Klikbmi, Subang – Ibu Ratnengsih dan Bapak Caming, warga Dusun Wanaraja RT 029 RW 006 Desa Purwadadi Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang, duduk di kursi merah yang berjejer rapi. Di depannya rumah barunya yang baru selesai dibangun Kopsyah BMI. Terlihat gembira penuh rasa syukur dari pasangan tua ini.
Baca juga, ini dia penerima hibah rumah ke-377 : https://klikbmi.com/rumah-gratis-kopsyah-bmi-ke-377-keluarga-ibu-ratnengsih-warga-subang-dapat-rumah-gratis-kopsyah-bmi/
Baca juga ini dia penerima hibah rumah ke-376 : https://klikbmi.com/keluarga-pedagang-tahu-dan-oncom-kelilling-di-ciseeng-bogor-dapat-rumah-gratis-kopsyah-bmi/
Seluruh hadirin menyaksikan upacara penyerahan rumah yang dibangun dari nol oleh Kopsyah BMI. Program HRSH atau Hibah Rumah Siap Huni sampai hari ini telah menyerahkan rumah sebanyak 377 unit rumah gratis. Untuk Kabupaten Subang karena termasuk wilayah kerja baru Kopsyah BMI, dari 377 unit rumah, hari ini adalah rumah ke-3 yang diserahkan untuk warga Subang.
Penyerahan rumah kali ini juga dibarengkan dengan peresmian Program Sanikam (Sanitasi Makam) yang berlokasi di Kelurahan Dangdeur, Kecamatan Subang. Sanikam yang diresmikan ini merupakan peresmian ke-3 sejak tahun ini program Sanikam diluncurkan.
Baca juga peresmian Sanikam di Kota Bogor : https://klikbmi.com/bima-arya-resmikan-sanitasi-makam-korporasi-mencari-untung-koperasi-menolong-yang-buntung/
Kamaruddin Batubara, Dirut Kopsyah BMI yang secara langsung ikut merasakan kegembiraan Ibu Ratnengsih kali ini didampingi oleh Agus Suherman, Direktur SDM Kopsyah BMI. Segenap pengelola Kopsyah BMI area 13 dipimpin oleh Misjaya, hadir bersama Rizky Apriama, Manajer Kopsyah BMI Cabang Purwadadi dan Hadi Sunandi, Manajer Kopsyah BMI Cabang Subang.
Tampak Hadir Asda II Kabupaten Subang, Nunung Syuhaeri mewakili Bupati Subang. H Yayat Sudrajat, Kadis DKUPP beserta Sekdis, Suwitro hadir dalam acara penyerahan rumah gratis Kopsyah BMI. Sekmat Purwadadi, Jaja juga terlihat sumringah didampingi Ustadz Al Amin, Kades Purwodadi.
Acara yang dipandu oleh Casmita, Manajer ZISWAF Kopsyah BMI diawali dengan lantunan Qosidah dari DKM Masjid Al Karimiyah.
Berkesempatan memberikan sambutan pertama, Kambara panggilan akrab Kamaruddin Batubara menegaskan hari ini selain menyerahkan rumah gratis juga menyerahkan program Sanitasi Makam. Ia menjelaskan bahwa Kopsyah BMI adalah koperasi pertama di Indonesia dan dunia yang memberikan fasilitas simpanan sanitasi.
Kambara dalam sambutannya meminta Casmita untuk mengoperasi penyakit katarak yang diderita Ibu Ratnengsih.
“Pak Asda ini rumah biaya pembangunannya dibiayai dari sebagian keuntungan koperasi karena Ibu Ratnengsih merupakan anggota Kopsyah BMI” ujar penerima Anugerah Satya Lancana Wira Karya dari presiden RI 2018 ini.
Pria alumnus IPB ini menegaskan dengan berkoperasi memungkinkan harta tidak hanya beredar bagi orang kaya saja. “Koperasi menjadi alat pemerataan keadilan, inilah pesan Al Quran Surat Al Hasyr ayat 7” tegas Kambara.
“Kita punya banyak kegiatan sosial Ibu Bapak, kita punya ambulan gratis, santunan kursi roda, santunan dhuafa, sunatan massal, beasiswa, pengobatan gratis dan masih banyak kegiatan sosial lainnya. Saya ajak Ibu Bapak mengembangkan sedekah. Ayuk kita negoisasikan melalui doa dan sedekah” tegas Kambara lagi.
Kambara menegaskan Kopsyah BMI juga punya program rumah tanpa dp. “Program rumah tanpa dp ini bisa dicicil selama 20 tahun Bapak Ibu” tegas Kambara lagi.
“Melalui koperasi kita bisa menjalankan bisnis apapun. Insyallah kita sedang kita kaji bisnis kita di Bali terkait dengan bisnis hotel dan vila” ujar Kambara lagi.
“Selain Kopsyah BMI kita juga punya Kopmen BMI dan Kopjas BMI. Jadi melalui koperasi kita bisa lakukan apa saja” ulang Kambara lagi.
Menutup sambutannya pencetus Model BMI Syariah ini meminta Pak Caming dan Ibu Ratnengsih mendoakan semua yang hadir sehat dan meminta doa agar Koperasi BMI Grup tetap menjadi koperasi yang bermanfaat bagi anggota dan masyarakat.
Ustadz Al Amin, Kades Purwadadi, Kecamatan Purwadadi mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Kopsyah BMI. “Allah akan menolong umatnya jika umat itu menolong sesamanya” ujar kades yang juga ustadz ini.
“Alhamdulillah istri, adik saya dan saya juga telah menjadi anggota Kopsyah BMI. Justru kumpulan di rumah saya” ujar Ustadz Al Amin.
Menutup sambutannya sekali lagi kades yang bersahaja ini mengucapkan terima kasih kepada Kopsyah BMI karena telah membantu warga desa Purwadadi.
Melanjutkan acara, Yayat dalam sambutannya menekankan rasa syukur harus selalu tertanam pada semua yang hadir.
Yayat menegaskan Kopsyah BMI ini sedekahnya luar biasa. “Koperasi ini bukan urusan ekonomi saja. Bagaimana masyarakat lebih sejahtera. Rumah sebanyak 377 unit sampai saat ini sebagai bukti” ujar Yayat dalam sambutannya.
“Koperasi ini juga bisa menjadi daya ungkit produk mikro, kita di sini punya ketan hitam atau produk lain bisa dapatkan modal dari koperasi ini” lanjut Yayat dalam sambutannya.
Yayat dalam sambutannya juga mengaku sebagai anggota Kopsyah BMI. Menutup sambutannya ia berharap Kopsyah BMI menjadi offtaker dari produk masyarakat Purwadadi atau masyarakat Kabupaten Subang.
Nunung Syuhaeri, Asda II mewakili Bupati Subang membuka sambutan dengan menyampaikan permohonan maaf Bupati karena kesibukan tidak bisa hadir.
Nunung menyatakan di Kabupaten Subang ada 1400 koperasi ada 50 koperasi di antaranya berjalan dengan konsep syariah. “Ya kita berharap koperasi di Subang bisa maju seperti Kopsyah BMI” tegas Asda II dengan antusias.
Ia juga mengajak semua yang hadir pada acara ini untuk menggerakkan kegiatan menabung dan pentingnya berkoperasi. “Berkoperasi itu bukan hanya meminjam tetapi juga menabung atau menyimpan” tegas Nunung lagi.
“Kita akan mendukung kegiatan Kopsyah BMI ini karena kita sudah paham kegiatannya bukan hanya ekonomi tetapi juga sosial. Seperti yang disampaikan tadi ada program operasi katarak buat Ibu Ratnengsih” tegas Asda II yang bersahaja ini.
Menutup sambutannya Nunung mengucapkan terima kasih atas program Hibah Rumah Siap Huni atau rumah gratis untuk masyarakat Subang. Ia juga mengucapkan terima kasih atas program sanitasi makam di Subang. (Sularto/Klikbmi)