وَإِن يَمْسَسْكَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. (QS Al-An’am : 17)
TANGERANG – Dian Novitasari seperti disambar petir di siang bolong saat dokter menyebut bahwa peluang hidup anaknya tinggal 20 persen. Namun, ia tak pernah menyerah merawat Radit, putra pertamanya yang mengidap Kanker Retinablastoma. Lewat layanan Ambulans gratis dari Koperasi BMI, senyum Radit yang setahun hilang dari wajahnya kini kembali. Kondisinya mulai pulih karena rutin diantar ke rumah sakit.
“Ayah, sakit, mata Radit sakit,” suara Raditya Jaya Pratama (4) terdengar lemah. Setiap malam, Radit-demikian namanya dipanggil- menahan perihnya denyutan matanya yang membesar. Sel kanker membuat bola matanya sebesar bola kasti.
Baca juga bagian pertama artikel : https://klikbmi.com/mengenal-lebih-dekat-pencipta-sejarah-model-bmi-syariah-kamaruddin-batubara-bagian-pertama-dari-tiga-artikel/
Sudah setahun lamanya, Kanker Retinablastoma merenggut senyum putra dari pasangan Zaenal Abudin (30) dan Dian Novitasari (25). Gejalanya bermula Juni 2020 silam. Berawal dari bintik putih membuat bola matanya memutih. Lama kelamaan, pelupuk matanya mulai membengkak. Hingga membuat matanya membesar seperti bola kasti.
“Setiap malam, anak saya menangis menahan sakit. Setiap malam, Radit menahan perih,” ujar Dina saat Manajer ZISWAF Kopsyah BMI Casmita dan Manajer Cabang Sukadiri Andi bersilaturahmi ke kediamannya, Selasa (15/6) sore.

Sudah empat rumah sakit yang disambangi kedua orang tuanya untuk berobat, namun belum ada diagnosa yang memuaskan mereka. Hingga pada saat dirujuk di RS Harapan Kita Jakarta, Radit positif mengidap Kanker Retinablastoma stadium 4.
“Hingga usia tiga tahun, kondisi anak saya normal. Namun di pertengahan tahun lalu, gejala kanker mulai terlihat. Hingga selama 6 bulan anak saya tak ingin makan dan divonis gizi buruk,” jelas Dina.
Namun dibalik semua itu ada kegetiran yang baru terungkap. Zaenal harus melepaskan pekerjaannya sebagai karyawan pabrik kayu. Pabrik tempatnya bekerja harus melepasnya karena kerap minta izin mengantar Radit berobat. Meski kondisinya sudah stabil, setiap akan berobat, Zaenal dan Dini harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan Radit.
“Sekarang kami harus menggantungkan diri dari jualan nasi uduk istri saya dan
Anggota sangat terbantu lewat Ambulan BMI, Selengkapnya baca di: Selalu Gunakan Ambulance Kopsyah BMI, Pasien Tidak Mampu Sangat Terbantu Dan Sangat Bersyukur
Hingga kini, Radit bersama kedua orangtua menggunakan layanan ambulan gratis dari Koperasi BMI, sejak Maret 2021 silam. Sopir dan bensin ditanggung BMI, gratis. Sudah 25 kali, Radit bolak balik berobat dari rumahnya di Desa Kayubongkok, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang ke rumah sakit. Sudah 2 kali kemoterapi dan 23 penyinaran dilakukan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Sementara, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara mengaku kagum atas perjuangan kedua orang tua Radit yang tetap merawat putranya hingga sekarang.
”Semoga Allah SWT membalas kebaikan kedua orang tua ananda Radit. Kami doakan semoga ananda Radit cepat pulih dan kembali ceria,” harapnya.
Diketahui, BMI telah memiliki tujuh ambulans gratis untuk pelayanan anggota dan masyarakat dhuafa. menjelaskan ambulan gratis berasal dari Ziswaf BMI akan memberikan pelayanan pengantaran pasien dari rumah sakit ke rumah atau sebaliknya.
Simak video bagaimana pelayanan ambulan gratis Kopsyah BMI di sini : Ambulan Koperasi BMI “Selalu Siap Setiap Saat” || KOPERASI UNTUK PEMBERDAYAAN
”Bensin dan sopir, BMI yang tanggung. Kita bergotong royong membantu saudara kita yang terkena musibah dan mengalami kesulitan. Insha Allah, ZISWAF yang disalurkan lewat Kopsyah BMI akan menyentuh langsung kepentingan dan kebutuhan anggota dan masyarakat yang membutuhkan,” terangnya.

Semakin meningkatnya layanan Koperasi BMI, penulis Best Seller Model BMI Syariah itu memandang Koperasi BMI menambah armada layanan ambulan gratis sebagai akses kesehatan yang memadai bagi anggota. Penambahan armada ambulans gratis membuat Kopsyah BMI selalu berusaha dan membantu meringankan beban anggota dan masyarakat yang mengalami kesulitan dan musibah.
(gar/KLIKBMI)