Nasehat Dhuha Jumat, 26 November 2021 | 20 Rabiul Akhir 1443 H | Oleh : Ust M Reza Prima, ME
Klikbmi, Tangerang – Tema kita hari ini adalah tentang bagaimana manajemen lisan. Mengapa lisan harus dimanaj,karena lisan pun ada uajiannya. Di antara nikmat yang Allah Ta’ãlã berikan adalah nikmat lisan dan lisan yang kecil ini ibaratnya pedang bermata dua. Jika tidak memberi manfaat kepada pelakunya, maka dia justru akan membinasakan tuannya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِكَلِمَةٍ مِنْ رِضْوَانِ اللهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِكَلِمَةٍ مِنْ سُخْطِ اللهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا إِلَى جَهَنَّمَ
“Sungguh seorang hamba yang mengucapkan kalimat yang diridhai Allah Ta’ãlã, yang ia ucapkan tanpa ia pikirkan maka Allah Ta’ãlã akan angkat derajatnya. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang dimurkai Allah Ta’ãlã yang ia ucapkan tanpa ia pikirkan, maka dengan sebab itu ia akan masuk ke dalam Jahannam.” [H.R. Bukhãrí dan Muslim]
Artinya, ada orang yang diangkat derajatnya karena ia mengucapkan satu kalimat yang diridhai Allah dan ia tidak melihat resiko dari apa yang ia katakan selama apa yang ia katakan adalah kebenaran. Para ulama hadis -seperti Ibnu Batthãl- menjelaskan hal ini biasa terjadi pada orang yang berjihad meluruskan penguasa yang zalim, atau menolak kemungkaran yang terjadi. Kebalikan dari ini, ada juga orang yang dilemparkan ke jahannam karena ia tidak memperhatikan apa yang ia lafalkan, apa yang terucap dari lisannya, padahal apa yang ia ucapkan adalah dosa dan kemaksiatan.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:
مَنْ يَضْمَنْ لِى مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ، وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ، أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang dapat menjamin untuk apa yang ada di antara kumis dan jenggot (baca, llisan) dan apa yang ada di antara dua kaki (baca, kemaluan) maka aku akan jamin ia masuk surga.” [H.R. Bukhãrí]
Perhatikan pula ucapan Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Juaziyah ketika menceritakan (baca, dialog imajiner) bagaimana Iblis la’natullah ‘alaih memberikan komando kepada bala tentaranya. “Iblis berkata kepada anak buahnya, ‘Berjaga-jagalah kalian pada pos lisan, karena pos tersebut adalah pos yang paling strategis. Doronglah lisannya untuk mengucapkan berbagai perkataan yang akan merugikannya dan tidak akan menguntungkannya. Halangilah hamba itu untuk membiasakan lisannya dengan hal-hal yang bermanfaat, seperti zikir, istighfar, membaca Al-Qur’an, memberi nasihat, dan berbicara tentang ilmu. Niscaya kalian akan mendapatkan dua hasil besar di pos ini, tidak usah engkau hiraukan hasil manapun yang engkau dapatkan:
- Dia berbicara dengan pembicaraan kebatilan. Orang yang berbicara dengan pembicaraan kebatilan adalah saudara dan penolongmu.
- Dia berdiam diri dari kebenaran. Orang yang tidak berbicara dengan kebenaran adalah saudaramu yang bisu (baca, Syaithãnun Sãkitun; setan bisu), sebagaimana saudaramu yang pertama tadi, hanya saja dia pandai bicara. Barangkali saudaramu yang bisu ini lebih bermanfaat bagi kalian. Tidakkah kalian dengar ucapan seorang pemberi nasihat, ‘Orang yang berbicara dengan kebatilan adalah setan yang pandai bicara, sedangkan orang yang diam dari kebenaran adalah setan yang bisu.’
Maka teruslah kalian berjaga di pos itu. Pos yang dia bisa berbicara dengan kebenaran atau menahan diri dari kebatilan. Hiasilah ia dengan pembicaraan kebatilan kepadanya, dengan segala cara. Takut-takutilah dia untuk menyampaikan kebenaran, dengan segala cara.
Ketahuilah wahai anak-anakku, pos lisan inilah tempat aku berhasil membinasakan anak keturunan Adam dan menyeret mereka ke dalam Jahannam. Betapa banyak korban yang berhasil aku bunuh, aku tawan, atau aku lukai melalui pos ini.” [Ibnul Qayyim Al-Juaziyah, Ad-Dã’u wad Dawã’, hal. 154-155]
Wallahu A’lam
Mari tetap ikhtiar terbaik dan berikan dari sebagian rejeki kita untuk orang yang membutuhkan. Insyallah rejeki yang kita terima akan berkah. Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)