Lansia 84 Tahun Penderita Katarak Di Bogor Dibangunkan Sarana Sanitasi Oleh Kopsyah BMI

BMI Corner

Klikbmi, Tangerang – Pak Nian warga blok Sremped RT 005 RW 008 Kelurahan Nanggewer Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, usianya yang 84 tahun membuat ia tak lagi bisa disebut muda. Di masa tuanya ia juga menderita ketarak. Ia telah menderita katarak sejak 10 tahun lalu. Di rumahnya yang sederhana ia tinggal bersama 1 orang anaknya dan 4 orang cucu.

Kehidupan keluarga ini memang tidak bisa dibilang berkecukupan, sehingga untuk membuat membuat sarana sanitasi yang layak berupa kamar mandi dan tangki septic/septic tank pun tidak terjangkau. Bahkan seumur hidupnya belum pernah memiliki sarana sanitasi yang layak. Melihat kondisi demikian Kopsyah BMI membantu membangun sarana sanitasi untuk keluarga Pak Nian.

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Sarana Sanitasi Untuk Pak Nian Oleh Ibu Eva Fauziah, Lurah Nanggewer

Hadir pada acara peletakan batu pertama pembangunan sanitasi Pak Nian antara lain Ibu Eva Fauziah Lurah Kelurahan Nanggewer yang didampingi oleh Pak Mumu yang merupakan staf Kelurahan Nanggewer, Pak Toni Kasie Ekbang Kelurahan Nanggewer, dan Pak Cecep Ketua RT 005 RW 008. Dari pihak keluarga Pak Nian hadir  Bu Oting anak Pak Nian.

Dari Kopsyah BMI datang pada cara ini Dede Kurniawan, Manajer Cabang Cibinong bersama Ade Gumilar manajer area 8 Kopsyah BMI dan Koesnanto yang merupakan mitra Kopjas BMI yang membangun sarana sanitasi untuk Pak Nian.

Baca juga : https://klikbmi.com/koperasi-bmi-konsisten-menjadikan-kegiatan-sosial-sebagai-jembatan-dakwah-muamalah-melalui-sanitasi-dhuafa-dan-sanimesra/

Dede Kurniawan, Manajer Cabang Kopsyah BMI Cibinong mengatakan ia dalam setiap pertemuan selalu mengatakan jika ada masyarakat yang kurang mampu dan BMI bisa membantu silakan untuk memberikan laporan. “Kita selalu sampaikan dalam setiap pertemuan rembug pusat dan berbagai pertemuan baik formal maupun informal, Kopsyah BMI merupakan koperasi yang peduli sesama. BMI akan membantu selalu siap membantu mereka yang kurang beruntung. Dan melalui program sanitasi dhuafa ini kita membantu Pak Nian” ujarnya kepada redaksi.

Pak Nian Penerima Program Sanitasi Dhuafa Dari Kopsyah BMI

Ade Gumilar menambahkan program sanitasi dhuafa tidak hanya bagi anggota saja tetapi juga masyarakat luas yang membutuhkan. “Koperasi kita bukan hanya berorientasi program untuk anggota saja, ini sesuai dengan tujuan berkoperasi memberikan manfaat bagi anggota dan masyarakat. Memang prakteknya kita membantu masyarakat yang berada di daerah operasional kita. Ini semata-mata untuk mempermudah kita menjalankan program dan juga bukti bahwa kita ada dan kita berbuat untuk masyarakat di mana kita melakukan operasional” ujar pria berkaca mata ini.

Dimintai tanggapan atas pembangunan sarana sanitasi bagi warganya, Ibu Lurah mengatakan sangat berterima kasih kepada Kopsyah BMI. “Ini sudah kesekian kalinya Kopsyah BMI membantu warga kami dan tentu kami mengajak warga untuk bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI. Dan semoga Kopsyah BMI semakin membawa manfaat bagi warga kami” papar Ibu Eva memberikan keterangan.

Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi  BMI yang saat ini juga merupakan salah satu anggota tim perumus undang-undang koperasi yang baru mengatakan koperasi harus siap menjadi garda depan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. “Siapa lagi lembaga keuangan yang bisa membantu memberdayakan masyarakat kalau bukan koperasi. Koperasi bisa dimiliki oleh kita semua. Bagi yang belum menjadi anggota tinggal menjadi anggota koperasi. Ini tidak akan terjadi di lembaga keuangan lain” ujarnya membuka pernyataan.

Kambara juga melihat melalui koperasilah jalan paling tepat membangun masyarakat bawah atau masyarakat berpendapatan rendah. “Koperasi dalam hal memberikan pinjaman atau pembiayaan tidak perlu melihat apakah usaha yang dijalankan sudah berjalan 2 atau 3 tahun. Semua orang bisa menjadi anggota koperasi dan menikmati fasilitas pinjaman atau pembiayaan. Termasuk dalam hal ini melalui Kopsyah BMI saling bantu dengan gerakan ZISWAF” tambah Kambara lagi.

Menutup pernyataannya Kambara berharap pembangunan sanitasi untuk Pak Nian ini bermanfaat dan program ini akan terus dilanjutkan. “Semoga Pak Nian dan keluarga selalu diberikan kesehatan dan tentu kita berharap apa yang kita berikan ini membantu keluarga Beliau. Dan kita ajak semua anggota meningkatkan zakat, infak, sedekah dan wakafnya. Terakhir mohon doanya kami semua istiqomah melaksanakan program yang sangat baik ini” pungkas pria penerima Anugerah Satya Lancana Wira Karya dari Presiden 2018 ini. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *