Bersama BMI, Milenial Lebih Bangga Berkoperasi

BMI Corner

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ

“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (QS Al Kahfi : 13)

TANGERANG– Milenial sudah semestinya memegang peranan sebagai penggerak koperasi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa generasi Z dan generasi milenial mendominasi penduduk Indonesia. Diketahui, Generasi Z yakni penduduk yang lahir periode 1997-2012, dan generasi milenial yang lahir periode 1981-1996.

Lewat hasil sensus sepanjang Februari-September 2020, BPS mendapati jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau 27,94 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa. Sementara, generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen.

Yuk, kenal lebih dekat dengan Kopsyah BMI di : www.kopsyahbmi.org

Bagi Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara, populasi milenial dan generasi Z yang luar biasa menjadi peluang bagi BMI untuk menggerakkan milenial kembali mencintai koperasi Indonesia.

BERI PENCERAHAN : Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional Keuangan Syariah Non Bank di STISNU Nusantara Tangerang, Oktober 2019 silam.

Dikatakannya, milenial dan generasi Z merupakan generasi yang lebih produktif, kreatif, dan inovatif serta visioner dalam menciptakan peluang-peluang di role model usaha kerakyatan tersebut.

”Simbiosis koperasi dan generasi milenail mampu melahirkan inovasi baru dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi pengangguran, dan ekonomi kerakyatan. Sementara, keberadaan koperasi diharapkan dapat meningkatkan produktifitas generasi milenial,” jelasnya.

Di sisi lain, sambung Kamaruddin, milenial merupakan generasi “conected”. Dalam pengertian, akses media sosial dan koneksi internet yang sudah dimiliki milenial membuat mereka sangat membutuhkan kemudahan akses menjangkau pelayanan koperasi tersebut.

Baca juga :Bali & Belitung Wisata Asik. https://klikbmi.com/wow-bmi-tour-and-travel-buka-trip-libur-hemat-ke-bali-dan-belitung/

Sementara, Koperasi BMI sudah melakukan itu sejak dua tahun ke belakang. Tidak hanya untuk menarik simpati dari generasi milenial masuk menjadi anggota, BMI pun langsung memberikan akses milenial menjadi penggerak UKM, salah satu yang dilakukan adalah Booth Kafe Rindoe Benteng (KRB).

”Di samping itu, peradaban baru Koperasi Indonesia membuat BMI lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. Salah satunya digitalisasi koperasi.,” terang pria kelahiran Batang Natal, Mandailing Natal, 45 tahun silam tersebut.

YANG MUDA YANG BERKOPERASI : Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara di tengah ratusan mahasiswa STISNU Nusantara Tangerang, Oktober 2019 silam.

Dua aplikasi digital telah dibuat Koperasi BMI. Do BMI dan BMI Mobile menjadi sistem pembayaran digital yang diperuntukkan untuk karyawan dan anggota koperasi BMI. Do BMI diciptakan untuk memudahkan karyawan dan anggota koperasi BMI dalam bertransaksi secara real-time dan praktis, sementara BMI Mobile menjadi aplikasi yang memudahkan anggota melakukan transaksi finansialnya.

kenal lebih dekat dengan fitur baru Topup Doit BMI, selengkapnya baca di sini: BMI Mobile Siapkan Fitur Baru Untuk Kemudahan Anggota Bertransaksi

“Layanan unggulan dari BMI ini adalah outcome-nya dalam bentuk digital. Di mana anggota akan diberikan kemudahan seperti cek saldo, melakukan pembayaran pembiayaan dan lain sebagainya cukup dengan aplikasi saja. Dan model ini sangat disukai milenial karena mengedepankan pelayanan prima bagi anggotanya,” jelasnya. 

Di sisi lain, karakter dan preferensi generasi milenial sangat mirip dengan nilai-nilai koperasi. Salah satunya generasi milenial lebih menyukai equality atau kesetaraan. Kedua, meningkatnya rasa kepedulian sosial di generasi milenial membuat model koperasi lebih cocok karena menerapkan profit sharing atau sisa hasil usaha (SHU).

”Karakter lainnya adalah milenial lebih menyukai organisasi bisnis yang guyub. Lewat sistem rembug pusat dan Rapat Anggota Tahunan (RAT), konsep yang dipakai BMI sama dengan preferensi milenial. Sama halnya dengan anak muda yang suka hang out atau nongkrong bareng. Namun bukan sekedar nongkrong, karena milenial pun memiliki peran sebagai pemilik untuk menggenjot permodalan, sebagai pengguna seluruh pelayanan yang ada di koperasi BMI dan juga pengendali yang senantiasa berinovasi dan kreatif untuk kemajuan koperasi yakni menciptakan pemerataan ekonomi yang berkeadilan,” paparnya.

BMI Beri Solusi Keuangan Milenial

Role model bisnis koperasi BMI yang hadir di tengah masyarakat kecil, nyatanya mampu merubah persepsi Mia Rosmiati (19). Menurut pemandu acara Podcast Buka Mata Indonesia itu, era disrupsi membuat anak muda mulai mengalihkan ide bisnisnya tidak lagi berkiblat pada keuntungan semata, namun beralih ke arah model bisnis sharing economy yang lebih concern kepada pemberdayaan sosial dan lingkungan.

JOSS : Mia berpose bersama artis FTV yang kini beralih ke Bisnis Home Decoration, Okan Kornelius usai Podcast Buka Mata Indonesia (BMI), September 2020.

”Dengan konsep Model BMI syariah, saya punya harapan besar bahwa BMI mampu adaptif ke model bisnis yang disukai milenial. Itu karena BMI yang mendudukan anggota sebagai pengendali, membuat anak-anak muda mendapat keleluasaan dalam membangun start up business, sharing economy dan seterusnya,” papar dara yang akrab disapa Mia Steemat.

Mengenal asisten digital BMI Mobile, selengkapnya baca di sini : DITA, Asisten Digital BMI Untuk Kenyamanan Bertransaksi Anggota

Bagi Mia, konsep Model BMI Syariah memberikan peluang besar bagi milenial mengakses kredit, yang kini di tengah pandemi, akses kredit usaha bagi milenial mulai diperketat lembaga keuangan lain.  Apalagi BMI lebih banyak mengedepankan pelayanan pada kelompok perempuan, dhuafa dan marjinal lainnya.

KEPEDULIAN SOSIAL : Mia saat memandu acara peresmian hibah rumah siap huni (HRSH) Kopsyah BMI, beberapa waktu lalu.

”Sisi istimewa lainnya adalah BMI tak lupa untuk membangun semangat anggota untuk terus menggenjot permodalan lewat sejumlah produk pembiayaan investasi. Ini sangat menarik. Bersama BMI, kawan-kawan milenial mampu belajar berkoperasi, menabung di BMI seraya berbagi untuk saudara-saudara kita yang kekurangan,” tandasnya. (gar/KLIKBMI)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *