HRSH BMI Bikin Amsah Bersemangat Menyambut Rumah Baru

BMI Corner Info ZISWAF

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ

“Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. At-Taubah: 18)

CIKUPA– Kontribusi Koperasi BMI untuk meningkatkan kualitas hidup anggotanya seperti tak mengenal kata lelah. Salah satunya hibah rumah siap huni (HRSH) untuk anggota. Kamis (26/3) siang, BMI menghelat peletakan batu pertama HRSH anggota untuk Amsah (52) di Kampung Gebang,  RT 01/RW 05, Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Hampir 20 menit bagi tim Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) yakni H Puryadi dan Sarwo Edi bersama Manajer Kopsyah BMI Cabang Cikupa Sukirman menuju lokasi acara. Jalan menuju rumah Amsah terbilang sempit karena berada di tengah kawasan pabrik. Sesekali mereka harus berhenti karena ada motor yang ingin lewat.

Kopsyah BMI dan Masjid dalam Satu Persamaan, selengkapnya baca di sini: Kemesraan BMI Dengan Pondok Pesantren Dan Kaum Duafa Melalui Sanimesra

Amsah tidak punya pilihan. Ia harus bernaung di rumah yang tidak layak huni karena keterbatasan biaya. Rumah ukuran 5×6 itu dihuni tujuh orang, termasuk Amsah, suaminya, anak dan cucunya. Sang suami hanyalah pekerja serabutan yang setiap hari bergelut dengan limbah pabrik. Namun, penghasilan harian itu hanya cukup untuk makan sehari-hari. Di usianya yang mulai sepuh, ia harus mengasuh dua cucunya karena sang anak bekerja di luar kota.

JOSS ! : Kades Sukadamai Sukiat secara simbolis meletakkan batu pertama HRSH milik Amsah, Kamis (25/3).

Kepada Klik BMI, Manajer Kopsyah BMI Cabang Cikupa Sukirman menjelaskan awal mula BMI memberikan HRSH. Berawal dari informasi para tetangga Amsah yang juga anggota. Setelah itu, BMI langsung menyambangi rumah Amsah, awal Februari silam. Sesampai di lokasi, kondisi rumah Amsah memang tidak layak huni. Lantainya tanah, berdinding bilik bambu, beratapkan genteng yang sudah penuh lumut dan bocor di sana sini.

”Kondisi atap sudah reyot dan sangat rendah sekali. Ketika mau masuk rumah kami harus merunduk dulu. Namun yang paling mengancam itu tiang rumahnya. Sudah mulai doyong (bergoyang) kalau ada getaran,” jelas Sukirman menjelaskan kondisinya sebelum rumah itu dibangun ulang oleh BMI.

Kendati dililit kesusahan, Amsah adalah sosok anggota BMI yang militan. Sejak menjadi anggota  pada tanggal 7 Januari 2020, Amsah juga mendapatkan pembiayaan Rp2.200.000 untuk modal suaminya berbisnis limbah. Tabungannya di BMI telah mencapai Rp 1,1 juta.

Konsistensi BMI untuk Dhuafa dan Masjid, selengkapnya baca di sini: Koperasi BMI Konsisten Menjadikan Kegiatan Sosial Sebagai Jembatan Dakwah Muamalah Melalui Sanitasi Dhuafa Dan Sanimesra   

Acara peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Kades Sukadamai M Sukiat dan Sekdes Amoy bersama para RT dan RW termasuk tokoh masyarakat dan Manajer Area 02 Akhmad Rapiuddin. Dalam peletakan kemarin, Suami Amsah dan beberapa saudaranya ikut membantu para tukang dari Kopmen BMI membangun rumah tersebut. Rumah lama milik Amsah dirobohkan dan akan dibangun nol menjadi permanen oleh BMI.

KONDISI SEBELUMNYA : Amsah berfoto bersama Manajer Kopsyah BMI Cabang Cikupa Sukirman saat melakukan verifikasi HRSH, awal Februari silam. Foto memperlihatkan atap rumah yang terlalu rendah dan dinding rumah Amsah yang terbuat dari bilik bambu.

Dalam sambutannya, Manajer Area 02 Kopsyah BMI Akhmad Rafiuddin mengajak warga Sukadamai untuk bergabung menjadi anggota BMI. Ia mengatakan dengan menjadi anggota Kopsyah BMI berarti telah ikut beramal membantu sesama.

”Jadi mari bergabung dengan Kopsyah BMI, tidak harus minjem tetapi bisa juga menabung sekaligus membantu kawan-kawan anggota lainnya. Seperti Bu Amsah,” jelasnya.

Di depan para warga yang hadir, Refi-sapaan akrab Akhmad Rafiuddin- mengatakan HRSH merupakan implementasi koperasi dalam mensejahterakan dan berbagi untuk anggotanya. Dikatakannya, pembangunan HRSH berasal dari dana kebajikan yakni 1 persen setiap pencairan pembiayaan. 50 persen dari 1 persen tersebut diperuntukkan untuk sosial pemberdayaan sementara 50 persen lagi dipakai untuk pengembangan diri atau Capacity Building.

Sementara, Kades Sukadamai M Sukiat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kopsyah BMI atas bantuannya kepada warganya. Menurutnya, koperasi BMI tetap konsisten peduli kepada anggota dan dhuafa di wilayahnya.  

”Di saat kondisi pandemi sekalipun Kopsyah BMI malah bagi-bagi rumah gratis. Kurang bukti apalagi? Ini lah koperasi yang sebenarnya. Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk BMI. Semoga ke depan, kami dari pihak desa dan BMI saling bersinergi membangun ekonomi kerakyatan,” tukasnya.

Sukiat berharap warganya yang belum bergabung di Kopsyah BMI, agar segera bergabung. Karena BMI sudah banyak menebar manfaatnya dan sudah terbukti kegiatan sosialnya. Ia memaparkan bahwa lewat HRSH, warganya semakin terdorong untuk mengenal Koperasi BMI lebih jauh. Menurutnya, warga kini lebih memahami kehebatan ekonomi syariah lewat BMI. ”Saya tegaskan bahwa Koperasi BMI bukan hanya sekedar simpan pinjam saja, tetapi kental dengan kegiatan sosialnya, dengan budaya sedekah dan infaq nya, itu luar biasa,” paparnya.

Di Solear, Kopsyah BMI Terus Tebar Keberkahan, Selengkapnya baca di sini: Spirit KamaBara Membara Di Cisoka Dan Balaraja

Tidak hanya pada rumah anggota, konsistensi BMI membangun sarana umum tetap masif dilakukan. Selasa (23/3), peletakan batu pertama Sanitasi Masjid, Musholla dan Pesantren (Sanimesra) Kopsyah BMI di Pondok Pesantren Nurma Ashshibiyan, Kampung Cimahi, Desa Ciburuy, Kecamatan Curugbitung, Lebak. Agenda tersebut disaksikan langsung oleh Manajer Kopsyah BMI Cabang Maja Azhar Al Farabi dan Sekretaris Desa Ciburuy Asep.

MEMAKMURKAN PONPES : Agenda peletakan batu pertama Sanimesra di Pondok Pesantren Nurma Ashshibiyan, Kampung Cimahi, Desa Ciburuy, Kecamatan Curugbitung, Lebak

Pengasuh Ponpes KH Ape Taufiq mengatakan, ponpes telah berdiri sejak 13 tahun silam. Kurang lebih ada 70 santri. Mereka harus mengantri di tempat wudhu langsung dari air sumur. Namun, jika di musim kemarau santri harus ke kampung lain untuk mencari air.

”Alhamdulillah, saya ucapkan banyak terima kasih kepada Kopsyah BMI yang sangat membantu kami  dan insya Allah membuat santri bisa lebih nyaman untuk wudhu dan MCK. Semoga Kopsyah BMI tambah Jaya dan tambah berkah,” jelasnya.

DARI ANGGOTA, OLEH ANGGOTA, UNTUK ANGGOTA

Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara menjelaskan bahwa Dalam UU No.25 Tahun 1992, Pasal 4 ditegaskan bahwa tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota dalam bidang ekonomi dan sosialnya. ”HRSH merupakan langkah BMI untuk memberdayakan pilar sosial untuk  anggota. Kita tumbuhkan jiwa sosialnya dan kita tingkatkan praktek spiritualnya,” ujar pria yang akrab disapa Kambara itu.

Kendati demikian, kesejahteraan harus sedetil mungkin dirasakan. Termasuk HRSH. Ia mengatakan HRSH BMI dibangun berasal dari bahan berkualitas karena berasal dari Toko Bangunan milik Kopmen BMI. Bukan asal membangun. ”Kami menekankan untuk memberi yang terbaik untuk anggota. Termasuk pembangunan HRSH yang terus bertahan hingga 20 tahun lebih. Karena ini koperasi dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota,” tandasnya. (gar/KLIKBMI)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *