يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS Al Anfal : 27)
Klikbmi, Kota Bogor – Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) memang tidak salah jika dikenal sebagai rajanya rumah gratis untuk para anggotanya dan fakir miskin. Hingga penghujung Tahun 2021, Kopsyah BMI telah membangun 350 unit rumah gratis melalui program hibah rumah siap huni (HRSH), sejak program ini bergulir Tahun 2015 silam. Pembangunan rumah gratis bukan hanya terfokus di Provinsi Banten dan Kabupaten Bogor saja, melainkan juga daerah layanan baru seperti Kota Bogor.
Baca Juga : Josss! Perdana Di Kota Bogor, BMI Bangun Dua Rumah Gratis Sekaligus
Di kota yang dipimpin Walikota Bima Arya itu, Kopsyah BMI untuk pertama kalinya menyerahkan dua rumah gratis, Rabu 29 Desember 2021. Penerima unit HRSH BMI ke 347 dan 348 adalah Keluarga Abdul Rahman (anggota Kopsyah BMI) dan Umar Said (non anggota), warga Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah S.
Rumah gratis Kopsyah BMI ke 347 diberikan kepada Abdul Rahman. Pria 52 tahun itu adalah seorang pembersih makam di TPU Blender, Tanah Sereal. Mereka baru dua bulan menjadi anggota Koperasi BMI. Bersama istri dan 6 putra putrinya, mereka hidup di rumah yang hampir rubuh tanpa sanitasi di Kampung Bondes, RT 005, RW 009, Kelurahan Kebon Pedes, Tanah Sareal.
Kendati ekonomi keluarga dibantu oleh sang istri sebagai penjual kembang di TPU, penghasilan mereka tidak menentu. Pasutri ini harus berjibaku menghidupi kebutuhan hidup dan pendidikan ke enam putra putrinya. Himpitan tak sampai di situ saja. Keluarga besar ini tinggal di rumah kecil tak layak huni. Penghasilannya yang minus membuat keluarga ini tak mampu membangun WC dan kamar mandi.
Dinding rumahnya sudah lapuk termakan usia. Lantainya masih tanah dengan atap genting yang bocor di sana-sini. Mereka pun harus mengungsi karena air hujan bisa masuk leluasa ke rumah tersebut. Abdul Rahman terpaksa membuat gubuk mungil di samping rumahnya.
Gubuk itu berguna sebagai tempat pengungsian sementara jika hujan datang dengan lebat. begitu penuturan Manajer Kopsyah BMI Cabang Tanah Sareal Khasun menceritakan momen pertemuanya dengan keluarga tersebut. Hidup serba kekurangan dihadapi Abdul Rahman dengan senyuman.
Meskipun begitu sang istri Abdul Rahman, Eni Juhaeni bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI . Tercatat jumlah simpananya mencapai Rp. 500.985. Kondisi ini pun rupanya sampai ke Kopsyah BMI. Pada Rabu 29 Desember 2021, BMI meresmikan rumah baru Abdul Rahman sebagai unit ke 347 Kopsyah BMI. Pada momen yang sama, BMI juga meresmikan HRSH ke 348 kepada Umar Said.
Di usianya yang sudah setengah abad, Umar Said masih membujang. Lajang ini bekerja sebagai buruh harian lepas. Ia tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang berjarak 100 meter dari rumah Abdul Rahman. Ia menempati rumah kecil dengan ukuran 6×5 meter, berlantaikan semen yang berlubang dan lembab, berdinding triplek dan semen, dengan tiang penyangga dari kayu yang lapuk. Ketika musim hujan tiba, atap genting rumahnya bocor.
Luapan air dari jalan kerap langsung mengalir dan menggenangi rumahnya. Hewan melata seperti lipan dan tikus tak asing lagi baginya. Kondisi rumah yang didiaminya tampak memprihatinkan dan bisa disebut tidak layak huni
Dalam sambutannya, Presiden Direktur Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara mengatakan bahwa penyerahan hibah rumah kali ini merupakan bentuk kepedulian Kopsyah BMI terhadap kesejahteraan anggota.
”Ini hibah rumah siap huni yang ke 347 dan 348. Penyerahan HRSH adalah wujud BMI membangun ekonomi yang berprinsip taawun, atau tolong menolong dengan cara gotong royong dan kekeluargaan,” terang pria yang akrab disapa Kambara itu.
Dalam UU No 25 tahun 1992 tentang koperasi, pasal 4, ditegaskan bahwa fungsi koperasi mencakup bidang sosial dan ekonomi. Kambara menyebut, di Koperasi BMI ditambahkan menjadi lima, ada bidang pendidikan, kesehatan dan spiritiual. Dikatakannya, Model BMI Syariah mampu menjadi penggerak dan pemicu agar kita berbisnis atau bermuamalah bukan hanya untuk kepentingan dunia saja, melainkan untuk investasi akhirat.
“Jika orang ketaatan spiritualnya bagus, maka sedekah dan infaqnya juga pasti bagus. sehingga makin memberikan manfaat kepada orang yang membutuhkan bantuan. Internalisasi norma dan nilai pada Kopsyah BMI telah menciptakan semangat saling berbagi kepada anggota lainnya untuk bersama-sama berzakat, berinfak, bersedekah dan berwakaf (ZISWAF),” jelasnya.
“Hibah Rumah Siap Huni dan santunan rumah bagi anggota sebagai bukti bahwa koperasi, memberikan manfaat bagi anggota dan masyarakat. Pandemi menjadi seleksi alam yang nyata, koperasi mana yang benar dan milik anggota. Mudah mudahan anggota koperasi BMI semakin kuat komitmennya dan militansinya untuk saling tolong menolong demi kesejahteraan bersama, ” lanjut Kambara.
Kambara dalam sambutannya mengatakan kepada seluruh anggota yang hadir untuk meminjam atau mendapatkan pembiayaan sesuai kemampuan. Ia mencatat anggota Koperasi BMI di Kelurahan Kebon Pedes berjumlah 200 anggota dari 6.157 kepala keluarga dengan tabungan Rp43,3 juta dan total penyaluran dari BMI yakni Rp321 juta. Dengan keberadaan Kopsyah BMI ikut membantu membangun dan mendatangkan uang ke desa tersebut.
“Kopsyah BMI bukan sekedar koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah saja, tetapi banyak kegiatan sosial seperti hibah rumah siap huni, santunan yatim, duafa dan lain sebagainya, termasuk pengelolaan ZISWAF, (Zakat, Infaq, Sodaqoh dan Wakaf) sebagai investasi kita di akhirat kelak,” katanya.
Kambara juga menghimbau kepada anggota agar meningkatkan infaq nya setiap minggu. Dikatakannya, banyak manfaat yang ditebar dari hasil infaq Rp1.000 dan Rp2.000 wakaf per minggu yang dikumpulkan. Banyak masyarakat yang tidak mampu terbantu dan mendapatkan hibah rumah siap huni.
“Kita meninggal pun gak bawa apa apa terputus semua. kecuali tiga hal, Amal jariyah yaitu zakat infaq, sadaqah dan wakaf, ilmu yang bermanfaat , dan Anak yang soleh. Nah yang paling mudah kan melaksanakan amal jariyah infaq dan sodaqoh,” jelas Kambara.
Dijelaskannya, wakaf yang dikumpulkan 2000 rupiah per minggu juga nantinya akan disalurkan untuk membeli lahan produktif sawah 100 Ha, masjid, rumah sakit gratis, rumah tahfid yang berlokasi di Cisoka, Tangerang.
Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Dengan Koperasi BMI
Kambara juga menghimbau agar warga Kebun Pedes ini bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI. ” Gak mesti minjem, nabung saja biar berkah bisa bantu orang seperti saat ini. Kalau mau maju, perbanyak sedekah. Jika uang yang dihasilkan dengan cara yang benar, Insya Allah mudah untuk sedekah,” paparnya.
Hadir dalam acara itu yakni Sekretaris Kecamatan Tanah Sareal Adhitya Bhuana Karana, Kasie Ekbang Kelurahan Kebon Pedes Sari, Kasie Kesmas Kelurahan Kebon Pedes Yuliana. Sementara dari Kopsyah BMI yakni Ketua Pengawas Syariah Hendri Tanjung, Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus, Pengawas Operasional Bagus WD Wicaksono, Manajer ZISWAF Casmita, Manajer Litbang dan Kelembagaan Andini Ekasari, Manajer Area 08 Asep Hendra dan Manajer Cabang Tanah Sareal Khasun.
Dalam sambutannya, Sekretaris Kecamatan Tanah Sareal Adhitya Bhuana Karana mengaku tak bisa berkata-kata atas kontribusi BMI memberikan dua rumah gratis sekaligus untuk warganya.
“Sekarang saya mendaftar menjadi anggota BMI. Saya sudah spechless (tak bisa berkata-kata). Saya bersyukur bisa mengetahui langsung bahwa ada Koperasi yang memiliki banyak program sosial di daerah kita. Dan istimewanya, Presiden Direktur-nya langsung yang memberi tahunya kepada kita semua,” paparnya.
“Saya berharap ke depan BMI terus istiqamah menjalankan ekonomi syariah di Tanah Sareal. Semoga ke depan, BMI juga mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi warga di masa-masa ini,” tandasnya.
(Togar Harahap/Klikbmi)