Klikbmi, Pandeglang – Moment penyerahan Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) dari Koperasi BMI yang diserahkan hari ini (Rabu, 28/4) di Kampung Salinggara RT 001 RW 004 Desa Kadulimus Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang berlangsung mengharukan. Acara berlangsung pukul 09.30 WIB sampai dengan 11.30 WIB. Pada penyerahan HRSH yang ke-299, Asminah (65) dan Udin (85), pasangan sepuh yang memang memiliki keterbatasan ini mendapat secercah bahagia dari Koperasi BMI.
Walaupun Asminah Dan Udin belum menjadi anggota Koperasi BMI, tapi bukan berarti tidak mendapat manfaat dari Koperasi BMI. Koperasi BMI lahir untuk memberikan manfaat bagi anggota maupun masyarakat. Hal ini selaras dengan tujuan berkoperasi sesuai dengan UU Koperasi No. 25 tahun 1992.
Kebahagiaan Asminah dan Udin disaksikan oleh pengurus Koperasi BMI yang hadir antara lain, Kamaruddin Batubara (Ketua dan Presiden Direktur Koperasi BMI) dan Makhrus (Bendahara dan Direktur Keuangan Koperasi BMI). Kebahagiaan pasangan sepuh ini disaksikan juga oleh Kabid Koperasi dari Dinas Koperasi Dan UKM Kabupaten Pandeglang, Ibu Parti. Turut berbahagia Camat Banjar yang diwakili oleh Agus Sumardani (Kasie Pembangunan). Dari Koramil, Banjar Suhendar dan Dari Polsek Banjar hadir Kanit Binmas Brigadir Kepala Cecep. Kepala Desa Kadulimus, Syamsi juga menyaksikan penyerahan rumah gratis ini.
Acara dibuka dengan doa oleh Ustadz Soleh dan dibawakan dengan suasana renyah oleh Casmita (Manajer ZISWAF Koperasi BMI). Membuka sambutan, Kamaruddin mengatakan berkoperasi merupakan pengamalan Al Qur’an Surat Al Maidah Ayat 2. “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Jadi ini dalil berkoperasi Bapak Ibu” kata pria tinggi besar ini membuka sambutan.
Gelak tawa meledak saat Pria alumni IPB ini memberikan kuis, siapa yang hafal ayat ini. “Ayo Bapak Ibu dan semua yang hadir, siapa yang hafal saya kasih hadiah Rp 100 Ribu. Ayo siapa yang hafal. Dari depan panggung Ibu-Ibu berbaju putih menjawab dan ternyata, hafal ayat ini. Baik ini Rp 100 ribu hadiahnya, ok kita lanjut Bapak Ibu nanti kalo diteruskan dimarahin istri” canda Kambara begitu ia sering disapa.
“Satu lagi Bapak Ibu, kenapa kita harus berkoperasi. Karena kita mengamalkan Surat Al Hasyr ayat 7 yang pesan utamanya agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Jadi begini Bapak Ibu, di desa ini tadi dikatakan tabungan yang terkumpul baru Rp 64 juta. Tetapi Koperasi BMI memberikan pembiayaan lebih dari Rp 2 Miliar di sini. Berarti ada orang – orang di desa ini yang membutuhkan modal dibantu oleh orang yang punya uang yang kebetulan tidak tinggal di sini. Berarti pula seperti Ibu Asminah dan Pak Udin hari ini mendapat rumah gratis juga bisa jadi uangnya bukan hanya dari desa ini. Maka saya mengajak mari semua gabung menjadi anggota Koperasi BMI untuk bisa saling bantu dan agar harta bisa terdistribusi secara adil” ungkapnya menjelaskan lagi keuntungan berkoperasi melalui Koperasi BMI.
Kamaruddin memberikan sambutan yang membuat para hadirin dalam gelak tawa namun tanpa mengurangi isi materi yang disampaikan. Para hadirin sepertinya mendapat pencerahan tentang koperasi yang benar seperti apa modelnya. Utusan dinas serta tamu undangan lain hanyut dalam paparan pria peraih anugerah Satyalancana Wirakarya dari Presiden ini (2018).
Melanjutkan sambutan, Syamsi kepala desa Kadulimus mengucapkan terima kasih atas hibah rumah untuk warganya. “Terima kasih kepada Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) yang telah membantu warga kami. Insyallah kami pimpinan desa akan memberikan semangat kepada warga kami untuk bergabung menjadi anggota BMI” papar pria paruh baya yang terlihat mumpuni ini.
Hal yang tidak jauh beda disampaikan Agus Sumardani, Kasie Pembangunan Kecamatan Banjar. ‘Kami sangat berterima kasih kepada Koperasi BMI. Inilah koperasi yang sebenarnya. Kami sangat mendukung program Koperasi BMI ini dan silakan akan kami fasilitasi untuk memberikan sosialisasi di kantor kecamatan” dalam sambutan singkatnya.
Menutup sambutan, Ibu Parti yang mewakili Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Pandeglang mengajak semua warga untuk bergabung menjadi anggota Koperasi BMI dan mengajak menabung walaupun hanya Rp 1000,- setiap hari. “Jadi anggota koperasi itu mudah, kita tidak perlu malu untuk menabung walau hanya Rp 1000,-. Coba kalo kita menabung di bank, apa kita bisa menabung segitu. Terakhir saya mengajak mari semua jadi anggota koperasi seperti Koperasi BMI ini. Tadi sudah dijelaskan oleh Pak Presdien Direktur secara jelas apa saja manfaatnya. Saya doakan semoga Koperasi BMI semakin besar dan semakin jaya” papar Kabid Koperasi ini.
Usia sambutan-sambutan, suasana yang awalnya riang dengan tawa segar. Mendadak menjadi mengharukan dengan pecahnya tangis Asminah saat memberikan sepatah kata sebagai ungkapan bahagianya. Sambil dipapah maju ke depan karena Asminah sudah untk berjalan sendiri, nenek ini berkata,”Alhamdulilah terima kasih”, sambil menangis dan tak mampu lagi berkata selain ucapan terima kasih. Sambil terus menangis bahagia disaksikan Udin yang hanya mampu melihat dan berderai air mata, Asminah dipapah masuk rumah bersama tamu undangan yang hadir. Kedua pasangan ini memang tidak mampu berjalan normal dan harus dipapah agar bisa berjalan.
Pasangan ini berhak menerima rumah hibah dari Koperasi BMI karena di usianya yang sepuh, Asminah yang tinggal bersama suaminya ini (Udin) mengalami kelumpuhan. Asminah tidak memiliki penghasilan dan bahkan memiliki keterbatasan penglihatan (katarak), namun Asminah tetap sabar merawat suaminya.
Untuk makan sehari-hari, keduanya mengandalkan anaknya yang berjualan cilok keliling, penghasilan sang anak pun pas-pasan, jika dagangannya habis pendapatan sekitar Rp 50.000,- per hari. Ketiadaan biaya membuat Asminah dan Udin tinggal di rumah yang kondisinya memprihatinkan, dinding rumahnya hanya dilapisi bilik yang sudah ditambal di sana-sini. Jika hujan tiba pasutri sepuh ini tak bisa berbuat apa-apa, air dengan derasnya jatuh ke lantai tanah karena genteng yang bocor. Yang srmakin membuat Iba, Ia harus Buang Air Besar (BAB) ke kebun tak jauh dari rumahnya dengan kondisi jalan yang sangat tertatih.
Total biaya pembangunan Hibah Rumah Siap Huni sebesar Rp. 52 juta yang berasal dari Infaq keluarga sebesar Rp 500.000,- kekurangannya dari dana ZISWAF Koperasi BMI sebesar Rp 51.500.000,-. Kabar bahagia datang karena selain mendapat rumah gratis, pasangan ini juga mendapatkan santunan makanan pokok dari Koperasi BMI senilai Rp 250 ribu per bulan dan akan dibawa untuk berobat ke Rumah Sakit Mata Ahmad Wardi di Serang. Rumah Sakit ini merupakan rumah sakit mata pertama di Indonesia, bahkan dunia, yang berbasis dana wakaf. Casmita, Manajer ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf) Koperasi BMI mengatakan bahwa Asminah akan kita bawa berobat ke rumah sakit mata. “ Selain kita berikan bahan makanan pokok setiap bulan, Nenek Asminah akan kita periksakan ke Rumah Sakit Mata Ahmad Wardi di Serang. Rumah Sakit ini merupakan rumah sakit mata pertama di Indonesia, bahkan dunia, yang berbasis dana wakaf” pungkasnya. (Sularto/Klikbmi).