وَفِىٓ أَمْوَٰلِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّآئِلِ وَٱلْمَحْرُومِ
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. (QS Az-Zariyat : 19)
Klikbmi, Tangerang – Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) terus memperkuat penetrasinya di Jawa Barat. Pekan ini, Kopsyah BMI akan menghelat pertemuan umum (PU) di Kabupaten Subang dan Indramayu. PU merupakan momentum awal BMI untuk memasyarakatkan koperasi syariah dan menebar manfaat bagi sesama di daerah Pantura Jawa Barat.
Manajer Ekspansi Kopsyah BMI Samuroh Hadi Saputra mengatakan, PU pekan ini diawali di Daerah Pelayanan Cabang Pagaden yakni Desa Pagaden, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Rabu 16 Februari 2022. Di hari yang sama, Kopsyah BMI juga menghelat PU di Kuwu (Desa) Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu (Cabang Jatinyuat).
BACA JUGA : Dua Rekor Untuk Kopsyah BMI
Kemudian pada Kamis 17 Februari 2022, PU akan digelar di Desa Kalijati Timur, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang (Cabang Kalijati). Sekedar diketahui, Cabang Pagaden dan Kalijati berada di bawah Area 13, sementara Cabang Juntinyuat berada di bawah Area 14.
”Alhamdulillah, pihak desa maupun kuwu memberikan support agenda PU besok. Tentunyam Acara PU tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. PU merupakan salah satu tahapan untuk mendirikan kantor cabang baru dan pelayanan di daerah tersebut. ,” jelasnya kepada KlikBMI, Senin 14 Februari 2022.

Samuroh menerangkan dalam pelaksanaan acaranya, Kopsyah BMI senantiasa menjunjung tinggi kearifan lokal dengan mengundang para pejabat dan tokoh masyarakat setempat serta warga. Yang tidak kalah pentingnya adalah upaya Hapunten (permisi) itu juga selalu dibarengi dengan aksi sosial berupa santunan anak yatim.
”Dengan demikian, masyarakat akan mendapatkan informasi yang utuh dan lengkap tentang sepak terjang Kopsyah BMI. Untuk materi yang akan disampaikan, adalah pengenalan Kopsyah BMI, operasional, Model BMI Syariah dan kegiatan sosial dan pemberdayaan kepada masyakarat,” terangnya.
BACA JUGA : Hari Pertama, Paket Sedekah Makan Siang (SMS) BMI Habis Dalam Sejam
Selain di Pantai Utara Jawa Barat, Kopsyah BMI juga menghelat tiga agenda PU di wilayah Banten lainnya, pekan ini. Diantaranya ; Desa Cimanggu, Pandeglang (Cabang Cibaliung), Desa Jelupang Mulya Leuwidamar Lebak (Cabang Leuwidamar), Desa Argawana Pulo Ampel Serang (Cabang Bojonegara) dan Desa Sambilawang Waringinkurung Serang (Cabang Kramatwatu).

Sementara, Direktur Operasional Kopsyah BMI Yayat Hidayatullah optimistis semangat membangun Kopsyah BMI di Pantura Jawa Barat sama bergeloranya saat Kopsyah BMI membangun tiang pancangnya di wilayah Pantai Utara Tangerang, 19 tahun silam. Semangat membawa Koperasi Syariah yang mandiri, berkarakter dan bermartabat untuk kemaslahatan anggota dan masyarakat.
Perlu diketahui, Cabang pertama adalah Kopsyah BMI (saat itu masih bernama LPP-UMKM) berada Sukadiri berdiri pada bulan Juni 2003 dengan wilayah kerja Desa Pekayon dan Desa Sukadiri Kecamatan Sukadiri. Dari kawasan Pantura Tangerang itu, lahirlah Koperasi yang kini assetnya mencapai Rp1 triliun lebih.
BACA JUGA : Sejarah Kopsyah BMI
”Semangat dari Pantura Tangerang harus menjadi dorongan kita membangun Kopsyah BMI di Pantura Jawa Barat. Secara kultur dan kebiasaan masyarakatnya tak jauh berbeda. Meski demikian, seperti pesan Pak Kamaruddin Batubara, bahwa kita harus mencari cara baru dan metode baru agar masyarakat desa di Pantura berkoperasi,” paparnya.

Terpisah, Kamaruddin Batubara, biasa disapa Kambara, Presiden Direktur Kopsyah BMI mengatakan, pertemuan umum tersebut bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat berkoperasi. Sebab, koperasilah satu-satunya lembaga yang mengusung ekonomi gotong royong. “Dengan semangat ekonomi gotong royong, masyarakat yang telah menjadi anggota akan mendapatkan manfaat secara individu dan bisa membantu sesama yang membutuhkan,” ujar Kambara.
Kambara menambahkan, Kopsyah BMI sebagai koperasi berprestasi selalu menjaga sinergi dengan pemerintah dan masyarakat. Oleh karenanya, dalam acara PU dimanapun selalu mengundang para pemangku kepentingan. “Sebagai lembaga resmi kami selalu menggandeng pemerintah setempat untuk bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat tentang koperasi,” ungkapnya.
BACA JUGA : APA ITU MODEL BMI SYARIAH? KLIK LINK INI
Oleh karenanya, banyak desa yang mendorong warganya untuk segera menjadi anggota Kopsyah BMI setelah pertemuan umum dilakukan. Dorongan ini agar warganya bisa merasakan manfaatnya dan bergabung di Kopsyah BMI. Seperti sering dikatakan Kambara, bahwa koperasi yang benar itu adalah yang menjadikan anggota sebagai pemilik, pengguna dan pengendali. Ketiga hal tersebut sudah terlaksana di Kopsyah BMI. Dengan mengandalkan kekuatan anggota (orang), maka semakin banyak orang yang menjadi anggota koperasi, maka pemerataan ekonomi akan cepat terwujud.
(Togar Harahap/Klikbmi)