Klikbmi.com, Tangerang – Kopsyah BMI mengembangkan wakaf sawah produktif, program wakaf sawah produktif ini merupakan upaya untuk membangkitkan kemandirian pangan bagi masyarakat. Program ini dimulai dengan pembebasan lahan sawah seluas lima hektar di Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Hari Jumat (17 September 2020), di balai desa Caringin Kopsyah BMI mengadakan acara Sosialisasi Program Wakaf Sawah Profuktif untuk masyarakat sekaligus pemetaan lokasi yang akan dilanjutkan dengan pembagian luasan tanah garapan pada hari Kamis (24 September 2020). Hadir pada acara ini Radius Usman ( Wakil Presiden Direktur Kopsyah BMI), Casmita (Manajer Ziswaf Kopsyah BMI) dan Muhamad Suproni (Manajer Pemberdayaan).
Warga masyarakat yang akan menjadi penggarap sawah produktif berjumlah 20 orang dengan luasan tahap satu yang akan digarap warga seluar 5 ha. Sebelumnya mereka adalah petani penggarap dengan sistem pembagian hasil 1 bagian untuk yang menanam benih (nandur), 2 bagian untuk petani penggarap dan 2 bagian untuk pemilik lahan.
Radius Usman menyampaikan bahwa Kopsyah BMI hadir untuk memberikan kesejahteraan pada anggota dan masyarakat. “Koperasi ini adalah milik anggota, Bapak-Bapak yang hadir di sini jika sudah menjadi anggota berarti ikutan menjadi pemilik koperasi kita. Usaha ini beda dengan usaha biasa, kalo Bapak menjadi anggota di koperasi ini Bapak boleh usul apa saja untuk memberikan kesejahteraan pada Bapak semua” ujar Radius Usman memberikan sambutan.
Radius Usman menambahkan dalam rangka memberikan kesejahteraan pada warga Cisoka, tanah garapan ini hasilnya akan dikembalikan seluruhnya untuk masyarakat. “Jadi hasil padi nanti setelah dikurangi bagian yang menanam benih atau nandur, 65% untuk penggarap dan yang 35% akan dicatat masuk ke Kopsyah BMI tetapi alokasinya untuk sedelah warga sekitar. Jadi bukan untuk kita pengurus-pengurus koperasi. Berarti nanti beras Cisoka akan jadi nasi untuk Cisoka dan ini akan menjadi beras sehat yang menyehatkan” imbuh Radius Usman.
Casmita mengajak semua yang hadir untuk bisa memahami wakaf dan memberikan informasi agar diberikan kemudahan untuk berwakaf. “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian dari apa yang kamu cintai hal ini dinyatakan dalam Q.S. Ali Imran (3): 92). Jadi kita ini belum sampai pada iman yang sempurna sebelum kita mampu untuk mendermakan harta yang kita cintai di jalan Allah dan salah satunya dengan berwakaf”
“Ayuk kita semua berwakaf karena nanti di sini insyaallah bukan hanya sawah saja yang akan kita operasikan tetapi insyallah akan kita bangun sekolah gratis, rumah sakit, masjid dan kegiatan produktif lain. Jika kita berwakaf maka sawah-sawah yang ada di sini tetap akan menjadi sawah. Karena wakaf tidak boleh berkurang jumlahnya” ujar Casmita dalam kesempatan sosialisasi wakaf untuk masyarakat Desa Caringin.
Salah satu warga calon penggarap, Sanusi pada kesempatan ini menyampaikan rasa gembiranya karena awalnya dalam menggarap lahan sawah dia hanya mendapatkan 2 bagian atau 50% setelah dikurangi dengan tukang tanam. “Alhamdulillah jika nanti bagi hasil bagi kami 65% dan yang 35% juga akan dibagikan lagi dalam bentuk sedekah bagi warga sekitar. Mudah-mudahan musim tanam segera datang dengan datangnya musim hujan” ujarnya dalam acara ini.
Pada acara ini juga dibagikan Beras BMI oleh Radius Usman kepada semua yang hadir. Disampaikan oleh Muhamad Suproni bahwa beras BMI adalah beras masyarakat yang dibeli langsung dari petani dalam bentuk gabah. Gabahnya pun adalah gabah baru.” Beras BMI ini kami beli gabahnya langsung dari petani dan kami giling dengan teknologi tepat guna. Ini adalag beras sehat, sehingga tagline beras BMI adalah Lebih Dari Sekedar Beras. Artinya beras ini selain sehat juga memberdayakan masyarakat. Kami malah ingin petani kita ini tidak perlu menyimpan gabahnya di rumah. Jika panen langsung dijemur langsung dibeli oleh kita dengan harga yang menggembirakan dan uangnya disimpan di koperasi” ujar Mohamad Suproni. (Sularto/klikbmi)