Indramayu, Klikbmi.com – Kuwu Desa Terusan Indramayu Karyono mengajak warga desanya untuk menjadi anggota Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI). Dengan menjadi anggota koperasi, masyarakat bisa berwirausaha dan menabung untuk meningkatkan perekonomian.
Hal itu diutarakannya di depan Kepala Dinas koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Indramayu H Jahirin dalam pertemuan umum (PU) Kopsyah BMI di Aula Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa 15 November 2022.
”Untuk itu, bapak ibu bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI. Koperasi BMI hadir di desa ini, sekaligus untuk menggerakan ekonomi syariah. Ini koperasi yang benar-benar mau membantu kita. Kalau nggak bener, nggak mungkin Pak Haji Jahirin mau datang ke sini, ya kan pak?” ujar Kuwu Karyono dibalas dengan anggukan kepala H Jahirin.
Hari itu, pertemuan umum berlangsung spesial. Pada hari Selasa kemarin, baik dari desa, kecamatan dan pemkab terpantau berseragam baju budaya Indramayu. Untuk pria terlihat berpakaian baju komboran hitam hitam, dan untuk wanitanya berpakaian kebaya dan dengan bawahan kain batik (tapih).
Pada acara ini dilaksanakan juga santunan anak yatim yang merupakan ciri khas Kopsyah BMI pada saat melaksanakan acara PU. Sekitar 50 tamu undangan juga diajak menonton tayangan video profile Koperasi BMI di layar yang tersedia.
”Jadi Kopsyah BMI ini bukan koperasi sembarangan. Setiap kegiatan, ada laporannya ke desa. Contohnya pertemuan ini, ada permisinya. Kalau sudah begitu, koperasinya sudah tentu transparan, tidak ada yang ditutupi, ini jelas keberadaanya,” tambah Kuwu Karyono.
Perlu diketahui, Desa Terusan Sindang Indramayu merupakan salah satu Sentra Batik Dermayon. Dari catatan Dinas Pariwisata Kabupaten Indramayu, saat ini jumlah unit usaha Batik Terusan terdapat 11 unit usaha batik. Penyerapan tenaga kerja sebanyak 66 orang dengan jumlah kapasitas produksi pertahun sebesar 55.520 potong.
Dalam sambutannya, Karyono juga meminta masyarakat jangan terburu-terburu tergiur jika ada lembaga keuangan yang belum jelas identitasnya menawarkan pembiayaan dengan janji yang menggiurkan.
”Kenali dulu, mengerti dulu lembaga itu dan yang penting ada manfaatnya tidak. Tidak hanya bagi keluarga, tapi juga, manfaat bagi yang lain. BMI sudah jelas, mereka ada pembangunan rumah gratis, ada santunan-santunan yang manfaatnya besar. Dan saya tekankan, kalau sudah jadi anggota Kopsyah BMI, harus amanah, pakai sesuai kemampuan jangan besar pasak daripada tiang,” jelas Karyono.
Dalam sambutannya, Manajer Area 14 Muhammad Kurtubi menjelaskan bahwa koperasi adalah lembaga usaha berwatak sosial. “Koperasi merupakan lembaga usaha berwatak sosial, ini sesuai dengan cita – cita Bung Hatta bahwa koperasi bukan lembaga sosial tetapi badan usaha berwatak sosial. Inilah perbedaan antara perseroan terbatas dengan koperasi” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa Kopsyah BMI merupakan koperasi primer nasional. “Bapak Ibu, Kopsyah BMI merupakan koperasi primer tingkat nasional maka ijin kita keluar dari Kemenkopukm” tegasnya lagi.
Sementara Kadiskoperindag Kabupaten Indramayu H Jahiri menjelaskan bahwa dinas koperasi harus ikut memberikan pengawasan dan pembinaan pada koperasi yang beraktifitas di Kabupaten Indramayu. Ia menegaskan pertama koperasi harus sehat mental. “Kopsyah BMI ini sehat” ujarnya.
Ia berharap kehadiran Kopsyah BMI dalam pembiayaan jangan sampai dimanfaatkan untuk kegiatan konsumtif seperti membeli kebutuhan konsumtif yang tidak perlu. Melainkan, pembiayaan BMI bisa digunakan untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka. Selain Kadiskoperindag hadir juga Kasi Pemerintahan Kecamatan Sindang Pendi Susanto dan Manajer Cabang Indramayu Muhamad Sobarudin.
(Togar Harahap/Klikbmi)
