Klikbmi.com, Tangerang – Kemarin (Selasa,27/10) Koperasi BMI selain melaksanakan PU di Desa Babakan, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Juga melaksanakan PU di Cabang Taktakan, Kelurahan Panggungjati, jumlah yang hadir berasal dari 23 RT dan dari 4 RW di Panggungjati. Dihadiri oleh 25 peserta yang antusias menyimak pemaparan Koperasi BMI. Redaksi Klikbmi menghubungi M. Fadlilah yang merupakan Manajer Operasional Kopsyah BMI. Hadir dari Koperasi BMI, H Machdiar (Pengawas Operasional), Ferdiansyah Sunandar (Manajer Area) dan A Fudoli (Manajer Cabang Taktakan). Dari eksternal BMI hadir, Kabid Koperasi Disperindakop Kota Serang, Handriyan Mungin dan Lurah Panggungjati, H. Jaenuri.
Memberikan sambutan H Machdiar menekankan bahwa BMI sebagai koperasi syariah menekankan bahwa semua produk BMI merujuk pada DSN MUI. “ Koperasi kita adalah salah satu koperasi terbaik. Koperasi kita dalam kualifikasi Sehat dan Sangat Berkualitas. Kita juga memiliki Pengawas Syariah yang sangat kompeten. Pengawas syariah inilah yang membantu manajemen Kopsyah BMI untuk selalu selaras membangun produk yang senada dengan nafas syariah yang kita bangun. Jadi jangan ragu untuk bergabung menjadi anggota Koperasi BMI” ajak Machdiar.

(Foto : Klikbmi)
Ferdi panggilan akrab Ferdiansyah Sunandar memberikan penekanan pada efektifitas dana koperasi untuk memberikan kesejahteraan pada masyarakat lokal. “Jadi begini hadirin, jika kita menyimpan di koperasi ini, maka sebetulnya kita telah membangun desa kita sendiri. Karena ini kelurahan maka jika warga kelurahan Panggunjati menyimpan uang di BMI uangnya tidak lari kemana-mana. Uangnya akan tetap beredar di Panggungjati. Uang dari warga yang menjadi anggota akan balik lagi menjadi pembiayaan bagi warga. Inilah hebatnya berkoperasi. Ini jelas akan sulit kalo warga menyimpan uangnya, mohon maaf di lembaga lain. Dan karena manajemen BMI sudah berjalan operasional lebih dari 17 tahun dengan asset lebih dari Rp 650 M maka jika simpanan warga dari sini kurang, kita bisa memberikan tambahan dari dana akumulasi koperasi. Inilah hebatnya koperasi dan juga Koperasi BMI. Jika pelaku usaha di Panggungjati ingin lebih berdaya, simpan uang di BMI. Insyallah kami berdayakan Panggungjati dan sejahterakan Taktakan” papar Ferdi menjelaskan.
Lurah Panggungjati, H. Jaenuri.dalam sambutannya mengatakan rasa terima kasih atas ajakan BMI dalam menggairahkan warga masyarakat untuk berkoperasi. “Terima kasih pada BMI, ini dampaknya akan sangat luar biasa. Awalnya kami sudah berencana akan bentuk koperasi di wilayah ini, Alhamdulillah Kopsyah BMI hadir memberikan jalan” ujar Lurah Panggungjati yakin akan Koperasi BMI. Dalam kesempatan ini Handriyan Mungin mengatakan bahwa koperasi diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, sesuai harapan Bung Hatta. “Kami ajak semua warga untuk mewujudkan koperasi sebagai tulang punggung perekonomian. Kami sudah mengikuti 2 kali RAT di Tangerang, dan koperasi ini menjadi rujukan koperasi lainnya di Indonesia bahkan dinas-dinas koperasi juga belajar. Saya pribadi berterima kasih, BMI sudah bisa membantu masyarakat Kota Serang” terang Handriyan Mungin.
Kegiatan ini berlangsung menarik dan menceriakan, Fadil panggilan akrab manajer operasional Kopsyah BMI dalam diskusi menjelaskan tentang mekanisme menjadi anggota, menjawab perbedaan dengan lembaga yang sudah ada, dan BMI bukan sekedar usaha koperasi simpan pinjam.” Menjadi anggota BMI sangat mudah, hanya dengan membayar simpanan pokok Rp 10 ribu dan simpanan wajib perdana Rp 5 ribu. Anggota sudah bisa mengakses produk dan jasa koperasi. Kita hadir untuk memberikan layanan dan memberikan kesejahteraan melalui model koperasi yang berbeda dengan koperasi lain. BMI bukan koperasi simpan pinjam biasa. BMI hadir melalui 5 instrumen dan 5 pilar. Inilah pembeda koperasi kita dengan koperasi lain. Melalui 5 instrumen pemberdayaan masyarakat yakni sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi, dan ini dilakukan melalui pengembangan budaya menyimpan atau menabung serta pemberdayaan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) menuju pada kemandirian yang berkarakter dan bermartabat. Kita punya ciri khusus 5 pilar yang harus berdaya yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual yang sesuai dengan prinsip syariah.” pungkas Fadil menutup pembicaraan. (Sularto/Klikbmi).