Mengambil Pelajaran Sifat Qonaah Seorang Ibu

Edu Syariah

Nasehat Dhuha Jumat, 25 Februari 2022| 23  Rajab 1443 H | Oleh : Sularto

Klikbmi.com, Tangerang – Kamis pagi ba’da shubuh penulis berusaha untuk menjalin komunikasi dengan Ibu Dede Nur Aisyah. Penulis menyapa melalui chat wa, “Assalamualaikum Wr Wb Ibu, sehat selalu”. Ibu Dede menjawab salam dan mengatakan bahwa ia saat ini pindah rumah ke Perum Menes, Ciketar yang awalnya ada di Tegal Papak.

Ibu Dede Nur Aisyah merupakan  anggota dari cabang Pagelaran dari Kumpulan Pulau Jawa, ia menjadi anggota sejak 31 Oktober 2018.  Ibu Dede pernah merasa menyesal mengapa tidak bergabung lebih awal dengan Kopsyah BMI. Bahkan saat penulis bertanya awal tahun 2020 (24/1/2020) ia sambil menangis mengatakan sangat bahagia bergabung dengan Kopsyah BMI. “Saya merasa bahagia sekali bisa menjadi anggota Kopsyah BMI, dan mengapa tidak sejak dari dulu saya menjadi anggota” ujar Ibu yang kini berusia 42 tahun ini terisak saat bercerita pengalamannya bergabung menjadi anggota BMI.

Dua tahun lalu ia merasa tersanjung dengan gaya komunikasi Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI “Saya merasa bahagia dan terhormat, saat Pak Ketua, Pak Kamaruddin orang besar dan berpendidikan tinggi mau membalas chat saya di wa. Saya merasa sangat dihargai, saya ini hanya lulusan SD, dan bukan orang pintar tetapi dengan tulus Pak Kamaruddin mau berbalas wa dengan saya. Ternyata orangnya tidak sombong dan perhatian sekali” ujarnya saat itu.

“Ada satu kalimat yang saya tidak bisa lupa dari ucapan Pak Ketua, jangan takut kehilangan harta yang sudah kita belanjakan di jalan Allah, ini betul-betul saya rasakan dan saya dapatkan hidayah dengan bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI” ujar Ibu Dede saat dua tahun lalu diwawancarai oleh penulis.

Kamis pagi ba’da shubuh kemarin penulis kembali bertanya tentang kondisi usaha dan perkembangan usaha Ibu Dede saat ini. “Alhamdulillah usaha saya sekarang lebih maju Pak. Warung saya lebih rame sejak pindah kesini (red : Perumahan Menez Ciketar). Dan alhamdulillah saat ini saya sudah punya rumah 6 sekarang, yang empat ada di Tegal Papak dan 2 di  sini (Ciketar)” ujarnya menambahkan informasi.

Warung Ibu Dede, di Perumahan Menes, Ciketar

Komunikasi dengan Ibu Dede terputus karena ia mengatakan harus ke pasar untuk belanja sayuran. “Maaf Pak saya mau ke pasar dulu mau belanja sayuran nanti kita sambung lagi” ujar Ibu Dede.

Obrolan melalui chat wa berlanjut pukul 08.26 WIB, ia mengatakan sangat bersyukur karena warungnya yang sekarang lebih maju dan saat ini ia juga menambahkan usaha sayuran di warungnya yang membuat keuntungan bertambah lebih besar.

Ibu Dede mengatakan hidupnya bertambah berkah, ketika ditanya amalan apa yang dirutinkan setiap waktu, ia mengatakan mengamalkan membaca shalawat khususnya shalawat nariyah lalu membaca Al Fatihah dan rutin bersedekah. “Alhamdulillah saya setiap hari sebisa mungkin membaca shalawat khususnya shalawat nariyah lalu saya baca Al Fatihah. Untuk orang lain saya sebisa mungkin bersedekah minimal Rp 500 ribu sebulan, untuk orang tua dan adik ya kita usahakan Rp 1 juta perbulan. Soalnya Ibu sama adik tidak tinggal di sini jadi kita yang bantu” ujar Ibu Dede saat ditanya rutinitas amalan apa yang dikerjakan.

Ibu Dede saat baru masuk  mendapatkan pembiayaan dari Kopsyah BMI Rp 5 juta  lalu  berkembang menjadi Rp 9 juta dan saat ini pembiayaan sebesar Rp 18 juta. “Saya saat ini mendapat pembiayaan Rp 18 juta dan mudah-mudahan nanti lebih besar lagi agar usaha saya lebih berkembang” ujarnya melalui chat wa.  

Ia juga rajin mengajak anggota lain untuk tidak melupakan sedekah dan wakaf. “Alhamdulillah saat ini selain dari warung yang rata-rata beromzet Rp 1,5 juta perhari, pendapatan berasal dari suami. Oia anak saya yang bekerja di Singapura juga rutin memberikan uang. Alhamdulilah cukup, karena kebutuhan keluarga saya paling hanya Rp 2,5 juta perbulan. Walaupun suami dan anaknya selalu mengirimkan uang berlebih namun Ibu Dede tidak menggunakan uang untuk konsumtif, hal ini karena ia cukup dengan uang Rp 2,5 juta perbulan. Inilah sifat qonaah yang banyak diperbincangkan orang. Dengan sifat qonaah hartanya berkah dan berkembangg. Ia tercatat memiliki 6 rumah dan mobil serta masih memiliki kendaraan bermotor.

Dari kisah Ibu Dede kita dapat mengambil pelajaran bahwa sangat tepat Sabda Rasulullah SAW, ”Jauhilah segala yang haram, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling baik ibadahnya. Puaslah dengan setiap rezeki yang Allah berikan kepadamu, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling kaya” (HR Tirmidzi, Ahmad Thabrani, Baihaqi, dan Abu Ya’la).

Dengan kita merasa cukup maka Allah membuat kita menjadi orang yang paling kaya, paling kaya di sini memiliki arti memang harta kita secara materi bertambah atau bisa juga bertambah keberkahannya.

Kita juga bisa melihat hikmah ucapan Kambara yang selalu diingat Ibu Dede, yang merupakan isi dari Al-Qur’an Surat Saba’ ayat 39 :

“Katakanlah, “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.”

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888.  (Sularto/klikbmi.com)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *