Nasehat Dhuha Kamis, 20 Mei 2021 | 8 Syawal 1442 H | Oleh : Sularto
Klikbmi, Tangerang – BMI Kliker yang dirahmati Allah SWT tema kita kali ini adalah keutamaan shalat tepat waktu. Shalat memiliki waktu-waktu yang telah ditentukan. Tepat waktu memiliki makna sholat pada awal waktu. Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa keimanan yang kuat ditunjukkan salah satunya dengan cara seorang mukmin menjaga sholat tepat pada waktunya. Semakin ia bersiap setiap sholat sebelum panggilan shalat berkumandang maka iman seorang mukmin ini semakin kuat.
Ustadz Adi Hidayat memberikan pesan, bahwa kita harus tahu dengan detail waktu-waktu sholat agar kita dapat menjaganya dan mempersiapkan sholat sebelum waktunya datang. Kita bisa beristighfar terlebih dahulu dan melakukan shalat sunah sebelum shalat fardhu datang. Itu menunjukkan keimanan yang semakin kuat. Setiap muslim wajib mengerjakan shalat pada waktunya. Sedangkan mengerjakan shalat di awal waktu menunjukkan afdholiyah atau keutamaan. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا
“Sesungguhnya shalat memiliki waktu yang telah ditetapkan bagi orang beriman.” (QS. An Nisaa’: 103)
Ibnu Jarir dalam kitab tafsirnya berkata, dari Al Auza’i, dari Musa bin Sulaiman, dari Al Qosim bin Mukhoymiroh mengenai firman Allah Ta’ala,
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ
“Dan datanglah orang-orang setelah mereka yang menyia-nyiakan shalat.” (QS. Maryam: 59), Al Qosim berkata bahwa yang dimaksud ayat ini, “Mereka yang menyia-nyiakan waktu shalat. Sedangkan jika sampai meninggalkan shalat, maka kafir.”
Abu Ya’la dan Al Baihaqi masing-masing dalam musnadnya (berkata), dari ‘Ashim, dari Mush’ab bin Sa’ad, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada ayahku bagaimana pendapat beliau mengenai ayat ‘alladzinaa hum ‘an sholatihim saahuun’, siapa di antara kita yang tidak lalai dalam shalatnya? Siapa yang dalam hatinya tidak berpikir perkara di luar shalat?” Ayahnya, Sa’ad menjawab, “Bukan seperti itu maksud ayat tersebut. Maksud ayat itu adalah lalai dengan menyia-nyiakan waktu shalat.”
Dan ada hadits pula yang menyatakan bahwa shalat di awal waktu itulah yang paling afdhol,
عَنْ أُمِّ فَرْوَةَ قَالَتْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « الصَّلاَةُ فِى أَوَّلِ وَقْتِهَا »
Dari Ummu Farwah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.” (HR. Abu Daud no. 426. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Karena suatu hal, entah sibuk dengan pekerjaan atau niat menunda, banyak di antara kita yang sering abai terhadap salat di awal waktu. Padahal salat di awal waktu memiliki keutamaan lebih dari pada salat di waktu-waktu lainnya. Dalam satu riwayat dari Ibnu Mas’ud ra dia berkata, “Rasulullah saw bersabda, ‘Amalan yang paling afdhal (utama) adalah mendirikan salat (lima waktu) di awal waktu.” (HR. Imam Tirmidzi).
Hadis di atas menunjukkan bahwa salat di awal waktu adalah yang paling utama sehingga bagi yang salat selain di awal waktu tidak otomatis menjadi orang tercela. Namun, alangkah baiknya kita membiasakan diri untuk salat di awal waktu karena fadilahnya tidak bisa disepelekan.
- Besarnya pahala tidak bisa dibandingkan dengan apa pun
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, “Seandainya orang-orang mengetahui pahala azan dan barisan (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian, niscaya mereka akan berundi. Dan seandainya mereka mengetahui pahala menyegerakan salat pada awal waktu, niscaya mereka akan berlomba-lomba melaksanakannya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala salat isya dan subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan merangkak.” (HR. Bukhari).
- Mendapat jaminan surga
Dari Abu Qatadah bin Rib’iy mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah saw bersabda, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu salat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barang siapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan memasukkannya ke dalam surga, dan barang siapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan apa yang aku janjikan.” (HR. Abu Daud).
- Menjadi hamba yang paling dicintai Allah
Dalam sebuah hadis dikatakan, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah salat pada waktunya, berbakti kepada kedua orang tua, dan jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Dosa-dosanya akan diampuni
“Sesungguhnya seorang hamba yang muslim, jika menunaikan salat dengan ikhlas karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran seperti gugurnya daun-daun ini dari pohonnya.” (HR. Ahmad).
- Mendapat sembilan kemuliaan
Dari Sahabat Usman bin Affan ia berkata, “Barang siapa selalu mengerjakan salat lima waktu tepat pada waktu utamanya, maka Allah akan memuliakannya dengan sembilan macam kemuliaan, yaitu dicintai Allah, badannya selalu sehat, keberadaannya selalu dijaga malaikat, rumahnya diberkahi, wajahnya menampakkan jati diri orang saleh, hatinya dilunakkan oleh Allah, dipermudah saat akan menyeberang shirath (jembatan di atas neraka) seperti kilat, dia akan diselamatkan Allah dari api neraka, dan Allah Akan menempatkannya di surga kelak bertetangga dengan orang-orang yang tidak ada rasa takut bagi mereka dan tidak pula bersedih hati.”
Salurkan sedekah melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888 . (Sularto/Klikbmi)
Sy apresiasi tulisan sdt tp ada bbrapa hal yg perlu sy kita renungkan. Apa yg dimaksud shalat tepat pada waktuny ?. Byk org yg Mrs terlalu Sholeh memaknainya sholat di awal wktu. Tulisan ini nampaknya implisit bermakna bgtu. Allah maha bijaksana .. waktu sholat itu SDH ditentuka. Durasinya masing2 sesuai standar acuan. Ssuai wktu. Standar waktu itu menentukan niat shalatnya,klo wkt dhuhur maka niatnya bersholat dhuhur,tak masalah di awal kah ato bhkan diujung waktu dhuhur slm memenuhi syarat sah MK dia sah scr fiqiah.
Ust.adi Hidayat ya mmg profesinya ustad bisa dia lakukan sll diawal wktu ,bgmn dg org yg profesinya SBG sopir,tentara,polisi,pilot, buruh pabrik,kuli ,dokter dan perawat, ?
Jgn menjadikan aturan tuhan menjadi kaku mcm org2 tll Sholeh dan menstandarkan aturan agama ukuran sorg ustad. Gak akan laku agama kita. Org takut menjadi muslim Krn cr tabligh kita yg lebay memberikan standar. Agama itu adalah Islam dan Islam itu TDK nyusahin. Bertuhan itu BKN sesuatu yg pelik,knp kita sendiri buatnya JD pelik? Sdgkan tuhan senndiri membuat mudah.