Klikbmi, Tangerang – Koperasi BMI, Rabu (25/11) mendapat kunjungan pengurus Yayasan Pendidikan Silaturahim Jatikarya. Bertempat di ruangan aula Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara (Presiden Direktur Koperasi BMI) menyambut rombongan pengurus Yayasan Silaturahim. Didampingi Makhrus yang merupakan Direktur Keuangan Koperasi BMI acara berjalan sangat menarik dalam suasana diskusi yang hangat. Adam Hasan, anggota pengawas syariah pun turut hadir menyambut tamu yang datang.
Dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan Silaturahim, Ikhsan Thalib, rombongan tamu asik dalam diskusi tentang pendirian dan pengembangan ekonomi syariah yang betul-betul bernilai syariah dalam kelembagaan koperasi syariah. Dimulai pukul 09.00 WIB, silaturahmi pengurus yayasan berlangsung dengan diskusi yang hangat. Memulai diskusi, Ikhsan mengatakan bahwa saat ini yayasan mengembangkan pendidikan dari SD-SMA dan juga mengelola radio dakwah, Radio Silaturahim. Radio Silaturahim yang mengudara melalui frekuensi AM 720 Khz ini mengusung tagline Untuk Islam Yang Satu juga bisa disimak dari internet karena merupakan radio digital.
“Saat ini selain Radio Silaturahim, kami juga mengelola SD Silaturahim Islamic School. SMPIT dan SMAIT. Niat kami datang kemari adalah untuk menjajagi kemungkinan kami mendirikan koperasi syariah. Beberapa tahun lalu kami sebetulnya telah berkeinginan untuk mendirikan dan membentuk koperasi syariah, tapi kami waktu itu belum begitu yakin dengan konsep yang kami rasa benar-benar syariah dan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat luas” ujar Ikhsan yang juga pebisnis property ini.
Baca juga : APE Syariah Tangerang Raya Jajaki Sinergi Dengan Koperasi BMI. https://klikbmi.com/wp-admin/post.php?post=5465&action=edit
Usai sambutan tamu, Kamaruddin memberikan penjelasan tentang Koperasi BMI. Koperasi BMI terdiri dari 2 badan hukum koperasi. Pertama, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) yang bergerak pada sektor keuangan syariah, dengan bisnis utama simpan pinjam dan pembiayaan syariah. Kedua, Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) yang bergerak di sektor riil. “Kopmen BMI ini adalah koperasi kita yang mengelola sektor riil, kita saat ini punya minimarket dan grosir, pengelolaan Gedung Gerai Tangerang Gemilang di Cikupa, Divisi Konstruksi dan Toko Bangunan, Divisi Elektronik dan Kebutuhan Rumah Tangga, Café Kopi Rindoe Benteng, dan BMI Tour and Travel” ujar pria humoris ini.
Baca juga : Membangun Korporasi Bisnis Cukup Dengan Koperasi. https://klikbmi.com/kamaruddin-batubara-membangun-korporasi-bisnis-cukup-dengan-koperasi/
Lulusan terbaik program pascsarjana UIKA Bogor ini memberikan kata kunci bahwa pemerataan dan keadilan adalah konsep utama dan pekerjaan rumah utama penerapan ekonomi syariah.”Kita bersyariah adalah berjuang untuk pemerataan dan keadilan ekonomi. Jalan terbaik keadilan adalah rasa saling berbagi, oleh karena itu kita mengelola Ziswaf (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf). Pelaksanaan dan pengelolaan Ziswaf yang benar akan menjadi sarana distribusi keadilan yang sangat baik. Alhamdulilah untuk pertama kalinya di Indonesia, BMI tahun 2018 dinobatkan sebagai koperasi pengumpul wakaf terbaik atau nadzir terbaik” paparnya melanjutkan.
Tonton Video Webinar Nasional KLIK BMI NEWS : Digitalisasi Koperasi, mampukah Jadi Solusi Koperasi dan Bisnis Milenial? https://www.youtube.com/watch?v=B0w9ixZavVw&t=3743s
Dalam penjelasannya pada tamu yang datang, peraih Anugerah Satyalancana Wira Karya dari presiden pada 2018 ini sangat menekankan urgensi berkoperasi sesuai dengan cita – cita Bung Hatta dan UUD 1945 pasal 33. “ Saya rasa kita harus kembangkan sikap kolektivisme bukan indivisualisme, karena inilah cita-cita Bung Hatta membangun ekonomi bangsa ini” lanjutnya.
Kamaruddin dalam penjelasannya mengatakan bahwa BMI Syariah adalah model yang ia kembangkan bersama jajaran pengurus dan pengawas yang telah melembaga dan bahkan telah dibukukan menjadi Buku Model BMI Syariah.”Alhamdulilah Model BMI syariah ini kami anggap punya ciri khusus. Kami berangkat dari 5 instrumen utama yaitu sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi untuk mewujudkan kesejahteraan pada 5 pilar penting yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual. Untuk lebih jelasnya Bapak-Bapak bisa baca bukunya” ujar alumni IPB ini dengan berapi – api.
Tonton Podcast : Permodalan Anggota https://www.youtube.com/watch?v=ZRZmcm4zXGY&t=1747s
Jelang diskusi Kamaruddin memberikan pemaparan tentang 3 pilar ekonomi syariah. “Ekonomi syariah paling tidak harus mempu mengembangkan sektor riil, sektor moneter dan Ziswaf. 3 pilar ekonomi syariah inilah yang kita pegang kuat sebagai dasar beraktifitas di BMI” tutup Kamaruddin pada sesi pemaparan.
Suasana menarik terjadi pada sesi diskusi, pengurus yayasan, melalui Ikhsan menyampaikan 2 hal mendasar. “Kita ingin mengembangkan koperasi syariah, mungkin kita bisa dirikan secara mandiri atau membuka kemungkinan menjadi anak asuh Koperasi BMI. Untuk itulah kami datang kemari dan mudah-mudahan cita-cita ini terwujud” ujar Ikhsan mewakili yayasan yang bergerak di Bekasi dan Cibubur, Jakarta Timur ini.
Kamaruddin memberikan jawaban,”Insyallah silaturahim ini sebagai pembuka jalan kita untuk mewujudkan apa yang kita inginkan bersama. Setelah ini kita bisa memperdalam komunikasi dan lebih saling mengenal. Insyallah jika kita berniat baik Allah akan berikan jalan” ujar Kamaruddin menutup sesi diskusi yang tak terasa adzan dari lantai 3 kantor Koperasi BMI telah berkumandang. (Sularto/Klikbmi)