Kantor Pusat Koperasi BMI Grup disambangi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah BMT Nuansa Umat Provinsi Jawa Timur (KSPPS BMT NU Jawa Timur), Selasa 21 Mei 2024. Kunjungan tersebut dalam rangka studi tiru sebagai salah satu ikhtiar dalam mengembangkan dan memperkuat kelembagaan KSPPS BMT NU Jawa Timur. Materi utama yang ingin dipelajari adalah 1. Pembentukan Koperasi BMI Group; 2. SOM dan SOP pembiayaan kelompok dengan program Grameen; 3. Sistem Pengawasan Internal Kantor Cabang 4. Strategi Penghimpunan dan Penyaluran dana Maal. Studi tiru dimulai dari kunjungan ke Kantor Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia Cabang Curug untuk melihat bagaimana System Operasional Prosedur (SOP) dan System Operasional Management (SOM) dengan pola grameen bank berjalan sementara siang harinya langsung bertolak ke Kantor Pusat Koperasi BMI Grup untuk sesi pemaparan materi langsung dari Presiden Direktur Koperasi BMI Grup dan diskusi lanjutan
Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) dijadikan benchmark (tolok ukur) dalam mengembangkan konsep berkoperasi syariah hingga menjadi koperasi besar. Hal tersebut dibuktikan dengan seringnya Koperasi lain melakukan studi tiru di Koperasi BMI. Upaya pemenuhan seluruh kebutuhan Anggota dengan membentuk holding Koperasi BMI Grup menjadi model bisnis baru di dunia perkoperasian. Semangat ini harus dipelajari oleh banyak koperasi di Indonesia dalam membangun tatanan perekonomian Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh KSPPS BMT NU Jawa Timur.
“Kami dari BMT NU Jawa Timur, kami rombongannya banyak, semoga banyak membawa keberkahan, kami siap dibimbing dan diarahkan yang penting tujuan kita syariah agar peroleh keuntungan di dunia dan akhirat” Papar Zainal.
Pada sambutannya, Ia juga menekankan harapan terhadap kunjungan tersebut dapat diaplikasikan di KSPPS BMT NU Jawa Timur. “Kami harap, kami bisa pulang membawa tinta tidak hanya derita, kami sekalipun kami tidak go nasional insyaAllah dalam waktu dekat bisa jadi nasional seperti layaknya Koperasi BMI” tutup Zainal.
Kedatangan rombongan disambut hangat oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara didampingi oleh Casmita selaku Direktur Bisnis dan Pemberdayaan Kopsyah BMI. Selain Zainal Abidin, terdapat 19 Karyawan lain yang turut melakukan kunjungan ke Kantor Kopsyah BMI Cabang Curug, yaitu Sudahri Arifandi (Wakil Ketua), Zainal Abidin (Wakil Direktur Risiko Kepatuhan dan Maal), Nia Sofiana (Wakil Sekretaris), Dheta Dewi Mashita (Divisi Akuntansi, Analisa Transaksi dan Kinerja Keuangan), Masnawi (Divisi Risiko dan Maal 1), Junaidi (Divisi Risiko dan Maal 2), Sahari (Divisi Operasional, Perawatan & Multimedia), Muh. Ilyas (Divisi Pembiayaan Personal dan Rahn 2), Qusyairi (Divisi LASISMA) dan 11 Manajer Area. Sementara siang harinya, Masyudi Kanzillah selaku Direktur Utama BMT NU Jawa Timur juga turut hadir pada sesi pemaparan materi dan diskusi di Aula Yassril Muttaqien Kantor Pusat Kopsyah BMI bersama Deni Firdaus selaku Sekretaris, dan Hendri Hendarto selaku Bendahara.
Perlu diketahui, KSPP Syariah BMT Nuansa Umat Provinsi Jawa Timur yang berkantor Pusat di Kabupaten Sumenep, berdiri pada tahun 2004 dengan modal awal Rp 400 ribu dan hingga saat ini telah memiliki asset 1,09 Triliyun dengan 100 kantor cabang yang tersebar di 10 kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Hingga kini (21/5) KSPPS BMT NU Jawa Timur memiliki 240 Ribu Anggota dengan total Karyawan sejumlah 900 Karyawan.
Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara mengingatkan kembali bahwa membangun koperasi harus mandiri dan dengan niat untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Anggota Koperasi harus dapat meningkatkan taraf hidup keluarga bukan menjadikan Koperasi sebagai beban finansial. “Jika bergabung sebagai Anggota Koperasi malah tambah susah, dia berarti bukan Koperasi tapi Kuperasi”
Alumnus IPB University ini menyampaikan Koperasi harus lebih mandiri, Artinya sekitar 60% modal Koperasi harus bersumber dari Anggotanya sendiri agar operasional Koperasi berjalan lebih efektif dan membuat Koperasi itu lebih mandiri. Selain itu, pemaparan tentang Ideologi Berkoperasi yang terdiri dari Solidaritas, Pemberdayaan, Peduli Sesama, Gotong Royong, Kesejahteraan Bersama, Kemandirian dan Kekeluargaan juga disampaikan secara terperinci agar diterapkan di KSPPS BMT NU Jawa Timur.
“Jika Ideologi berkoperasi telah dijalankan, jangan lupa semua sandarannya harus agama agar sesuai tuntunannya” pungkasnya.
Pria yang akrab disapa Kambara tersebut turut menyampaikan agar pengelolaan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf) di KSPPS BMT NU Jawa Timur tersebut dijalankan dengan baik untuk perubahan hidup orang banyak. “Buat orang mengubah hidupnya Seperti bangunkan rumah, berikan modal usaha, atau belikan sepeda untuk kenderaannya menjalankan usahanya, sehingga ziswaf nya nanti efeknya nyata terhadap Masyarakat”.
Kambara menjelaskan lebih jauh, bahwa jatuh bangunnya koperasi ada di anggota. Koperasi menempatkan anggota sebagai pemilik, pengguna dan pengendali. Dengan menempatkan anggota sebagai pemilik, pengguna dan pengendali membuat Kopsyah BMI tetap dalam spirit menjaga prinsip, nilai dan jati diri koperasi. “memupuk rasa militansi, solidaritas, kepedulian, jujur dan setia kawan diperlukan agar dapat meningkatkan kekuatan koperasi. Kekuatan Koperasi itu ada di Pengurus, Pengawas, pengelola dan Anggota yang selalu Kompak” tutup Kambara.
Holding Koperasi BMI Grup terdiri dari 3 Koperasi Primer dan 1 Koperasi Sekunder. Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi Sekunder BMI) menaungi 3 koperasi primer di BMI Grup yakni Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) pada sektor simpan pinjam dan pembiayaan syariah, Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) pada sektor usaha riil khususnya sektor konsumsi. Ketiga Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI) yang bergerak pada sektor jasa.
Bagi koperasi, BPR, lembaga keuangan lain yang akan mengadakan studi tiru ke Koperasi BMI Grup bisa menghubungi Tim BMI Institute: Studi Tiru & Diklat – Sehnuri ( 0856-9575-1994) Atau Humas – Nurjannah Lubis (082262146531) (Cahaya/humas)