يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS Al Anfal : 27)
Bogor, Klikbmi.com – Mimin tiba-tiba terkejut, namanya dipanggil untuk maju ke depan. Di depan puluhan pasang mata tamu undangan menantinya. Mimin adalah anggota Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI). Wanita ini juga sebagai ketua rembug pusat Tomat yang masuk pelayanan Kopsyah BMI Cabang Ciseeng. Namanya dipanggil langsung oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Group Kamaruddin Batubara.
”Jadi Bu Mimin, apa perbedaan Kopsyah BMI dengan yang lain,? tanya pria yang karib disapa Kambara itu.
Hening sejenak, Mimin seperti kebingungan. Sembari tersenyum, ia memberi isyarat kepada Muhammad Saeful, Manajer Kopsyah Cabang Ciseeng, seperti menanyakan mengapa tak ada briefing seperti itu. Isyarat itupun ditanggap Saeful dengan tangannya untuk mempersilahkan Mimin untuk menjawab.
”Kopsyah BMI itu berbeda pak. BMI tidak hanya datang ke kami untuk membantu kami mendapatkan modal usaha saja, tapi juga membawa misi sosial, seperti membangun rumah buat Ibu Romlah. Setiap minggu, petugas dari BMI membawa kencleng infaq, yang akhirnya kami tahu infaq itu nantinya untuk membantu saudara-saudara kita yang kesusahan,” jawabnya dengan lugas yang disambut tepuk tangan mereka yang hadir.
Hari itu, Mimin dan anggota rembug Pusat Tomat tengah dirundung kebahagiaan, Kamis 23 Juni 2022. salah satu anggotanya, Romlah (68 tahun) mendapatkan rumah gratis dalam program Hibah Rumah Siap Huni (Kopsyah BMI). Presdir Koperasi BMI Group Kamaruddin Batubara yang langsung datang menyerahkan HRSH ke 365 itu kepada Romlah. Disaksikan langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor Asep Mulyana Sudrajat, Kades Cibentang Hasanuddin dan masyarakat Desa Cibentang.
Anggota RP Tomat paham betul bagaimana kehidupan Romlah dan keluarganya. Rumahnya jauh dari kata layak. Di rumah yang di huninya hampir 30 tahun, Romlah dan suaminya Acing bertahan dari teriknya panas dan dinginnya hujan. Sebetulnya, pasutri ini sudah tidak nyaman dengan kondisi itu. Namun, apalah daya kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan memaksa mereka untuk bertahan.
Romlah berjualan gorengan keliling kampung. Namun tidak setiap hari. Ia hanya berjualan Hari Sabtu, Minggu dan Senin. Alasannya, sebagian keuntungan dari hasil jualan gorengan ditabung di hari Senin kepada staf lapang Kopsyah BMI. Data terbaru, simpanan sukarelanya mencapai Simpanan Sukarel Rp.599.579.
”Setiap minggu, Bu Romlah menyimpan Rp50 ribu. Jika butuh, ia mengambil simpanannya dan seminggu ke depan disimpan lagi. Dan sampai sekarang Bu Romlah hanya anggota penyimpan saja dan rajin mengikuti rembug pusat,” terang Manajer Cabang Ciseeng Muhammad Saeful.
Sebenarnya, Romlah pernah mengajukan pembiayaan untuk modal usaha. Namun, nenek dari tiga cucu dan delapan buyut itu memutuskan untuk menabung saja, tepat di hari H pencairan pembiayaan. ”Saya takut gak kebayar Pak,” alasan Romlah.
”Itulah anggota yang tahu diri. Ia mampu mengukur kemampuannya. Ibu Romlah sadar akan penghasilannya, makanya ia menabung. Bukan pinjam sana, pinjam sini. Kemudian saat dimintai amanahnya, si ibu malah marah-marah terus mengadu ke RT sampai Kapolres karena tidak bisa mengukur kemampuan. Tapi pas cair, jangankan kapolres, Pak RT saja nggak tahu,” kata Kambara.
