وَمَا خَلَقۡتُ الۡجِنَّ وَالۡاِنۡسَ اِلَّا لِيَعۡبُدُوۡنِ
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku (Adz-Dzariyat : Ayat 56)
Cilegon – Pertemuan Umum Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) mendapat sambutan hangat oleh warga dan Pemerintah Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Rabu (13/1) kemarin.
Dengan protokol kesehatan yang ketat, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara yang ikut membuka acara kemarin menerima banyak pertanyaan dari para tamu undangan. Mulai dari perbedaan antara Koperasi Syariah dan konvensional hingga jangkauan pelayanan koperasi di Cilegon dan sekitarnya.
Ekspansi BMI ke Jampang, Bogor, selengkapnya baca di: Kopsyah BMI Terus Melakukan Ekspansi Bisnisnya Melalui Pertemuan Umum Dengan Masyarakat Desa Jampang Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor
Selain Presdir Koperasi BMI, pertemuan umum yang diikuti oleh 30 orang itu dihadiri langsung oleh Anggota Pengawas Operasional Kopsyah BMI H. Machdiar, Manager Operasional Kopsyah BMI, M, Fadlillah, Manager Area 13, Suhaimudin dan perwakilan Kecamatan Cibeber dan Kelurahan Cikerai.
Dalam sambutannya, Presdir Koperasi BMI mengatakan bahwa niat Kopsyah BMI hadir di Cikerai guna melanjutkan perjuangan bagaiamana pasal 33 UUD 1945 yang bersumber dari pemikiran sang proklamator Bung Hatta bisa membumi di Indonesia.
Pencetus Buku Model BMI Syariah terbitan Kompas Gramedia itu menuturkan, sejak awal Kopsyah BMI terus konsisten melakukan pemerataan ekonomi berkeadilan. Kopsyah BMI kini telah memiliki 65 cabang di Banten dan Kabupaten Bogor . Kawasan paling selatan Banten pun dijamah BMI mulai dari Bayah dan Cibaliung yang letaknya tak jauh dari Ujung Kulon.
”Jadi bapak-ibu, jika hanya sekedar usaha mencari profit semata, tidak mungkin kami membuka layanan baru sampai ke pelosok daerah. Tapi inilah berkoperasi, kami mendorong agar masyarakat kita dan Ibu Ibu memiliki kesempatan yang sama untuk mengangkat harkat dan tingkat kesejahteraan keluarganya dengan menjadi anggota koperasi,” terangnya.
Esensi Koperasi adalah gotong royong, selengkapnya baca di: Koperasi Pemberdayaan Dan Taawun Untuk Kepentingan Dunia Akhirat
Dijelaskannya, Kopsyah BMI bersama sama berjuang mewujudkan tujuan ekonomi kerakyatan. Yakni saling membantu satu sama lain dengan sifat gotong royong dan azas kekeluargaan. Itulah esensi berkoperasi yang sebenarnya.
”Kedatangan kami disini adalah mengajak bapak-ibu untuk belajar bermuamalah. Karena koperasi itu dalilnya adalah Al Maidah ayat 2 yang jika diterjemahkan yakni Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya,” jelasnya.
Di Bayah, BMI Tebar Berkah, selengkapnya baca di: Kopsyah BMI Bayah, Pantang Menyerah
Lulusan Terbaik Program Pascasarjana Ekonomi Islam UIKA Bogor ini menegaskan bahwa Koperasi BMI mampu menjadi motor masyarakat Cikerai untuk melaksanakan ekonomi ta’awun (gotong royong). ”Ini adalah tugas besar BMI untuk membangun ekonomi gotong-royong di Cikerai, tidak hanya memeratakan akses permodalan namun juga mengangkat taraf ekonomi anggotanya. Mengajak anggota untuk menabung dan berbagi kepada sesama lewat Zakat, Infaq dan Sadaqah,” jelasnya.
Kambara, sapaan akrab Kamaruddin Batubara, menerangkan bahwa Kopsyah BMI tidak hanya berkutat dengan pola simpan pinjam dan pembiayaan saja, berbagai pola pemberdayaan dan kegiatan sosial rutin dilakukan oleh Kopsyah BMI secara konsisten dan berkesinambungan.
Yuk, simak rangkaian berita Ziswaf BMI di portal berita KlikBMI: https://klikbmi.com/category/info-ziswaf/
”Seperti Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) gratis yang kami telah mencapai 283 unit dan di tahun 2020 ada 43 unit, 19 rumah berasal dari dana Ziswaf BMI, dan 24 lainnya berasal dari Dana CSR Koperasi BMI yang berasal dari dana sosial dan dana Kebajikan Kopsyah BMI. Inilah yang namanya ekonomi gotong royong,” paparnya.
”Jadi saya mengajak kepada seluruh masyarakat Cikerai, mari bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI untuk mewujudkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan,” tandas pria Kelahiran Batang Natal, Mandailing Natal, 45 tahun silam itu.
Simak rangkaian program anggota sukses BMI di sini: https://klikbmi.com/category/anggota-sukses/
Program ekonomi gotong royong yang dipaparkan Kambara mendapat atensi luar biasa dari Kasi Kesos Kelurahan Cikerai, Ayumi. Menurutnya, perwujudan ekonomi dengan landasan pasal 33 UUD 1945 adalah koperasi.
”Pada prinsipnya kami sangat menerima Kopsyah BMI di sini. Amanah UU (pasal 33) jelas, jika kita mengamalkan apa yang namanya koperasi akan sejahtera kita semua,” jelasnya.
Ayumi juga mengajak Kopsyah BMI sebagai partner Kelurahan untuk mengangkat Cikerai dengan potensi wisatanya. Tentu dorongan permodalan bagi warga untuk menggenjot ekonomi sekitar destinasi wisata.
”Cikerai merupakan wilayah yang kondisi alamnya masih asli, juga merupakan destinasi wisata Berharap semoga ada keselarasan dgn Kopsyah BMI untuk membangun wilayah kami. Kami juga mengajak bapak RT dan RW untuk memanfaatkan peluang yang ada ini, untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan,” harapnya.
Manager Operasional Kopsyah BMI, M. Fadlillah mengatakan bahwa Pertemuan Umum kali ini merupakan upaya BMI untuk menghimpun anggota koperasi yang paham hak dan kewajibannya sesuai dengan karakter dan jatidiri koperasi.
”Alhamdulilah, acara berlangsung lancar. Warga mendapat pemahaman bagaimana berkoperasi yang baik dan benar. Di akhir acara, Kopsyah BMI juga memberikan santunan bagi anak yatim piatu dan dhuafa,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Manager Area 13 Suhaimudin memaparkan secara matang konsep Koperasi BMI. Lewat Model BMI Syariah. Kopsyah BMI berjalan dengan skema pelayanan lewat lima instrumen pemberdayaan berupa sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi lewat pengembangan budaya menabung dan pemberdayaan Ziswaf.
Antusiasme warga tertangkap dari pengakuan Ketua RW Cikerai Mabruri. Ia menuturkan bahwa Kopsyah BMI berbeda dengan koperasi lainnya. Pemaparan Presdir Koperasi BMI membuatnya semakin paham peran besar koperasi syariah untuk ekonomi bangsa.
”Pemaparannya matang dan jelas. Saya yakin BMI mampu mengembangkan ekonomi gotong royongnya di sini. Karena banyak lembaga keuangan di wilayah sini yang tidak jelas,” tandasnya. (gar/KLIKBMI)