Perdana, BMI Serahkan Bantuan Inventaris Kepada Desa Pekayon

BMI Corner

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” (HR Muslim)

SUKADIRI– Koperasi Benteng Mikro Indonesia (BMI) kembali merealisasikan janjinya dalam membantu operasional desa penggerak koperasi. Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang menjadi pertama dari sembilan desa di Banten yang mendapatkan bantuan inventaris dari BMI.

Berlokasi di Aula Balai Desa Pekayon, acara serah terima bantuan senilai Rp5 juta tersebut dilakukan oleh Kades Pekayon Suwaryo dan Direktur Operasional Koperasi BMI Yayat Hidayatullah, Selasa (2/2) siang.

Di Putat Nutug, Kerja BMI Menggaung, selengkapnya baca di: Dakwah Muamalah Koperasi BMI Menjalar Hingga Putat Nutug

Bantuan berupa kursi dan meja kerja diberikan untuk menunjang operasional kerja Desa untuk melayani masyarakat. Kepada Redaksi KlikBMI, Direktur Operasional Koperasi BMI Yayat Hidayatullah mengatakan, bantuan ini merupakan apresiasi BMI atas kerja sama Kades Pekayon dalam mensosialisasikan manfaat Koperasi Syariah BMI kepada warganya.

SERAH TERIMA : Didampingi Dir Ops Koperasi BMI Yayat Hidayatullah, Manajer Area 01 Didin dan Manajer Kopsyah BMI Cabang Sukadiri Khotimah, Kades Pekayon Suwaryo menandatangani berita acara penyerahan bantunan BMI.

Di sisi lain, sambung Yayat, Pekayon memiliki keterkaitan sejarah yang kuat kepada BMI. Pekayon menjadi salah satu desa pelopor beroperasinya BMI yang saat itu masih bernama Lembaga Pembiayaan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (LPP-UMKM).

Silaturahmi BMI ke Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor, Selengkapnya baca di : Silaturahmi Koperasi BMI: Asep Mulyana, Kadis Koperasi Kabupaten Bogor Tekankan Pentingnya Komunikasi

Pada bulan Juni 2003 dengan wilayah kerja Desa Pekayon dan Desa Sukadiri, LPP-UMKM membuka cabang pertamanya di Kecamatan Sukadiri lewat kerjasama Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Kabupaten Tangerang dengan Lembaga Sumberdaya Institut Pertanian Bogor (LSI-IPB).

“Bagi kami, ini seperti pulang kampung. Desa Pekayon tak bisa dilupakan dari sejarah BMI. Dari sinilah cikal bakal berdirinya BMI hingga seperti ini. Tentunya BMI berharap apreasiasi dari kami bisa membantu pelayanan desa dalam melayani masyarakat,” terangnya.

Kades Pekayon Suwaryo

Yayat menambahkan, sejak tahun 2003, para kades di Pekayon juga memfasilitasi aktivitas BMI seperti pertemuan staf lapang dengan calon anggota hingga ikut mengawasi jalannya pembangunan program hibah rumah siap huni (HRSH) Kopsyah BMI di desanya.

Lewat apresiasi ini, Yayat berharap, kemitraan BMI dan pemerintah desa semakin erat. Simbiosis mutualisme antara BMI dan desa hingga kini belum bisa terpisahkan baik dari sisi meningkatkan kinerja pemberdayaan hingga sosial.

Apresiasi BMI kepada Kades Penggerak Koperasi di RAT Tahun Buku 2020, selengkapnya baca di sini: Bumikan Ekonomi Syariah, BMI Ajak Kades Jadi Penggerak Koperasi

”Ini yang BMI bilang bahwa BMI dan desa saling keterkaitan dan keterikatan. Apresasi ini sebagai ungkapan terima kasih BMI yang harapannya desa tersebut bisa memberikan motivasi kepada warganya yang belum menjadi anggota untuk bergabung ke BMI,” terangnya.

Selain Pekayon, apreasiasi BMI juga akan diberikan kepada delapan kades penggerak koperasi lainnya. Seperti Kades Kohod Pakuhaji LR Rohman, Kades Sukamanah Rajeg Rohadi, Kades Pasir Ampo Kresek Suardi. Sementara dari Bogor adalah Kades Babakan Ciseeng Apendi. Dari Lebak, apreasiasi juga diberikan kepada Kades Sindangsari Muncang Lebak Busro.

Peran kades sebagai penggerak koperasi di Banten Selatan juga tak luput dari perhatian BMI. Bantuan akan diberikan kepada Kades Pareang Mekarjaya Pandeglang Cecep Suherman dan Kades Malingping Selatan Lebak Aceng Junaidi. Dan Kades Bandung Kabupaten Serang Mad Yusuf. Seluruh bantuan disuplai oleh Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (BMI).

Gaung Syariah BMI di Daerah Perbatasan, selengkapnya baca di sini: Terinspirasi Koperasi BMI, Kang Busro Programkan Sindangsari Berhijab

Sementara, Kades Suwaryo mengucapkan terima kasih kepada BMI atas bantuan tersebut. Ia mengakui, baru Kopsyah BMI sebagai koperasi yang mengamalkan syariah di tengah warganya dan ia menyatakan siap untuk mendampingi BMI membawa perubahan dan peningkatan ekonomi di desanya.

APRESIASI: Kades Pekayon Suwaryo berpose bersama kursi apresiasi Koperasi BMI.

”Jujur ya, Kopsyah BMI ini lah yang setiap kegiatan selalu minta izin kepada kades. Padahal mah, untuk BMI kami sudah paham bahwa kerjanya untuk kemaslahatan umat,” jelasnya.

“Sekian tahun BMI sudah menjadi contoh bagi warga kami bagaimana koperasi syariah yang sesungguhnya. Memberi kemudahan bagi warga kami untuk mandiri dalam berusaha. Mudah mudahan Kopsyah BMI tetap istiqomah berbuat kebaikan seperti ini kepada masyarakat kami. BMI menyadarkan saya tentang koperasi yang baik dan benar, ” harapnya.

Selain kades dan Direktur Operasional BMI, acara serah terima disaksikan langsung oleh Manajer Area 01 Didin dan Manajer Kopsyah BMI Cabang Sukadiri Khotimah.

KADES MOTOR PENGGERAK EKONOMI SYARIAH

Terpisah, Presiden Direktur Koperasi Benteng Mikro Indonesia Kamaruddin Batubara mengatakan, hingga kini BMI terus bergerak menjadi koperasi lokomotif pembangunan desa. Peran kepala desa tidak sekedar sebagai pintu pembuka kerja BMI, melainkan juga mendompleng kinerja BMI dalam pemberdayaan warga desa mengakses pembiayaan.

”Bagi BMI, Kades tidak hanya sebagai pemimpin di daerahnya semata, melainkan menjadi motor edukasi ekonomi syariah lewat skema Model BMI syariah kepada warganya. Saya mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada para kepala desa yang terpilih atas support dan partisipasinya bagi kelangsungan BMI,” jelasnya.

Kesejahteraan masyarakat menjadi titik demarkasi bahwa Program BMI dan Desa dalam membangun kemandirian desa ternyata berjalan saling beriringan. ”Artinya dari sisi pembangunan ekonomi, warga desa yang mampu bisa menyimpan tabungannya di BMI, dan dikelola oleh BMI dan diberikan lagi kepada warganya dalam bentuk pembiayaan. Jadi arah Koperasi BMI sudah sejalan yakni menuju kemandirian ekonomi yang dimulai dari desa,” tandasnya. (gar/KLIKBMI)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *