Nasehat Dhuha Selasa, 18 Januari 2022| 10 Jumadil Akhir 1443 H | Oleh : Ustadz Sarwo Edy, ME
Klikbmi, Tangerang – Jika kita mengingat film kartun tahun 90-an. Ada satu film yang familiar yang biasa kita tonton pada setiap hari ahad, yaitu Film Crayon Shinchan. Film popular ini biasanya diawali dengan lagu OST. Shinchan dengan lirik awal sebagai berikut :
Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asyik oh senangnya, Aku senang sekali.
Begitulah kira-kira situasi yang dirasakan oleh shinchan yang notabene adalah anak kecil. Shinchan mewakili keadaan anak kecil secara umum dimana fase umur mereka adalah fase untuk main-main. Tidak ada beban yang dipikirkan. Tidak ada tanggung jawab yang harus dipikul. Hanya kesenangan yang ada di dalam pikirannya.
Situasi seperti itulah yang Allah gambarkan dunia ini yang sedang diperjuangkan dan dicari oleh manusia. Allah SWT berfirman di dalam surat Al-An’am ayat 32 yang berbunyi :
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
Ayat ini ditafsirkan sebagai berikut :
(Dan tiadalah kehidupan dunia ini) artinya kesibukannya (selain dari main-main dan senda-gurau) adapun mengenai amal taat dan hal-hal yang menjadi sarananya maka hal itu termasuk perkara-perkara akhirat. (Dan sungguh kampung akhirat itu) di dalam suatu qiraat yang dimaksud dengan kampung akhirat itu ialah surga (lebih baik bagi orang-orang yang taqwa) yang takut berbuat kemusyrikan. (Maka tidakkah kamu memahaminya?)
Salah satu permainan-permainan yang ada di dunia ini yang dimaksud di atas adalah harta dan juga anak-anak. Allah berfirman di dalam surat Al-Munafiqun ayat 9 yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.
Maksud dari ayat di atas adalah (Hai orang-orang yang beriman, janganlah melalaikan kalian) yakni melupakan kalian (harta-harta kalian dan anak-anak kalian dari mengingat Allah) dari melakukan shalat lima waktu. (Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi).
Gambaran dunia sebagai tempat bermain yang berisi harta-harta dan juga anak-anak yang melalaikan ini ditujukan kepada para musyrikin dan juga munafiqin. Mereka mengetahui bahwa harta-harta dan juga anak-anak bukanlah kesenangan yang hakiki dimana kesenangan hakiki itu ada di akhirat (surga). Akan tetapi mereka terlalu ambisius untuk mendapatkan kesenangan-kesenangan (sementara) itu sehingga melalaikan akan kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab sebagai hamba untuk mendapatkan kesenangan hakiki (surga).
Agar tidak merugi, yang perlu dilakukan adalah merubah hal-hal yang melalaikan menjadi amal. Anak-anak yang melalaikan kita terhadap beribadah kepada Allah akan berubah menjadi amal jika kita bisa didik menjadi anak sholeh dan sholehah. Harta yang melalaikan kita terhadap beribadah kepada Allah akan berubah menjadi amal jika kita sisihkan untuk bersedekah. Dan juga hal-hal lainnya yang kita niatkan di jalan Allah akan berubah menjadi amal.
Perlu kita ingat bahwa kesenangan anak-anak hanya ketika di dalam permainan dan diakhiri dengan kelelahan. Sampai masanya, semuanya akan jadi fatamorgana.
Mari kita awali setiap harinya dengan 3 S (Senyuman, Sholat dan Sedekah) agar harimu semakin berkah. Wallahu a’lam bish-showaab.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)