Satu Kisah Lagi, Hikmah Terkabulnya Doa Dengan Istiqomah Berdoa Setelah Sholat Fardhu

Edu Syariah

Nasehat Dhuha Rabu, 18 Mei 2022 | 17 Syawal 1443 H | Oleh : Sularto

Klikbmi, Tangerang – Di balik aksi bagi rumah gratis ke-357 melalui program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) yang dilaksanakan Kopsyah BMI pada hari Selasa, 19/4 bulan lalu  di Kp Sepring RT 001 RW 03 Kelurahan Pancur Kecamatan Taktakan Kota Serang kepada pasangan tua Pak Sarbini dan Ibu Icih. Penulis mendalami dan berusaha mengambil hikmah dari peristiwa ini.

Pak Sarbini dan Ibu Icih yang memang bukan anggota Kopsyah BMI saat rumah gratis untuknya disetujui untuk dibangun. Sebagai masyarakat biasa, non anggota Kopsyah BMI mereka betul-betul mendapat anugerah Allah SWT. Penulis berusaha untuk menggali amalan apa yang biasa mereka lakukan sehingga nikmat Allah SWT berupa rumah gratis ini Beliau dapatkan.

Baca juga : https://klikbmi.com/mustajabnya-merutinkan-doa-setelah-sholat-fardhu/

Hari itu, 17 Ramadhan 1443 H, bertepatan dengan 19 April 2022, merupakan hari berkah bagi Pak Sarbini dan  Ibu Icih. Nasib baik pasangan tua ini datang dari Ibu Ipi yang merupakan Ketua Rembug Pusat Anggur Kopsyah BMI Cabang Taktakan. Ibu Ipilah yang melihat dan memberikan laporan pada Kopsyah BMI. Ibu Ipi pun menyampikan kondisi  Pak Sarbini dan Ibu Icih hingga akhirnya proses rumah gratis Kopsyah BMI disetujui. Rumah Pak Sarbini  dibangun ulang dari nol oleh Kopsyah BMI lewat program hibah rumah siap huni (HRSH).

Sarbini (71) menjalani masa tua bersama istrinya tercinta, Icih (58). Rumahnya sebelum dibangun sangatlah memprihatinkan. Bangunan itu berukuran 40 meter. Sebuah kasur tipis dan bantal berisi kapuk digelar di sudut rumah. Dinding rumahnya terbuat dari anyaman bambu yang sudah berlubang di beberapa bagian, sehingga angin akan sangat terasa saat berembus. Atapnya yang berlubang akan membentuk pancuran air saat hujan deras.

Rumah Pak Sarbini Dan Ibu Icih Sebelum Dibangun Kopsyah BMI

Pasangan tua ini hidup dengan kondisi serba kekurangan. Untuk kebutuhan sehari-hari, ia bekerja sebagai buruh serabutan. Apa saja ia lakukan demi menghidupi keluarganya. Ia pun tidak pernah mengharap pemberian sang anak.

Saat acara berlangsung penulis mencari tahu dari Ibu Icih amalan apa saja yang Ibu Icih istiqomahkan setiap hari. “Tidak banyak amalan yang saya lakukan, tetapi yang tidak lupa saya selalu berdoa setelah sholat (Sholat Fardhu) secara rutin dan penuh kesungguhan” ujar Ibu Icih.

Dari kisah ini kita bisa mengambil hikmah bahwa di dalam Al Qur’an, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk meminta yakni berdoa sebagaimana dalam firman-Nya:

 وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. AL Mu’min: 60)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menerangkan bahwa ayat tersebut berisi tentang karunia dan kemurahan Allah SWT. Allah menganjurkan kepada hamba-hamba-Nya untuk meminta kepada-Nya dan Dia menjamin akan memperkenankan permintaan mereka.

Dari ayat ini dapat dijelaskan bahwa kita diminta untuk terus berdoa kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doanya. Kita harus yakin bahwa doa kita akan diijabah oleh Allah SWT.

Berdoa setelah sholat fardhu adalah salah satu waktu yang mustajab. Dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa`alaihi wa sallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar? Beliau berkata: “Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib.” (HR. Tirmidzi) [No. 3499 Maktabatu Al Ma`arif Riyadh] Hasan.

Melalui nasehat dhuha ini penulis berpesan mari terus meminta kepada Allah apa yang kita hajatkan, namun tentunya kita tidak hanya meminta urusan dunia. Kita meminta urusan akherat dan dunia insyallah akan ikut. Mari manfaatkan waktu mustajab setelah sholat 5 waktu. Insyallah Allah akan memberikan apa yang kita hajatkan.

Wallahualam Bissawab

Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah Ibu Icih ini. Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *