Klikbmi, Tangerang – Koperasi merupakan alat demokrasi ekonomi yang telah dicatat oleh para pendiri bangsa dalam statuta kenegaraan negeri ini. Ini artinya koperasi sebetulnya telah menjadi marwah berekonomi negeri ini. Para pendiri bangsa ingin agar ekonomi kita adalah ekonomi kebersamaan tanpa melupakan kesejahteraan individu. Suasana kebatinan bangsa yang baru merdeka saat itu menjadi starting point bagaimana membangun keberadaban baru di berbagai sektor. Sektor ekonomi tentu diletakkan pada posisi pertama yang akan menjadi indikator kesejahteraan yang disusul dengan berbagai sektor lain.
Pemikiran inilah yang melembaga dalam membangun Koperasi BMI. Koperasi BMI menjadikan indikator kesejahteraan pada 5 pilar utama bukan hanya pada sisi ekonomi saja. Selain pilar ekonomi sebagai indikator kesejahteraan, Koperasi BMI meletakkan sektor pendidikan, kesehatan, sosial, dan spiritual sebagai basis tolok ukur kesejahteraan. Ditemui Rabu (10/3) di sela-sela penyerahan Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) di Cabang Mandalawangi Kamaruddin Batubara, penerima Anugerah Satyalancana Wira Karya dari Presiden 2018 yang diberikan amanah menjadi Presiden Direktur Koperasi BMI menegaskan tentang tagline mandiri, berkarakter dan bermartabat sebagai salah satu upaya membangun peradaban baru koperasi Indonesia.
Baca Juga : Konglomerasi Koperasi https://klikbmi.com/bahas-korporasi-dan-konglomerasi-bisnis-koperasi-dua-deputi-kunjungi-koperasi-bmi/
Kamaruddin menegaskan bahwa membangun koperasi modern harus memiliki lanskap yang jelas. “Membangun koperasi itu mensejahterakan orang. Kita harus tahu untuk mensejahterakan orang apa saja alatnya. Kita di BMI ini menjelaskan dengan clear apa saja alatnya. Itulah yang kita sebut sebagai 5 instrumen yakni sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi” tutur Kamaruddin membuka penjelasannya.
“Orang sekarang banyak mengatakan istilah koperasi modern. Kita menerjemahkan koperasi modern sebagai peradaban baru koperasi Indonesia. Kita berharap terjadi pemahaman yang sama dalam membangun koperasi Indonesia ke depan. Kalo banyak orang koperasi pikirannya sama tentu ini akan memudahkan kita bagaimana membangun koperasi modern sebagai satu falsafah yang harus dicapai” terang pria tinggi besar ini.
“Saya pribadi membedakan antara sesuatu yang ingin dicapai dengan sesuatu yang harus dicapai. Saya ingin tujuan menciptakan peradaban baru koperasi Indonesia ini sesuatu yang harus kita capai. Saya ulangi lagi peradaban baru koperasi Indonesia ini antara lain adaah koperasi itu besar, koperasi harus dikelola professional, koperasi wajib mandiri, berkarakter dan bermartabat, koperasi itu pemberdayaan dan koperasi itu peduli sesama. Inilah 5 poin yang harus kita capai agar koperasi modern yang memberikan kesejahteraan bagi anggota dan membangun ekonomi nasional bisa kita ciptakan” ujar Kamaruddin memberikan penekanan.
Baca Juga : Peradaban Baru Koperasi Indonesia. https://klikbmi.com/peradaban-baru-koperasi-indonesia/
Kamaruddin menambahkan bahwa Koperasi BMI bahkan menjadikan istilah mandiri, berkarakter dan bermartabat sebagai tagline Koperasi BMI. “ Mandiri itu artinya bagaimana kita mampu membangun kemandirian dalam permodalan, berkarakter artinya berkarakter dalam pemberdayaan dan bermartabat dalam pelayanan. Tagline ini bukan sekedar kata-kata yang indah yang kita pajang di ruangan, tetapi harus menjadi ruh perjuangan bagi semua komponen koperasi. Pengurus, pengawas operasional, pengawas syariah dan manajemen harus menyatukan langkah membangun koperasi yang demikian ini. Untuk koperasi BMI pemahaman ini harus menjadi ruh kerja bagi semua orang baik yang ada di kantor pusat maupun yang ada di kantor cabang. Termasuk Staf Lapang (SL) yang ada digaris depan pelayanan harus memahami hal ini” ujarnya melanjutkan.
“ Saya ajak untuk terus belajar, melakukan hal-hal baru yang bermanfaat bagi kesejahteraan anggota. Dan tahun ini insyallah dalam rangka mewujudkan bahwa koperasi itu harus besar. Koperasi BMI insyallah akan membuka cabang layanan di Jateng dan Jatim. Semoga upaya kita ini mampu membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional kita” pungkas Kamaruddin. (Sularto/klikbmi).