Tangerang, Klikbmi.com – Koperasi BMI Grup semakin bersaing di kancah dunia konstruksi nasional. Sebanyak 16 mitra konstruksi dan air bersama Koperasi BMI Grup menghelat rapat evaluasi dan koordinasi bersama di Aula Lantai 3 Kantor Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia, Bilangan Gading Serpong, Tangerang, Selasa 30 Mei 2023.
Agenda pembentukan konsorsium bersama mitra, penguatan kualitas SDM dan legalitas mitra menjadi poin penting dalam rapat tersebut. Patut diketahui, konsorsium menjadi terobosan Kopjas BMI dalam pengembangan bisnis bersama mitra konstruksi untuk bisa bersaing dengan pihak luar dalam proyek-proyek eksternal.
Saat ini, pengembangan Koperasi BMI Grup disinergikan dalam Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi Sekunder BMI). Dalam siklus bisnisnya, Koperasi BMI Grup terdapat tiga koperasi primer di dalamnya. Termasuk bisnis konstruksi.
Koperasi Syariah BMI pada sektor simpan pinjam dan pembiayaan syariah memiliki skim pembiayaan seperti mikro tata griya (MTG) dan Mikro Tata Air (MTA) untuk memenuhi kebutuhan dasar anggota seperti hunian dan sanitasi. Serta program sosial seperti Hibah Rumah Siap Huni (HRSH), Sanitasi Dhuafa, Sanitasi Mushola, Masjid dan Pesantren (Sanimesra) serta Sanitasi Makam.
Kemudian, Kopmen BMI sebagai sektor usaha riil berperan dalam penyediaan barang material melalui divisi toko bangunan. Dan ketiga, Kopjas BMI yang bergerak di sektor jasa konstruksi dalam pembangunannya bersama para mitra. Yang semua bersumber pada kebutuhan anggota.
Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama Kopjas BMI yang juga Direktur Operasional Kopsyah BMI Yayat Hidayatullah, Direktur Bisnis dan Pemberdayaan Kopsyah BMI Casmita, Direktur Bisnis Kopjas BMI Taufik Hidayat, Manajer Pembiayaan Kopsyah BMI Jamin, Manajer Divisi Konstruksi Kopjas BMI Krisyanto dan Manajer Toko Bangunan Kopmen BMI Sigit.
Manajer Divisi Konstruksi Kopjas BMI Krisyanto yang menjadi moderator rapat mengatakan para mitra yang diundang menjadi motor penggerak dalam serangkaian proyek besar Koperasi BMI Grup ke depan. Baik internal dan eksternal. Ke 16 mitra yang diundang merupakan mitra konstruksi dan air.
“Dengan kata lain, dalam siklus Koperasi BMI Grup, posisi Kopsyah BMI sebagai developer, Kopmen BMI sebagai supplier dan Kopjas BMI adalah kontraktornya. Kita ingin para mitra semakin bersinergi dalam membangun siklus ini untuk terus berputar ,” terangnya.
Hal senada dituturkan Direktur Utama Kopjas BMI Yayat Hidayatullah. Dirinya mengungkapkan, Koperasi BMI Grup telah masuk ke segala lini pembangunan. Tidak hanya program konstruksi internal, BMI juga dipercaya dalam pembangunan pipa air PDAM di Kalimantan Timur dan Jawa Timur, proyek perumahan komersil dan subsidi, ruko, Kawasan BMI Center dan lain sebagainya. Dan konsorsium antara koperasi dan mitra dibutuhkan untuk mewujudkan itu.
“Saya ingatkan posisi BMI dan para mitra sejajar. Tidak di atas maupun di bawah. Kita sama-sama bertanggung jawab dalam konsorsium ini,” jelasnya.
Kendati demikian, konsorsium harus dijawab oleh para mitra BMI untuk melakukan sejumlah scale up (peningkatan mutu). Yayat menyebut ada empat syarat wajib. Pertama, legalitas. Para mitra wajib memiliki badan hukum minimal CV. Dengan badan usaha yang resmi, kepercayaan atau trust mitra juga semakin meningkat. Kemudian, konsorsium ini nantinya harus memiliki workshop (bengkel). Kemudian upgrade alat (tools).
“Nah yang terakhir ini yang paling penting. Para mandor juga wajib memiliki kompetensi seperti memiliki sertifikasi keahlian konstruksi yang dilakukan oleh LPJK resmi atau dari Kementerian PUPR,” jelas Yayat.
Di sela acara, salah satu mitra Koperasi BMI Kusnanto ikut menceritakan bagaimana ia mengikuti serangkaian program sertifikasi dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) selama dua pekan.
“Koperasi BMI yakin dengan konsorsium yang nantinya kita buat akan menjadi komitmen bersama membangun siklus ekonomi Koperasi BMI. Seperti pesan Ketua kita, Bapak Kamaruddin Batubara bahwa siklus ekonomi yang dibangun Koperasi BMI akan terus bergerak membangun kemandirian anggotanya lewat kerjasama, komitmen bersama dan gotong royong,” jelas Yayat.
Untuk mengukur kompetensi, juga dibutuhkan mitra yang tanggap atas respon anggota dan kualitas bangunan . Hal itu diungkapkan Direktur Bisnis dan Pemberdayaan Kopsyah BMI Casmita. Ia berharap, dengan rapat ini, para mitra bisa meningkatkan pelayanan dan perhatiannya kepada anggota.
“Kita semua juga para mitra punya tujuan yang sama yakni menjaga kualitas bangunan dengan baik. Meskipun namanya mitra, jika ada anggota yang merasa ada kekurangan, nama Kopsyah BMI juga yang dibawa-bawa, tolong jaga nama baik dan imej BMI di anggota dan masyarakat,” paparnya.
“Selain itu, nanti kalau ada anggota yang komplain bisa langsung direspon. Itu bentuk tanggung jawab kita. Harus fast respon. Cepat tanggap. Dan kalau bisa, kita bikin acara pengajian bersama untuk bisa saling menguatkan akan tujuan kita di sini,” terang Casmita.
Sementara Direktur Bisnis Kopjas BMI Taufik Hidayat meyakini dengan komitmen yang kuat dari para mitra, konsorsium ini bisa terwujud. Taufik yakin dengan konsorsium ini, jaringan mitra Koperasi BMI dalam memenuhi kebutuhan anggotanya semakin kuat. ”Kita ingin tumbuh bersama lewat konsorsium ini, jadi butuh support dari para mitra,” tandasnya.
Seperti yang terus dipesankan oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara menjelaskan, konsorsium akan memperkuat ekosistem Koperasi BMI Grup yang juga akan memperkuat bisnis koperasi secara luas di Indonesia. “Bisnis-bisnis kita di Kopjas BMI akan memperkuat Koperasi BMI Grup yang pada gilirannya akan memperluas ekosistem bisnis koperasi yang meluas,” tandasnya. (Togar/humas)