Di Pantura Tangerang, BMI Bangun Rumah Gratis Untuk Anggota dan Sanitasi Ponpes

BMI Corner


خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. At-Taubah: 103).

Klikbmi, Tangerang – Hidup boleh serba kesusahan, tapi Beriyah, anggota Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) bukanlah sosok yang pantang menyerah.

Rumahnya di Desa Mucung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang tidak layak huni karena keterbatasan biaya. Rumah berdinding bilik yang atap menjuntai ke tanah itu dihuni oleh Beriyah dan anaknya.

Baca Juga : Rumah Gratis BMI (HRSH) Wujudkan Mimpi Nasa Dan Emun

Kendati dililit kesusahan, Beriyah bukan sosok yang berpangku dagu. Di usia ke 60 tahun, setiap hari ia bergelut dengan lumpur sebagai buruh tani. Penghasilan Rp20 ribu perhari digunakan untuk mencukupi perutnya dan sang anak.

Sekretaris Kecamatan Kronjo RD Maftuh Hasan Harkoni melakukan peletakan batu pertama HRSH BMI untuk anggota milik Ibu Beriyah, warga Desa Muncung, Kronjo, Tangerang.

Kehidupan keluarga Beriyah sampai ke telinga Manajer Kopsyah BMI Cabang Mekarbaru Dwi Fajaryanti. Berawal dari informasi para tetangga Beriyah yang juga anggota. Setelah itu, BMI langsung menyambangi rumahnya, awal November silam.

Dwi mendapatkan kondisi rumah memang tidak layak huni. Lantainya tanah, berdinding bilik bambu, beratapkan genteng yang sudah penuh lumut dan bocor di sana sini. Dindingnya pun sebagian sudah berlubang dan ditempel dengan plastik.

“Kondisi atap sudah reyot. Sebagian Sudah mulai doyong (bergoyang) kalau ada getaran,” jelas Dwi, Selasa 23 November 2021.

Baca Juga : LIPUTAN KHUSUS MILAD BMI : Menteri Teten Dan Bupati Zaki Serahkan 4 Rumah Gratis Program HRSH & Resmikan Kantor Cabang 002, Kopsyah BMI Pakuhaji

Setelah berkoordinasi dengan Pengurus dan Manajer Pemberdayaan anggota, akjirnya Kopsyah BMI memutuskan memberikan Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) kepada keluarga Beriyah ini.

Sesi foto bersama usai peletakan batu pertama HRSH BMI untuk anggota milik Ibu Beriyah, warga Desa Muncung, Kronjo, Tangerang.

Tepat di Hari Selasa 23 November 2021, Tim Kopsyah BMI melakukan peletakan batu pertama yang dilakukan langsung oleh Sekretaris Kecamatan Kronjo RD Maftuh Hasan Harkoni dan Kades Muncung Agus Purwadi bersama para RT dan RW termasuk tokoh masyarakat dan Manajer Pemberdayaan Anggota Muhammad Suproni, Manajer Area 02 Suhaemuddin dan Manajer Cabang Dwi Fajaryanti.

Dalam sambutannya, Suhaemudin mengajak warga Muncung untuk bergabung menjadi anggota BMI. Ia mengatakan dengan menjadi anggota Kopsyah BMI berarti telah ikut beramal membantu sesama.

Baca Juga : Bulan Maret, Koperasi BMI Serahkan 10 Rumah Gratis Dari Program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH)

”Jadi mari bergabung dengan Kopsyah BMI, tidak harus minjam tetapi bisa juga menabung sekaligus membantu kawan-kawan anggota lainnya. Seperti Bu Beriyah,” jelasnya.

Ibu Beriyah di depan rumahnya sebelum dibangun ulang oleh Kopsyah BMI.

Di depan para warga yang hadir, Suhaemudin mengatakan HRSH merupakan implementasi koperasi dalam mensejahterakan dan berbagi untuk anggotanya.

Dikatakannya, pembangunan HRSH berasal dari dana kebajikan yakni 1 persen setiap pencairan pembiayaan. 50 persen dari 1 persen tersebut diperuntukkan untuk sosial pemberdayaan sementara 50 persen lagi dipakai untuk pengembangan diri.

Sementara, Kades Muncung Agus Purwadi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kopsyah BMI atas bantuannya kepada warganya. Menurutnya, koperasi BMI tetap konsisten peduli kepada anggota dan dhuafa di wilayahnya.

Bagian belakang rumah Beriyah sebelum dibangun ulang oleh Kopsyah BMI.

“Saat kondisi pandemi sekalipun Kopsyah BMI malah bagi-bagi rumah gratis. Kurang bukti apalagi? Ini lah koperasi yang sebenarnya,” ujarnya.

“Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk BMI. Semoga ke depan, kami dari pihak desa dan BMI saling bersinergi membangun ekonomi kerakyatan,” pungkasnya.

Di area yang sama, Kopsyah BMI juga membangun sanitasi gratis lewat program sanitasi Mesjid, Musholla dan Pesantren (Sanimesra) di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.

Program Sanimesra diselenggarakan di Ponpes Mafihatul Amal di Kampung Nambo, RT 013, RW 05, Desa Kresek, Selasa 23 November 2021.

Sesi foto bersama di lokasi pembangunan sanitasi gratis BMI di Ponpes Mafihatul Amal, Kresek, Tangerang, Selasa 23 November 2021.

Acara peletakan batu pertama dihadiri pengasuh ponpes Saef Nurullah dan Kades Saidul Milad. Kemudian, Manajer Cabang Gunung Kaler Ahmad Safikri Batubara dan Staf ZISWAF Kopsyah BMI Sarwo Edi.

“Kami mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT dengan selesainya pembangunan MCK. Kami tentunya berterima kasih atas prakarsa sanimesra dari Kopsyah BMI. Semoga apa yang telah di lakukan oleh segenap jajaran kepengurusan koperasi menjadi ladang amal dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT,” ujar KH Nurullah, pengasuh Ponpes Mafihatul Amal.

Dikatakannya, sanimesra menjadi bukti bahwa Kopsyah BMI ini baik sehingga Insya Allah akan membantu mempromosikan pelayanan BMI di wilayahnya dan mengarahkan warga-warga sekitar untuk gabung di BMI dan agar terlepas dari jeratan bank keliling.

Manajer cabang Gunung Kaler Ahmad Safikri Batubara melakukan peletakan batu pertama Sanimesra Kopsyah BMI di Ponpes Mafihatul Amal, Kresek, Tangerang, Selasa 23 November 2021.

“Sekedar diketahui bapak ibu semua, karena di wilayah , banyak warga kita terjerat bank keliling, yang punya usaha maupun yg tidak punya usaha, segera bergabung dengan BMI. Semoga BMI menjadi solusi ekonomi di desa kita, amin ya rabbal alamin,” tandasnya.

Terpisah, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara, mengatakan, koperasi harus hadir di tengah masyarakat untuk memberdayakan dan melakukan pemerataan ekonomi. Oleh karenanya Model BMI Syariah yang menawarkan konsep yang komprehensif dan telah terbukti dapat dijadikan referensi dalam praktik berkoperasi yang benar.

Seperti diketahui, Model BMI Syariah yang bukunya diterbitkan Kompas Gramedia itu mengusung lima instrumen pemberdayaan yaitu sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi melalui pengembangan budaya menabung dan pemberdayaan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf) menuju kemandirian yang berkarakter dan bermartabat. Kelima instrumen itu ditujukan untuk memberi maslahat pada 5 pilar yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual yang sesuai dengan prinsip syariah.

“Melalui Model BMI Syariah Kami ingin menjadikan koperasi yang mandiri, berkarakter dan bermartabat untuk mensejahterakan anggota dan terus bergerak mengejar pemerataan ekonomi di tengah masyarakat, salah satunya program HRSH ini,” ujar Kamaruddin atau biasa disapa Kambara.

Program HRSH, sambung dia, mempertegas tema koperasi sebagai pemberdayaan menuju pada eksistensi Koperasi BMI sebagai pemimpin perubahan menuju peradaban baru koperasi Indonesia. Program Sanimesra merupakan upaya untuk memperkuat kohesivitas spiritual sebagai salah satu instrumen pemberdayaan.

(Togar Harahap/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *