus di rumah sakit selama beberapa hari karena kondisinya tersebut. Beruntung, ia bertahan dan kondisinya membaik. Meski kondisinya sudah membaik, sang ibu kandung tak mengurusnya. Ia memilih merawat anak pertamanya yang normal, sementara Ali yang berkebutuhan khusus dirawat oleh ayah dan ibu tirinya.
”Kelainan ini benar-benar membuatnya anak saya tak bisa beraktivitas. Kaki dan tangan tak bisa digerakan, untuk memberi tanda lapar, mulutnya harus mengunyah-mengunyah dulu,” jelasnya.
Kondisi ini didengar oleh Kopsyah BMI. Tepat di Hari Jumat 17 Desember 2021, BMI yang diwakili Manajer Cabang Kemang Basori menyerahkan bantuan kursi roda untuk Muhammad Ali. ”Terima kasih Kopsyah BMI, semoga bantuan ini bisa meringankan kebutuhan sehari-hari anak saya,” terangnya.
Ina menuturkan selama ini dia membesarkan Ali dengan kondisi ala kadarnya. Sang suami Kamal adalah seorang buruh dan selalu memberinya uang Rp30 ribu sampai Rp50 ribu untuk biaya makan sehari-hari. Sementara, Ina hanyalah seorang pedagang kecil. Kendati demikian, Ina tetap sabar merawat Ali. ”Dia titipan Allah SWT ke keluarga kami pak, kami minta doanya semoga anak saya selalu diberikan kesehatan dan dilindungi oleh Allah SWT,” paparnya.
Baca Juga : Yuk Kenal Lebih Dekat Dengan Kopsyah BMI
Meski begitu, Ina juga tak melupakan kebutuhan anaknya untuk sekolah. Dalam waktu dekat, Ina berencana untuk menyekolahkan Ali di SLB terdekat dari rumahnya.”Prinsip saya, anak saya dapat pendidikan untuk masa depannya. Walaupun kondisinya seperti itu. Anak saya harus semangat belajar, agar ada bekal keterampilan,” tuturnya.
Saat ini, Ina berdagang untuk membantu ekonomi keluarganya, sekali-kali ia juga usaha kredit alat-alat rumah tangga kepada para tetangganya. Modalnya berasal dari pembiayaan Kopsyah BMI. Dari penghasilan tersebut, ia sudah menabung untuk pendidikan Ali.
”Walau dengan keadaan demikian, kami tetap mengucap syukur. Apalagi saat ini, ekonomi keluarga kami dibantu oleh Kopsyah BMI termasuk bantuan ini (kursi roda),” ujarnya.
”Alhamdulillah, Allah mudahkan segalanya. Jadi kami hanya bisa ikhtiar, doa minta sama Allah agar Kopsyah BMI semakin dicintai anggotanya dan terus memberikan bantuan sosial bagi yang tidak mampu. Aamiin,” paparnya.
Cerebral palsy (CP) adalah beberapa gangguan pada anak yang memengaruhi kemampuannya bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuh. CP adalah kecacatan motorik yang paling umum terjadi di masa kanak-kanak. CP biasanya disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang sedang berkembang yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengendalikan otot-ototnya.
Baca Juga : Josss! Perdana Di Kota Bogor, BMI Bangun Dua Rumah Gratis Sekaligus
Kepada KlikBMI, Manajer Cabang Kemang Basori mengatakan, pemberian bantuan kursi roda untuk meringankan beban Ali. Harapannya, dengan kursi roda ini, Ali bisa melakukan aktivitasnya, meski hanya berjalan-jalan saja. “Alhamdulilah, hari ini Kopsyah BMI menyerahkan kursi roda untuk Ali. Semoga bantuan ini mampu meringankan beban ananda dan bisa membantunya beraktifitas kembali,” terangnya.
Sementara, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara mendoakan agar Keluarga Ali diberikan Allah SWT ketabahan mengurus buah hatinya. Ia berharap Ali bisa merasakan kembali masa kecilnya lewat kursi roda gratis dari BMI. Dikatakannya, bantuan kursi roda kepada anggota merupakan aplikasi nyata dari kerjasama dalam semangat gotong – royong bersama. ”Semoga ananda Ali tumbuh dengan sehat dan tetap ceria,” ujarnya.
Bagi Koperasi BMI, berbagi santunan anak yatim, pembangunan rumah hibah, bantuan bagi dhuafa, pengobatan gratis, beasiswa, ambulans gratis, pemberian kursi roda dan berbagai kegiatan sosial adalah penjiwaan dari nilai-nilai berkoperasi yang berakar dari implementasi pilar 5 pilar pada Model BMI Syariah .
Sebagaimana kita tahu, Model BMI Syariah dibangun melalui 5 instrumen pemberdayaan yakni sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi. Model BMI Syariah memahami kesejahteraan bukan hanya dari soal ekonomi, tetapi juga pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual. Inilah yang disebut sebagai 5 pilar.
”Kerjasama dalam semangat gotong – royong di atas kejujuran dan kesetiakawanan memberikan arti bahwa koperasi harus menjadi jalan dalam membangun kemajuan anggota dan masyarakat namun semangat kerjasama dan gotong-royong tetap harus berakar dari kejujuran dan kesetiakawanan,” tandasnya.
(Togar Harahap/Klikbmi)