Kamaruddin Batubara : Dakwah Muamalah untuk mewujudkan pemerataan ekonomi yang mensejahterakan
Klikbmi.com, Tangerang – Selain ekspansi ke wilayah baru di Kabupaten Bogor, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia juga terus memperkuat eksistensi usahanya di wilayah Banten dengan membuka beberapa Cabang Baru di daerah Cilegon dan Serang. Tehitung sejak pertengahan Januari 2020, telah terdapat enam cabang baru di Kabupaten Serang yang dibuka, dua diantaranya masuk area 13, yaitu Cabang Bojonegara dan Keramat Watu. Dan tiga cabang baru di Kota Cilegon, yaitu Cabang Cibeber, Cabang Gerogol dan Cabang Citangkil yang baru dibuka Akhir Februari lalu. Kelima Cabang tersebut masuk dalam Area 13 wilayah pelayanan Kopsyah BMI.
Manager Area 13 Kopsyah BMI, Sehnuri menjelaskan bahwa Area 13 meliputi wilayah pelayanan Beberapa daerah di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.” Kopsyah BMI telah menambah wilayah pelayanan di Kabupaten Serang dengan membuka 6 cabang baru, 2 cabang baru diantaranya masuk dalam wilayah pelayanan Area 13, yakni di Bojonegara yang dipimpin Saudara Ubaidillah sebagai Manager Cabang dan Keramat Watu yang dipimpin Saudara Wahyudin sebagai Manager Cabangnya, sedangkan di kota Cilegon, Kopsyah BMI melakukan ekspansi bisnis dengan membuka tiga cabang baru yakni di Gerogol yang dipimpin oleh Saudara Sari sebagai Manager Cabang, Lalu di Citangkil yang dipimpin oleh Saudara Budiharto sebagai Manager Cabang, dan Cibeber yang dipimpin oleh Saudara Sukirman sebagai Manager Cabangnya ” ujar Sehnuri kepada klikbmi.com
Lebih lanjut Sehnuri menjelaskan bahwa saat ini keanggotan Kopsyah BMI di Area 13 mencapai jumlah 1.371 orang dengan total Aset Rp. 5.634.121.928, -. Sementara itu penyaluran pembiayaan telah mencapai angka Rp. 3.008.500.000,- dengan jumlah piutang sebesar Rp. 2.706.680.000,-. Dari sisi simpanan telah dihimpun simpanan sukarela dan simpanan lainnya sebesar Rp. 280.800.748,- serta simpanan pokok dan wajib sejumlah Rp.170.612.000,-. ” Insha Allah dalam beberapa saat ke depan anggota kita akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya nanti frekuensi rembug pusat dan pertemuan umum. Kami memiliki target sampai akhir tahun ini, neraca kami sudah surplus dengan booking quality yang bagus” Ujar Sehnuri. Mengenai kendala yang dihadapi, Sehnuri menjelaskan bahwa memang ada beberapa titik yang belum maksimal dalam upaya rekrutmen anggota baru. ” Ada beberapa wilayah yang memang perlu perhatian ekstra seperti di Gerogol, terkendala dengan waktu pertemuan saja yang belum sinkron dengan pengurus RT dan wilayah setempat, karena karakteristik warganya banyak yang kerja dalam jam tertentu. Kira akan sisir ulang terus sehingga bisa maksimal nantinya, ” ujar Sehnuri, Manager Area 13 kelahiran tahun 1988 ini.
Sementara itu , Wakil Presiden Direktur Kopsyah BMI, Radius Usman yang sedang melakukan kunjungan rutin ke lokasi Area 13 menjelaskan bahwa yang perlu dilakukan oleh karyawan Kopsyah BMI di Area 13 adalah terus berikhtiar dan jangan berhenti ketika menghadapi kendala di lapangan. ” Kota Cilegon merupakan wilayah baru dengan model BMI syariah. Insha Allah nanti akan berkembang. Jika ada sedikit kendala seperti di daerah Gerogol, itu bisa di support dengan baik oleh jajaran operasional nantinya. Kawan kawan di sini sudah bagus tadi melakukan penyisiran ulang, review lagi. Jangan berhenti.” Ujar Radius Usman. Menurut Radius, Jauh lebih penting adalah bagaimana membangun peradaban syariah. ” Peradaban syariah identitasnya adalah solat berjamaah tepat waktu. Ini awal keyakinan kita. Supaya Allah meridhoi kegiatan ini. Itu diawali dari sekarang, budayakan dari sekarang jangan menunggu sampai karyawan di sini menjadi banyak, ” Pesan Radius Usman.
Radius juga menegaskan bahwa dirinya yakin bahwa semua masyarakat membutuhkan koperasi. ” Koperasi kan akses nya mudah. Yang membutuhkan pembiayaan bisa mengajukan ke koperasi. Yang punya uang bisa menabung di koperasi. Yang mau beramal jariyah bisa menyalurkan ZISWAF nya lewat koperasi kita. kuncinya ada di pelayanan, pendekatan, dan raut wajah pun harus menyenangkan. Itu berpengaruh. Kita menjalankan tugas harus ikhlas, jadi aura positifnya terpancar ketika berhadapan dengan masyarakat. Tetap jaga jiwa syariah kita, lakukan sesuai SOP. Intinya Tegakkan solat, lalu lakukan kerja sesuai SOP, ” Papar Radius Usman.
Di tempat terpisah Presiden Direktur Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara mengatakan bahwa Model BMI Syariah cocok di gunakan untuk pengembangan koperasi di seluruh wilayah Indonesia. ” karakteristik bangsa kita ini senang bergotong royong dengan semangat kekeluargaan.Di semua wilayah di Indonesia pasti budaya itu kental dirasakan. Jadi kalau dulu Grameen Bank hanya diterapkan di Pedesaan, saya yakin Model BMI Syariah inikan sudah dimodifikasi, jadi cocok untuk semua wilayah di Indonesia. Tinggal bagaimana tekniknya di lapangan, itu disesuaikan dengan karakteristik setempat. Karyawan di lapangan harus mengenal dan mempelajari karakteristik masyarakat setempat.” Ujar Kamaruddin Batubara. Kamaruddin juga menegaskan bahwa seluruh unsur di Kopsyah BMI harus menjadi agen perubahan tentang paradigma lama, bahwa koperasi hanya sebatas simpan pinjam dan pembiayaan.” Sampaikan track record kita kepada masyarakat dengan banyaknya kegiatan sosial yang telah dilakukan misalnya, kenalkan platform kita sebagai koperasi sosiopreneur, yaitu koperasi untuk pemberdayaan, dan tegaskan misi kita bahwa kita sedang melakukan dakwah muamalah dan berupaya menegakkan ekonomi syariah untuk menciptakan pemerataan ekonomi yang mensejahterakan melalui koperasi, ” Tegas Kamaruddin Batubara. (AH/klikbmi)