Nasehat Dhuha Senin, 28 Februari 2022| 26 Rajab 1443 H | Oleh : Ustad Sarwo Edy, ME
Klikbmi, Tangerang – Hari Jumat sekitar jam 9 pagi sudah terlihat tumpukan nasi box yang sudah disiapkan. Setidaknya jumlahnya tidak kurang dari 100 box. Start dari jam 10 pagi, satu per satu tukang sapu mulai berdatangan dan kadang mereka antri untuk mendapatkan nasi gratis yang disiapkan oleh Bu Nuning. Rumahnya yang biasanya sepi seakan menjadi ramai dan hangat dipenuhi oleh senyum bahagia dan doa para penerima sedekah nasi gratis.
Itulah salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Bu Nuning. Salah satu anggota Kopsyah BMI yang saat ini menggeluti usaha catering ini mempunyai agenda khusus yang seakan wajib dan harus dilakukan di setiap jumatnya, yaitu sedekah makan siang.
“Setidaknya minimal 100 box dan biasanya 100 box lebih saya siapkan untuk sedekah makan siang ini. Banyak juga yang menitip ke saya. Apalagi ketika Bulan Ramadhan, bisa 200 box yang nitip. Saya bagikan untuk tukang sapu sekitaran Citra raya dan sebagian lagi saya sisihkan untuk jamaah Masjid Attaqwa.” Ujar ibu yang murah senyum dan gesit dalam beraktifitas ini.
Nuning adalah anggota Kopsyah BMI yang ada di Rembug Pusat Bengkulu Cabang Cikupa. Ia baru 6 bulan menjadi anggota BMI. Akan tetapi dalam waktu yang sesingkat itu, ia sudah merasakan manfaat dari menjadi anggota koperasi yang sudah memiliki 197 ribu anggota tersebut.
“Saya baru 6 bulan menjadi anggota Kopsyah BMI. Akan tetapi saya sangat merasakan manfaat menjadi anggota di koperasi ini. Dengan sistem kumpulan, selain menyediakan akses tabungan untuk masa depan dan pembiayaan, di BMI saya bisa bersilaturrahim dengan anggota lainnya,” jelasnya.
”Di BMI, saya bisa bertemu dengan anggota dengan bermacam-macam usaha disini. Dan menurut saya ini merupakan keuntungan yang luar biasa untuk skala bisnis, symbiosis mutualisme. Disini juga merupakan booster semangat yang menjadikan saya happy setelah pulang dari kumpulan,” lanjut wanita berusia 39 tahun itu.
Ada yang menarik dari kisahnya yang menjadikan ia rutin mengadakan sedekah makan siang di hari jum’at tersebut. Kisahnya berawal dari pandemi yang melanda negeri ini dan juga dunia 2 tahun yang lalu.
“Awal sedekah saya mulai di bulan Januari 2020. Pada saat itu saya buka rumah makan dengan sewa tempat yang cukup mahal di Citra Raya. Tiba-tiba pandemi datang setelah 3 bulan buka. Akhirnya secara tidak langsung membuat rumah makan saya kolaps dan bangkrut karena peraturan buka tutup dari pemerintah pada saat itu. Tidak ingin merugi karena sudah sewa tempat selama 1 tahun dan sudah memperkerjakan beberapa karyawan, akhirnya saya adakan sedekah makan setiap hari.” Ujar ibu yang kesehariannya dipanggil Mama Adam.
“Di awal kegiatan (sedekah makan) saya lakukan setiap hari sekitar 10 box. Dan jika di hari Jumat bisa lebih dari itu. Semakin kesini saya ganti kegiatan diadakan hanya di hari jum’at dengan jumlah 100 box. Dan biasanya lebih dari itu. Selain dari saya, banyak juga yang menitip sedekah makanan ke saya juga.” Ujar ibu yang tinggal di Perumahan The Leaf Citra Raya itu.
Dengan giatnya kegiatan yang diadakannya itu, mulailah ia dikenalkan dengan komunitas yang mempunyai kepedulian sosial yang sama. Nuning mulai dikenalkan dengan komunitas yang penerima manfaatnya di kampung-kampung juga. Selain sedekah nasi, ada juga sedekah bangun masjid, sedekah perlengkapan anak sekolah dan jenis sedekah lainnya.
”Saya sudah masuk ke komunitas ini hampir 1,5 tahun. Dan menamai diri kami dengan kurir sedekah.” Ujarnya sembari bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang baik dan yang punya jiwa sosial yang tinggi.
“Saya bersyukur karena masuk komunitas ini. Komunitas ini bernama BOLT (Bikin Orang Lain Tersenyum). Selain bisa membuat hati bahagia karena bisa ikut membuat orang lain Bahagia, dengan komunitas ini saya bisa mencharge lagi agar terus semangat untuk berbagi kepada sesama.” tambahnya.
“Walaupun awalnya di bisnis ini rugi, tapi di sisi kehidupan lain saya untung banyak. Keuntungannya saya dan keluarga sehat, terhindar dari marabahaya, setelahnya usaha saya jadi lancar dan banyak yg nitip usaha ke saya juga. Sekarang usaha saya di rumah, seminggu profitnya 3 juta walaupun cuma 2 hari dalam seminggu. Alhamdulillah, sekarang saya juga punya rumah yang lebih besar. Dan masih banyak lagi keuntungan lain yang saya dapat selain dari bisnis yang saya geluti itu. Dan itu luar biasa sekali.” Ujarnya ketika ditanya manfaat yang dirasakan dari sedekah makan itu.
Mengakhiri bincang-bincang yang menarik ini, Ia berpesan kepada para pembaca KlikBMI.com Berusaha konsisten sedekah walaupun sedikit dan sembunyikan. Contohnya : Setiap hari seribu masuk kenclengan. Ketika sakit atau sehat. Banyak uang atau lagi sempit rezeki. Insya Allah akan terasa manfaatnya. Laksanakan dan harus percaya. Insya Allah akan mendapatkan balasan yang tidak disangka-sangka.” ujarnya berdasarkan pengalaman yang ia miliki.
Dari kisah bu Nuning ini kita bisa mengambil ibrah bahwa di saat sempit pun kita juga dianjurkan untuk bersedekah dan itu yang paling afdhol. Dengan matematika Allah, Sedekah tidak akan membuat kita miskin. Akan tetapi Allah akan ganti dengan yang lain yang berlipat ganda.
Dari Abu Hurairah dan ‘Abdullah bin Hubsyi Al-Khots’ami, bahwa Nabi SAW pernah ditanya sedekah mana yang paling afdhol. Lalu dijelaskan dalam hadist berikut, “Sedekah dari orang yang serba kekurangan.” (HR. An-Nasai).
Alhamdulillah, Koperasi BMI pun saat ini sedang mengadakan Program SMS (Sedekah Makan Siang) yang bertempat di depan Kopi Rindoe Benteng Citra Raya dan Kopi Rindoe Benteng Gerai Tangerang Gemilang. Semoga ikhtiar kita bersama bisa menghilangkan lapar saudara-saudara kita juga.
Wallahu a’lam bish-showaab.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888
(Togar Harahap/Klikbmi)