Kambara mengatakan, Kopsyah BMI menjadikan menabung sebagai salah satu dari 5 instrument Model BMI Syariah yang terus menerus dikembangkan untuk membuat anggota semakin meningkat kesejahteraannya. Lima instrument ini adalah sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan (tabungan) dan investasi
”BMI hadir di Desa Cibentang ini, agar sama-sama berjuang meningkatkan ekonomi agar lebih baik. Karena Kopsyah BMI adalah koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah. Ada simpannya, bukan pinjam-pinjam. Jadi menabung itu harus dipaksa. Kita ada Gemaseri atau Gerakan Menyimpan Seribu Sehari untuk membangun ekonomi keluarga,” paparnya.
Dikatakannya, Kopsyah BMI terus berkomitmen bersama sama berjuang mewujudkan tujuan ekonomi kerakyatan dalam kondisi apapun. Yakni saling membantu satu sama lain dengan sifat gotong royong dan azas kekeluargaan. Itulah esensi berkoperasi yang sebenarnya. Sesuai dengan Pesan Bung Hatta, bahwa Koperasi berdiri dari rasa gotong royong. Salah satu bentuknya adalah HRSH untuk anggota dan non anggota.
” Ini ajaran beliau, ekonomi gotong royong. Jika ini dipraktekkan, tidak akan ada yang miskin. Hal ini senada dengan Perintah Allah dalam Al Quran Surah Al Hasyr ayat 7 yang intinya bahwa harta jangan hanya beredar di kalangan orang kaya saja dan janji Allah SWT menambah rezeki hambanya yang bersyukur dalam QS Ibrahim ayat 7,” jelas Penerima Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI Juli 2018 itu.
”Kita mengajak ibu-ibu untuk menjadi anggota Kopsyah BMI untuk mengangkat ekonomi bersama. Kita sudah membangun 366 unit rumah gratis, dan di Kabupaten Bogor ini adalah unit ke 14. Dan kita punya beasiswa untuk anak-anak anggota yang menempuh pendidikan tinggi . Sesuai ikrar kita yakni mendorong anak-anak terus bersekolah,” tandasnya.
Kambara juga menghimbau kepada anggota agar meningkatkan infaq nya setiap minggu. Dikatakannya, banyak manfaat yang ditebar dari hasil infaq Rp1.000 dan Rp2.000 wakaf per minggu yang dikumpulkan. Banyak masyarakat yang tidak mampu terbantu dan mendapatkan hibah rumah siap huni.
“Kita meninggal pun gak bawa apa apa terputus semua. kecuali tiga hal, Amal jariyah yaitu zakat infaq, sadaqah dan wakaf, ilmu yang bermanfaat , dan Anak yang soleh. Nah yang paling mudah kan melaksanakan amal jariyah infaq dan sodaqoh,” jelas Kambara.
Dijelaskannya, wakaf yang dikumpulkan Rp2.000 per minggu juga nantinya akan disalurkan untuk membeli lahan produktif sawah 100 Ha, masjid, rumah sakit gratis, rumah tahfid yang berlokasi di Cisoka, Tangerang.
Kambara juga menghimbau agar warga Desa Cibentang ini bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI. ” Gak mesti minjem, nabung saja biar berkah bisa bantu orang seperti saat ini. Kalau mau maju, perbanyak sedekah. Jika uang yang dihasilkan dengan cara yang benar, Insya Allah mudah untuk sedekah,” tandasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus, Pengawas Operasional Bagus WD Wicaksono, Manajer ZISWAF Kopsyah BMI Casmita, Manajer Area 09 Surahman, Manajer Cabang Ciseeng Muhammad Saepul dan puluhan anggota BMI di Desa Cibentang.
Sementara, Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor Asep Mulyana Sudrajat, mengaku tak bisa berkata-kata atas kontribusi BMI memberikan 14 unit HRSH gratis untuk warganya.
“Saya berharap ke depan BMI terus istiqamah menjalankan ekonomi syariah di Kabupaten Bogor. Semoga ke depan, BMI juga mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi warga di masa-masa ini,” tandasnya.
(Togar Harahap/Klik BMI)