Anggota Komisi D, DPRD Batang Hari, Mohamad Zain Berharap Koperasi Di Batang Hari Maju Seperti BMI

BMI Corner
Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI memberikan pemaparan tentang aktifitas BMI

Klikbmi, Tangerang – Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Batang Hari didampingi Komisi D DPRD Kabupaten Batang Hari, hari ini Jumat (28/2/2020) mengadakan acara sharing informasi atau studi banding ke Koperasi BMI.

Mewakili Komisi D, Mohamad Zain anggota DPRD Kabupaten Batanghari menyampaikan bahwa kegiatan hari ini dimaksudkan untuk belajar kepada koperasi yang sudah maju. Usai acara Zain berharap ke depan setelah kunjungan ini koperasi di Batanghari semakin maju.

Hadir dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Rina Novriani, SH Kabid Koperasi dan UKM. Lalu hadir pula Teriah, SP, Kasie Pemberdayaan dan Pengemgembangan Usaha Koperasi dan Ibrar, AMd Kasie Pengelola Kebijakan Kelembagaan Koperasi.

Hadir 10 koperasi dari Batang Hari, 6 dari 10 koperasi bergerak di sektor kelapa sawit, antara lain : Koperasi Karya Cipta Bersama, Koperasi Tumenggung Hakim, Koperasi Tekad Bersama, KUD Subur Makmur, Koperasi Makmur dan Koperasi Sumber Rejeki.

Dua koperasi bergerak di ukm yaitu Koperasi Sepalat Ragam Elok dan Koperasi Kopinkra Setia Kawan. Dan dua koperasi simpan pinjam antara lain KPN Perdamaian dan Koperasi Mayang Mengurai.

Mohamad Zain, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Batang Hari memberikan sambutan mewakili peserta studi banding

Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI yang juga penulis Buku Model BMI Syariah dan sosok penerima anugerah Lencana Bakti Koperasi 2017 dari Menteri Koperasi dan UKM RI dan penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI menyambut dan memberikan penjelasan secara langsung kepada peserta studi banding.

Kamaruddin Batubara didampingi Radius Usman, Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI dan Mahkrus, Direktur Keuangan ikut mendampingi paparan Kamaruddin Batubara

Kamaruddin menjelaskan bahwa Koperasi BMI adalah koperasi yang tumbuh dari sektor mikro dan sekarang ini menjadi koperasi yang fenomenal dengan jumlah anggota 250 ribu, yang terdiri dari koperasi simpan pinjam dan pembiayaan dan koperasi konsumen.

Kamaruddin menjelaskan bahwa praktek koperasi ini untuk simpan, pinjam dan pembiayaan sudah ada bukunya. Buku Model BMI Syariah ini merupakan praktek koperasi syariah terbaik di Indonesia.

Model BMI Syariah memiliki ciri khas 5 (lima) instrumen pemberdayaan yaitu : sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi melalui pengembangan budaya menabung dan pemberdayaan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) menuju pada kemandirian yang berkarakter dan bermartabat.

Ridwan YS peserta dari Koperasi Mayang Mengurai bertanya saat paparan materi

Semua upaya bertujuan memberi maslahat pada 5 pilar yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual yang sesuai dengan prinsip syariah.

Ridwan YS dari Koperasi Mayang Mengurai menyampaikan pertanyaan bagaimana jika terjadi kemacetan. Kamaruddin menjelaskan jika terjadi kemacetan maka langkah yang bisa dilakukan antara lain rescheduling atau penjadwalan kembali.

Langkah kedua adalah re-strukturisasi atau pemberian pinjaman atau pembiayaan baru sekiranya kemacetan usaha ini merupakan kekurangan modal dan dinilai anggota yang bersangkutan adalah anggota dengan karakter yang baik.

Langkah ketiga adalah write off atau penghapusan pinjaman atau pembiayaan bagi yang terkena musibah. Nilai-nilai inilah yang dijunjung tinggi oleh Model BMI Syariah.

Iqbal dari Koperasi Karya Cipta Bersama dan Jumhuri dari Koperasi Tekad Bersama menanyakan bagaimana cara menjadi koperasi syariah. Kamaruddin menjelaskan bahwa yang penting adalah niat dan pelaksanaan niat. “Insyallah kita dampingi, silakan buat di sana, di Batang Hari. Kita buka semua” jelas Kamaruddin.

Menutup acara diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan plakat dari Kamaruddin Batubara, Radius Usman dan Mohamad Zain.

Sunarno dari Koperasi Sepakat Ragam Elok bertanya soal manajemen, Kamaruddin menjelaskan bahwa manajemen bisa dibuat dengan praktek terbaik. Dan semua bisa dipraktekkan. “Kita dari karyawan 3 jadi 7, dari 7 jadi 14 dan seterusnya” jawab Kamaruddin menjawab pertanyaan Sunarno (Sularto/Klikbmi.com)

Penyerahan kenang-kenangan oleh Mohamad Zain kepada Kamaruddin Batubara
Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *