BMI Bangun Semangat Ekonomi Syariah Warga Sukadalem

BMI Corner

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (Q.S Annisa : 36)

SERANG– Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara mengajak warga Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Serang untuk menabung dan saling tolong menolong lewat Koperasi. Untuk itu Kopsyah BMI hadir di desa itu, sekaligus menggerakan ekonomi syariah. 

Dalam agenda Pertemuan Umum (PU), Kamaruddin mengatakan pengalaman BMI selama 19 tahun membuat Kopsyah BMI tidak hanya menggerakkan penyaluran pembiayaan dan penagihan saja, tetapi sejak awal membudayakan gerakan menyimpan dan menabung di Koperasi.

”Sekarang usia BMI sudah 19 tahun, dan kita hadir di Desa Sukadalem ini mengajak masyarakat bermuamalah secara syar’i. Seperti firman Allah SWT dalam Surah Al Maidah ayat 2 untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa. Lalu bagaimana tolong menolong dalam kebaikan, yaitu dengan koperasi syariah,” terangnya.

Gaung Syariah BMI di Daerah Perbatasan, selengkapnya baca di sini: Terinspirasi Koperasi BMI, Kang Busro Programkan Sindangsari Berhijab

Kepada pejabat dan warga yang hadir di Aula Kantor Desa, Penulis Buku Model BMI Syariah mengatakan, salah satu bentuk saling tolong menolong yakni program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) kepada anggota dan non anggota BMI.

”Bagaimana bentuk tolong menolongnya, kita sudah membangun rumah gratis sebanyak 283 unit. Itu Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia. Karena syariah itu harus adil. Jadi kalau ada bapak ibu yang masuk ke Koperasi, tak boleh susah hidupnya. Kalau susah hidupnya, bubarkan koperasinya. Karena itu bukan koperasi, tapi rentenir,” tegasnya.

EKONOMI GOTONG ROYONG : Presdir Koperasi BMI Kamaruddin Batubara mendorong warga desa Sukadalem bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI, karena bisa membawa berkah membantu orang lain, sambil menabung.

Menariknya, program HRSH ini tetap dilakukan meski di tengah tekanan pandemi. Di tahun 2020, BMI telah menyerahkan 43 HRSH baik di Provinsi Banten dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kamaruddin menyebut, dua pemimpin daerag di Provinsi Banten sudah menjadi anggota dan menabung di BMI. Salah satunya, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.

 ”Koperasi itu milik bersama. Koperasi BMI sudah memiliki 265 ribu anggotanya. Anggotanya Bupati Tangerang dan juga termasuk Bupati bapak-ibu semua, Ibu Tatu (Ratu Tatu Chasanah) yang sudah menyimpan di sini. Dan beliau jika dalam keadaan tidak sibuk atau tidak punya acara luar biasa hadir dalam acara penyerahan HRSH,” terang pria Kelahiran Batang Natal, Mandailing Natal, 45 tahun silam tersebut.

TOLONG MENOLONG : Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Presdir Koperasi BMI Kamaruddin Batubara meresmikan salah satu HRSH di Kampung Lembur Jati, Desa Mekar Baru, Kecamatan Petir Kamis (31/10/2019).

Semangat BMI Memakmurkan Masjid dan Santri, selengkapnya baca di: Dalam Sepekan, Koperasi BMI Bangun Tiga Sanimesra Sekaligus 

Peraih Penghargaan Satyalancana Wira Karya oleh Presiden RI Tahun 2018 itu menyebut bahwa pertemuan umum sebagai sarana dakwah muamalah secara syar’i oleh Kopsyah BMI di tengah masyarakat.

”Yang ingin saya sampaikan adalah, berkoperasi yang baik dan benar adalah saling tolong menolong. Dan BMI hadir seperti itu. Karena kalau BMI hanya hadir untuk memberikan pembiayaan saja, nggak usah jauh-jauh seperti ini. Main saja di perempatan,” paparnya.

”Apakah ada (lembaga keuangan lain) seperti yang di perempatan lapor datang ke sini menjelaskan makna koperasi seperti BMI. Nah, lewat pertemuan umum ini mau kita luruskan bahwa kita ini banyak dipermainkan lembaga keuangan yang hanya ingin mengeruk keuntungan pribadi mereka. Koperasi tidak begitu,” terangnya.

Aktivitas usaha yang dilakukan Koperasi BMI secara nyata tidak hanya membantu anggota dalam memenuhi kebutuhannya. Yang jauh lebih penting, dengan model usaha yang menekankan peran dan dukungan anggota dapat mempersempit jurang kesenjangan ekonomi, termasuk membuat sejumlah program sosial lainnya.

Model BMI Syariah untuk Kemaslahatan Umat, Selengkapnya baca di sini: Perpaduan Koperasi Dengan Model Grameen Bank Melahirkan Model BMI Syariah Dalam Wujud Koperasi Syariah Untuk Pemerataan Ekonomi

”Setiap tahun kita memberikan santuanan 1.000 yatim, pengobatan gratis, santunan dhuafa, sunatan massal bahkan saat ini BMI sedang menjaring anak anggota untuk masuk ke perguruan tinggi. Termasuk 90 lebih anak yatim dhuafa yang kami sekolahkan mulai dari SD, SMP dan SMA. Termasuk Beasiswa per anak Rp100 ribu untuk SD, Rp150 ribu untuk SMP dan Rp200 ribu untuk SMA. Dan ini yang ingin kita tunjukkan seperti itulah bermuamalah secara syariah dan BMI hadir untuk itu,” jelasnya.

SANTUNAN YATIM: Presdir Koperasi BMI Kamaruddin menyerahkan santunan anak yatim dalam rangkaian acara milad yang kali ini dilaksanakan di Cabang Cisoka, Tangerang, Selasa (3/3/20) silam.

Karena fokus koperasi BMI, sambungnya, bukan semata-mata mencari keuntungan, melainkan kemanfaatan bagi anggota. Seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al Hasyr ayat 7 : Agar harta tidak hanya beredar di kalangan orang kaya saja.

”Kalau ada rumah saudara dan tetangga kita memprihatinkan, sementara rumah kita bagus dan punya mobil dua hingga tiga lalu adik kita tidak punya rumah, dosa besar kita, seperti firman Allah SWT di QS Annisa ayat 36,” jelasnya di depan 30 warga yang hadir di Aula Desa Sukadalem.

Dijelaskannya, bahwa hingga kini kita kerap menemukan bentuk muamalah yang tidak syar’i. Kamaruddin mencontohkan, sesorang yang sudah memiliki rumah bagus, sepeda motor terbaru dan handphone keluaran anyar masih juga berharap bantuan sosial dari pemerintah.

Sinergisitas Program PKK dan BMI untuk Memberdayakan Desa, selengkapnya baca di sini: Bumikan Ekonomi Syariah, BMI Ajak Kades Jadi Penggerak Koperasi

”Padahal Allah SWT paling senang kepada hambanya yang susah tapi mengaku sanggup. Dan semangat kami seperti itu, melihat secara terang benderang mana yang haq dan batil. Supaya kita mendapatkan yang baik dan benar,” jelasnya.

Seperti pada bencana banjir Bandang dan longsor Lebak, ada Rp300 juta lebih tanggungan dari 68 KK terdampak kami putihkan utangnya. Jadi bermasalah bukan karena tidak membayar, melainkan karena bencana alam dan kita harus peduli terhadap mereka yang terdampak,” imbuhnya.

Kemudian, BMI melarang adanya penyitaan barang milik anggota dalam penyelesaian permasalahan pinjaman. Jika ada anggota tidak bisa membayar, kita harus terlebih dahulu mencari faktor penyebabnya. 

”Kalau dia memang tidak bisa membayar ingat QS Al Baqarah ayat 280, bahwa orang yang berutang itu di tengah kesulitan harus diberikan kemudahan. Alhamdulillah, 19 tahun kami beroperasi, cara ini telah kami praktekan. Apakah BMI tambah kecil, Alhamdulillah tidak,” terangnya.

KIPRAH BMI : Kopsyah BMI memberikan bantuan berupa pembangunan sarana sanitasi 2 unit kepada Pesantren Darul Mustofa Kabupaten Lebak. dan langsung dilakukan peletakkan batu pertama oleh Presdir Koperasi BMI Kamaruddin Batubara, didampingi K.H. Omik Hadromi, Rabu (15/1/20). Pesantren ini menjadi tempat penampungan para pengungsi Banjir Bandang Lebak, Januari 2020 silam.

” Setiap ada bencana kami hadir, Tsunami di Pandeglang, kami langsung bangun tiga rumah gratis. Ke bencana gempa Palu dan Lombok kita hadir, bencana banjir bandang di Mandailing Natal kami pun hadir. Itu yang BMI ingin bangun di masyarakat Sukadalem, ekonomi syariah yang tolong menolong,” paparnya.

Sementara Kasi Ekbang Kecamatan Waringinkurung Jahidi mengaku terkesan karena Sukadalem menjadi desa pertama yang dipilih koperasi BMI untuk menggelar pertemuan umum di Kecamatan Waringinkurung. Agenda PU bagi Suryani menjadi atensi khusus bahwa Desa Sukadalem sudah layak untuk mendapat pelayanan BMI. Ia pun mengajak kades dan para perangkat desa lainnya untuk mensosialisasikan BMI kepada warga lainnya.

”Jadi bagi Bapak RT, Ibu-ibu kader sampaikan kepada warganya jika ada yang berminat masuk BMI, bisa disampaikan kepada bapak-bapak di sini. Setelah melihat kebaikan-kebaikan yang sudah dilakukan BMI membuat saya sangat mendukung sekali niat BMI di desa kami. Jadi jangan sampai, kesempatan berharga ini tidak direspon,” terangnya.

Sementara Kades Sukadalem Suryani menyambut baik kehadiran BMI di daerahnya. Salah satunya mengajak warganya menyimpan dan mendapatkan pembiayaan dalam bingkai Ukhuwah Islamiyah. Dirinya pun mengaku sebentar lagi akan menjadi anggota dan menyimpan di BMI.  

Suryani mengakui bahwa BMI berbeda dengan koperasi yang lainnya. Karena baru BMI lah yang pertama kali meminta izin untuk melakukan sosialisasi kepadanya pihak desa tentang kerjanya. Ia meminta perangkat desa lain untuk mensosialisasikan kehadiran BMI kepada warga lainnya.   

”Sampai sekarang nggak ada koperasi atau lembaga keuangan lain yang silaturahmi ke desa atau RT. Semuanya terselubung tidak jelas. Sampai saya dihubungi warga saya minta tolong menghadapi lembaga nggak jelas itu karena tidak bayar utang ia akan dimarah-marahi. Jadi jangan sampai niat baik Kopsyah BMI kita sia-siakan,” tandasnya.

Dalam kegiatan Pertemuan Umum (PU) Kopsyah BMI dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Para tamu wajib memakai masker dan hand sanitizer. Selain Presdir Koperasi BMI dan Kades, gelaran ini juga dihadiri Manajer Operasional Kopsyah BMI M Fadillah, Manajer Kopsyah BMI Cabang Kramatwatu Wahyudin dan Kasi Ekbang Kecamatan Waringinkurung Jahidi. (gar/KLIKBMI)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *