Klikbmi, Tangerang – Koperasi Jasa TKBM siang ini mengadakan studi banding ke Kantor Pusat Koperasi BMI di kawasan Gading Serpong, Tangerang. Koperasi Jasa TKBM yang diwakili oleh Rayan Asa L (Sekretaris Koperasi Jasa TKBM). Brand BMT Al Azhar diusung oleh Koperasi Jasa TKBM dalam melayani seluruh anggota yang saat ini beranggotakan 1100 orang.
Casmita, Manajer ZISWAF yang didapuk untuk memberikan ucapan selamat datang memberikan kata sambutan atas kedatangan rombongan studi banding dari BMT Al Azhar. Bersama Casmita ikut menyambut tamu studi banding, Andini Ekasari (Manajer Litbang Koperasi BMI). “Kami ucapkan selamat datang kepada BMT Al Azhar semoga acara ini memberi manfaat bagi kita semua”ujar Casmita membuka acara studi banding. Ia lalu mempersilakan tamu studi banding untuk memperkenalkan diri.
Rayan sebelum memperkenalkan semua tim yang hadir menjelaskan BMT Al Azhar berkantor pusat di Masjid Agung Al Azhar saat ini memang melayani masyarakat umum di luar karyawan Yayasan Al Azhar. Untuk karyawan Al Azhar ada koperasi yang melayani internal guru dan karyawan Al Azhar.
Mengawali perkenalan, Rayan mengatakan maksud kedatangan studi banding pertama adalah ingin silaturahmi dan menambah teman. “Pertama kedatangan kami ingin silaturahmi agar kami ini tidak kuper. Kita harus punya banyak temen sehingga kita bisa lebih banyak belajar dari yang sudah besar seperti Koperasi BMI ini” ujar Rayan membuka kata.
“Kami juga ingin mengembangkan sdm, jaringan dan ingin tahu lebih banyak program lain yang bisa kita jadikan pegangan untuk mengembangkan layanan nanti di BMT kita. Kami sangat perlu masukan atau info program di Koperasi BMI yang bisa diimplementasikan di BMI kita” ujarnya lagi.
Rayan mengungkapkan bahwa BMT Al Azhar sebetulnya memiliki resource yang cukup besar. “Jika kita bedah resource kami cukup besar karena diback up oleh sdm dari Yayasan Al Azhar. Fokus kita dari Al Azhar antara lain pendidikan, dakwah dan sosial. Kalo dari pendidikan tentu Bapak Ibu sudah tahu tentang Al Azhar” ungkapnya melanjutkan.
“Jika kita bedah berdasarkan sejarahnya kami telah ada LAZ dan Wakaf dari tahun 2010. Kita telah ada wakaf produktif juga. Melalui studi banding ini kami ingin dapat wawasan tentang bagaimana mengembangkan layanan kita ke depan. BMT ingin fokus pada eksternal Al Azhar dengan menggarap masjid-masjid jaringan Al Azhar. Seperti kita tahu saat ini kita, kita ingin mulai dari Masjid dan sekolah yang ada di Kebayoran Baru, Bintaro, Tangerang Selatan, Cikarang, Sentra Primer, dan Cibinong” papar Rayan yang asli Kebumen, Jateng mengakhiri perkenalan dan penyampaian maksud kedatangannya.
Andini Ekasari yang diberikan kesempatan untuk memaparkan kegiatan Koperasi BMI mengawali dengan memutar profile Koperasi BMI dari chanel youtube BMI News.
Setelah pemutaran profile Koperasi BMI, Andini penyampaian materi secara singkat dengan memberikan penjelasan bahwa Koperasi BMI terdiri dari Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) yang melayani sektor keuangan (simpan pinjam dan pembiayaan syariah), Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) dan saat ini juga telah berdiri Koperasi Jasa Dan Perumahan Benteng Mandiri Indonesia (Kopjarum BMI). Ketiga koperasi primer ini disinergikan oleh Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia yang memiliki fungsi networking dan menjaga fungsi subsidiaritas berjalan dengan baik.
Melanjutkan paparannya Andini menjelaskan berbagai penghargaan yang diterima oleh Koperasi BMI dan penilaian dan pemeringkatan koperasi. “Alhamdulillah kita masuk koperasi sehat dan sangat berkualitas dengan penilaian “AAA”” ujar Andini melanjutkan penjelasan.
Melanjutkan penjelasan Andini menerangkan quote dari Bung Hatta yang menjelaskan bahwa untuk mengangkat kesejahteraan anggota, orang dapat membentuk koperasi kredit sebagai lead sector.
“Bung Hatta berpesan bahwa nanti akan banyak orang membentuk badan usaha yang mengatakan bahwa usahanya adalah koperasi, namun ternyata prakteknya jauh dari nilai koperasi” ujar manajer Litbang dan Kelembagaan Koperasi BMI ini.
Dalam diskusi terbuka wacana pengelolaan koperasi yang sesuai governance dan untuk diperlukan tata kelola manajemen yang baik. “Kita harus mulai dengan menata AD dan juga ART, serta SOP juga SOM. Ini sangat penting karena pembagian tugas haruslah jelas” jelas Andini.
Andini membuka peluang pemagangan bagi BMT Al Azhar jika ingin belajar praktek pengelolaan lebih detail. “Jika diperlukan untuk pengembangan bahkan kita juga menerima pemagangan sdm bagi BMT Al Azhar. Beberapa koperasi telah melakukan pemagangan di sini agar lebih fasih nanti dalam praktek manajemen koperasi” paparnya melanjutkan.
Casmita dalam diskusi ikut menjelaskan tentang Model BMI Syariah. “Jadi Model BMI Syariah ini dibentuk dengan pola kelompok dengan pengembangan model modifikasi grameen. Tentu akan berbeda jika pola ini diterapkan antara penerapan di desa dan di kota. Namun pada hakekatnya semua bisa dibentuk dengan kelompok masing-masing. Apalagi jika berbasis masjid saya kira bisa dibentuk kelompok yang berbasis masjid” tambah Casmita memberikan wacana pengembangan BMT Al Azhar.
Andini menjelaskan tujuh poin penting gerakan koperasi Indonesia di masa datang. “Koperasi mau tidak mau harus fokus pada 7 poin dasar antara lain : manajemen professional, sdm milenial, diklat dan pendampingan berkala, gaji standar umr, reward dan punishment, continues improvement atau menyesuaikan perkembangan jaman dan fokus pemberdayaan yang mensejahterakan untuk pemerataan ekonomi berkeadilan”ujar Andini melanjutkan.
Simak juga : https://www.youtube.com/watch?v=BnbwRQMrwTs
Andini dalam paparannya menjelaskan tentang Model BMI Syariah. “Model BMI Syariah ini dibangun dengan 5 instrumen dan 5 pilar. BMI membangun kesejahteraan dengan instrument sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi. Dalam model BMI syariah juga dikedepankan 5 pilar kesejahteran antara lain kesejahteraan ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual” ujar Andini lagi
Baca juga : https://klikbmi.com/resensi-buku-model-bmi-syariah-buku-panduan-simpan-pinjam-dan-pembiayaan/
Andini juga menjelaskan berbagai divisi bisnis yang ada di Kopmen BMI yang disinergikan dengan Kopsyah BMI serta ke dengan Kopjarum BMI. Ia juga memberikan penjelasan terkait kegiatan sosial dan pemberdayaan Koperasi BMI.
Baca juga : https://klikbmi.com/peradaban-baru-koperasi-indonesia/
Menutup semua penjelasannya, Andini memberikan penjelasan tentang buku Model BMI Syariah. “Semua kegiatan Kopsyah BMI ada di buku ini, Buku Model BMI Syariah. Buku ini telah ada di Gramedia di seluruh Indonesia dan bisa didapatkan di sini juga. Melalui buku ini kita ingin wujudkan koperasi yang memiliki peradaban baru koperasi Indonesia” pungkasnya. (Sularto/Klikbmi)