Lima Klub elit Sepakbola Eropa Ternyata Dikelola Dengan Sistem Koperasi, Ini faktanya.

BMI Corner

Tangerang,klikbmi.com: Klub sepak bola yang dimiliki dan dikelola oleh koperasi atau struktur kepemilikan berbasis anggota adalah fenomena yang cukup unik dalam dunia olahraga. Model ini memberi kesempatan bagi para fans dan komunitas lokal untuk terlibat langsung dalam pengambilan keputusan klub. Berikut adalah lima klub sepak bola yang dibangun dari sistem koperasi atau struktur kepemilikan berbasis anggota. Redaksi Klikbmi telah merangkum lima klub sepak bola elit Eropa yang dibangun dengan sistem koperasi, inilah deretan faktanya:

  1. FC Barcelona (Spanyol)
    FC Barcelona adalah salah satu klub sepak bola terbesar di dunia dan dimiliki oleh para anggotanya, yang disebut “socios.” Struktur kepemilikan ini membuat klub berjuluk Blaugrana  ini berbeda dari banyak klub sepak bola besar lainnya yang dimiliki oleh individu atau korporasi. Lebih dari 140.000 anggota memiliki hak untuk memilih presiden klub dan ikut serta dalam keputusan strategis klub. Filosofi klub, yang dikenal dengan motto “Més que un club” (Lebih dari sekadar klub), juga mencerminkan hubungan erat antara tim dan komunitas lokal. Keuntungan model koperasi ini adalah Penggemar memiliki kontrol atas klub, Keputusan jangka panjang sering kali lebih mengutamakan kesejahteraan klub daripada keuntungan finansial semata.
Skuad Barcelona
  1. Real Madrid (Spanyol)
    Seperti Barcelona, Real Madrid juga dimiliki oleh anggotanya (socios). Real Madrid adalah salah satu klub sepak bola paling sukses di dunia, dan struktur koperasi telah memainkan peran penting dalam kesuksesannya. Setiap empat tahun sekali, anggota memilih presiden klub, yang kemudian mengelola klub selama masa jabatan tersebut. Keputusan besar seperti pembelian pemain atau perubahan dalam struktur klub sering kali memerlukan persetujuan dari anggota. Keuntungan model ini: a. Para penggemar dapat ikut serta dalam pengambilan keputusan strategis.
    b. Keuntungan finansial dibagi kembali ke dalam klub, bukan kepada pemilik individu.
Markas utama Real Madrid di Kawasan Concha Espina Madrid, Ibukota Spanyol

3. Bayern Munchen (Jerman)

Bayern Munchen adalah contoh lain dari klub sepak bola besar yang sebagian besar dimiliki oleh anggotanya. Sekitar 75% saham klub dimiliki oleh anggotanya, sementara sisanya dimiliki oleh sponsor besar seperti Adidas, Audi, dan Allianz. Struktur koperasi ini memungkinkan suporter untuk memainkan peran penting dalam mengarahkan arah klub, termasuk pemilihan presiden dan pengambilan keputusan strategis lainnya. Keuntungan model ini: a. Komunitas penggemar memiliki keterlibatan langsung dalam keputusan klub, b. Pendekatan manajemen jangka panjang yang bertanggung jawab untuk keberlanjutan klub.

Markas FC Bayern Munchen
  1. Athletic Bilbao (Spanyol)
    Athletic Bilbao dikenal karena kebijakannya yang hanya merekrut pemain Basque, dan klub ini juga dimiliki oleh para anggotanya. Klub ini memiliki sistem kepemilikan koperasi yang mirip dengan FC Barcelona dan Real Madrid, di mana anggota memiliki hak untuk memilih presiden dan terlibat dalam keputusan besar klub. Filosofi klub sangat berakar pada identitas lokal dan kebanggaan komunitas. Keuntungan dari model ini: a. Menjaga identitas lokal klub yang kuat, b. Penggemar memiliki suara dalam pengambilan keputusan penting.
Squad Athletic Bilbao di La liga musim 2024/2025

5. Borussia Dortmund (Jerman)

Borussia Dortmund adalah contoh lain dari klub sepak bola Jerman yang dikelola melalui model kepemilikan 50+1. Meskipun saham klub diperdagangkan di bursa saham, mayoritas kendali tetap dipegang oleh asosiasi anggota klub. Ini berarti bahwa meskipun ada pengaruh komersial, para penggemar tetap memiliki suara dalam keputusan strategis klub. Model ini memberi keseimbangan antara kepentingan bisnis dan kepentingan para suporter. Model koperasi dalam sepak bola memberi beberapa keuntungan, di antaranya:

a. Klub tidak dapat dipindahkan atau dijual ke individu lain.

b. Keterlibatan Penggemar: Para penggemar merasa lebih dekat dan terlibat dalam pengelolaan klub yang mereka cintai.
c. Keberlanjutan Jangka Panjang: Dengan keterlibatan langsung para anggota, klub cenderung mengambil keputusan jangka panjang daripada berfokus pada mendapat keuntungan dengan cepat.
d. Stabilitas Keuangan: Klub dengan model koperasi cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil risiko finansial yang besar, karena mereka harus mempertanggungjawabkan tindakan mereka kepada para anggotanya.

stadion Signal Iduna Park, Kandang tim elit bundesliga Borussia Dortmund

Kesimpulan
Koperasi BMI dengan holding nya Koperasi BMI Grup terus memberikan optimisme bahwa koperasi bisa masuk ke segala lini bisnis. Seperti klub-klub sepak bola di atas yang dibangun dari sistem koperasi menunjukkan bahwa keterlibatan anggota atau anggota dalam pengambilan keputusan klub bisa menciptakan hubungan yang lebih erat antara klub dan anggotanya. Model ini juga memastikan bahwa keputusan jangka panjang dibuat demi kesejahteraan klub, bukan semata-mata untuk keuntungan finansial. Dalam dunia sepak bola modern yang kerap didominasi oleh kepemilikan pribadi dan investasi asing, klub-klub ini menjadi contoh bagaimana kepemilikan bersama dapat bekerja dengan sukses.(Togar/humas)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *