وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
“Dan orang-orang yang memelihara amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS. Al-Mu’minun: 8)
Tangerang, Klikbmi.com – ”Lelah boleh, tapi jangan menyerah,” kata ini menjadi pesan penting Presiden Direktur Koperasi Sekunder Benten Madani Indonesia (BMI) Kamaruddin Batubara saat memberikan presentasi kepada Top Manajemen Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) di Hotel Qubika Boutique, Gading Serpong, Tangerang, Kamis 19 Mei 2022.
Disaksikan oleh para pengurus dan pengawas Kopmen BMI, acara yang difasilitasi Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI) itu diikuti oleh 24 Manajer mulai dari Kantor Pusat, Divisi BMI Point, Divisi Makanan dan Minuman, Divisi Toko Bangunan dan Divisi Elektronik. Acara pengembangan capacity buliding dibuka langsung oleh Direktur Utama Kopmen BMI Radius Usman.
BACA JUGA : Kisah Dua Kencleng Surga Di Rembug Pusat Gunung Ciremai
”Kuncinya adalah fokus. Fokus membangun bisnis koperasi konsumen. Membesarkan bisnis koperasi harus dilakukan dengan memaksimalkan potensi yang ada. Kita memiliki tiga koperasi primer, di sektor pembiayaan syariah kita punya Kopsyah BMI, di sektor perdagangan kita ada kopmen, dan di sektor jasa kita ada Kopjas BMI,” terang pria yang karib disapa Kambara ini.
”Contohnya seperti divisi toko bangunan, harus sering-sering ke rembug pusat Kopsyah, tawarkan produk-produk BMI. Pembiayaannya bisa di Kopjas, materialnya dari kopmen, dan yang dibangun oleh Kopjas. Sama halnya dengan BMI Point, manajer storenya lebih giat lagi mempromosikan produk kopmen atau travel umroh (Kopjas BMI). Inilah koperasi,” jelas Kambara.
Kambara juga mengingatkan untuk para top manajemen melakukan promosi yang masif dan efisien. Di sela presentasinya, Kambara menerangkan bahwa setelan kemeja hitam yang dipakainya merupakan Tenun Tradisional Baduy Banten. Dengan memakai itu, sambung Kambara, secara tak langsung telah mempromosikan produk lokal.
BACA JUGA : Dukung Eksistensi Produk Lokal, Kopmen BMI Pasarkan Madu Asli Baduy Dalam
” Salah satu tujuan hadirnya BMI Point di tengah masyarakat yakni mendorong produk lokal seperti yang saya pakai bisa dikenal di seluruh cabangnya. Bagaimana produk Baduy yang sangat bagus ini bisa dikenal di Lampung atau dibeli oleh anggota BMI yang ada di Bandung lewat BMI Point. Untuk membangun ini memang butuh perjuangan. Lelah boleh, tapi jangan menyerah, keliling dan promosi terus,” terang pria yang masuk dalam Anggota Tim Pokja UU Perkoperasian Terbaru itu.
Kambara kembali mengingatkan untuk prinsip koperasi, bahwa anggota memiliki koperasi, bukan koperasi yang memiliki anggota seperti yang tercantum dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Dengan begitu, rasa ikut memiliki koperasi akan terus terjaga.
”Tapi jangan lupa bahwa koperasi merupakan badan usaha yang memiliki watak sosial. Koperasi telah mendapatkan keuntungan. Namun jangan lupa koperasi juga harus memberikan timbal balik ke anggota. Nah, kalau di BMI Point bagaimana? Coba lihat ke masjid-masjid yang ada di pasar. Kondisinya bagaimana. Apakah perlu direnovasi, jadi bangga kan kalau ada logo Kopmen BMI di masjid setiap ada BMI Point-nya,? Terang Kambara.
Di akhir pembekalannya, Kambara berharap top manajemen Kopmen BMI mampu mengimplementasikan hasil pembekalan di lapangan. Salah satunya bertanggung jawab terhadap kemajuan divisinya. Selain Kambara, Pengawas Syariah Kopsyah BMI Dr Harisman juga memberikan mentoringnya kepada para peserta.
BACA JUGA : Profil Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia
Dr Harisman melakukan sharing knowledge dan pengalamannya sejak menjadi seorang account officer (staf lapang) hingga menduduki Vice President di Bank berplat merah. Hadir pula dalam agenda itu, Pengawas Kopmen BMI Bagus W.D Wicaksono, Direktur IT dan Operasional Kopmen BMI Anwar Sholihin dan Direktur SDM dan Keuangan Kopmen BMI Ahyadi.
Kepada Redaksi Klikbmi, Direktur Utama Kopmen BMI Radius Usman mengatakan, pembekalan Top Manajemen sudah sangat tepat dilakukan di momen Bulan Syawal. Tidak hanya menjadi pijakan peningkatan ibadah setelah Ramadhan, melainkan juga menjadi momen meningkatkan kapasitas manajer untuk membangun Kopmen BMI.
”Kita ingin para karyawan di Kopmen BMI selepas lebaran, tidak hanya ibadahnya saja yang baik, namun juga mental dan kapasitas dirinya semakin meningkat. Tentunya untuk memberikan yang terbaik bagi Kopmen BMI,” tandasnya.
(Togar Harahap/KlikBMI)