Esensi Santunan  Anak Yatim

Edu Syariah

Nasehat Dhuha Jumat, 13 Mei 2022 | 12  Syawal 1443 H | Oleh : Fakhry Fadhil, S.Sy , M.H

Klikbmi, Tangerang – Pembaca nasehat dhuha yang dermawan, hari ini kita bertemu dengan rubrik Nasehat Dhuha yang terbit terakhir Rabu, 27 April 2022. Selama jelang lebaran dan pasca lebaran kita libur, hari ini kita kembali hadir ke ruang pembaca. Alhamdulillah puji syukur senantiasa kita panjatkan, kita semua masih diberikan banyak nikmat oleh Allah SWT.

Memanfaatkan ramadhan 1443 H, Kopsyah BMI menggelar  santunan anak yatim dan buka puasa bersama yang disambut dengan sangat antusiasme yang  tinggi oleh kita semua. Terbukti berbagai kegiatan  yang dilakukan di 14 area operasional Kopsyah BMI Jawa Barat dan Banten mendapat sambutan hangat.

Baca juga : https://klikbmi.com/semarak-roadshow-santunan-1000-anak-yatim-dan-buka-puasa-bersama-koperasi-bmi-di-banten-dan-jabar/

Baca juga : https://klikbmi.com/14462-2/

Baca juga : https://klikbmi.com/bmi-bahagiakan-100-anak-yatim-di-menes-dan-kalang-anyar/

Kegiatan ini merupakan bentuk dari pada kepedulian sosial Kopsyah BMI kepada anak yatim untuk mengembirakan hatinya. Kegiatan ini di topang oleh instrumen sedekah (infak) yang dihimpun dari anggota, karyawan, pengurus dan pengawas Kopsyah BMI.

Santunan anak yatim yang dilaksanakan ini bukan hanya karena sebatas perintah agama melainkan juga bagian dari pada rasa syukur kita kepada Allah SWT yang sudah memberikan segala nikmat dan rezeki yang kita terima.

Menggembirakan anak yatim dalam hal ini menyantuninya, menjamin kehidupan dan masa depannya merupakan bagian dari amal kebaikan bagi kita seorang muslim. Anak  yatim yang ditinggalkan ayahnya atau ibunya, terlebih mereka dalam kondisi yang kekuarangan (dhuafa) tentu perlu kita perhatikan agar kehidupan kedepannya lebih baik dan tidak masuk dalam kehidupan yang kelam.

Dengan begitu, maka kebaikan akan datang kepada kita sebagaimana janji Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 220 :

فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْيَتٰمٰىۗ قُلْ اِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۗ وَاِنْ تُخَالِطُوْهُمْ فَاِخْوَانُكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَعْنَتَكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Artinya:  Tentang dunia dan akhirat. Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!” Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia datangkan kesulitan kepadamu. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Menjadi keharusan bagi kita  jika kita memiliki harta lebih dari setiap kegiatan usaha yang kita lakukan untuk mengeluarkan bagiannya 2.5 persen untuk didistribusikan kepada  yang berhak menerimanya. Anak yatim merupakan salah satu di antaranya, karena apabila kita tidak mengeluarkan kewajiban tersebut maka sama halnya kita memakan hak orang lain. Kita bisa disebut sebagai orang yang mendustakan agama.

Seperti dalam surat Al-ma’un ayat 1- 7

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ, الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ

Artinya : Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin Maka celakalah orang yang salat (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya yang berbuat ria, dan enggan (memberikan) bantuan.

Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran di hari kiamat Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan mengadzab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diperoleh Allah kepadanya.” (H.R. Thabrani)

Hari ini, Ramadhan memang telah berlalu, tetapi kebaikan tetap harus mengalir. Mari terus kita cintai anak yatim dan mari meraih kemuliaan hidup. Semoga segala amal perbuatan baik kita selama di dunia akan memberatkan  timbangan amal saleh dan menolong kita di akhirat nanti.

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *