ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ
“Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”. (QS Al Baqarah : 285)
TANGERANG – Koperasi dan semangat tolong menolong ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Setidaknya konsep itu yang menjadi spirit BMI untuk terus menyiarkan dakwah muamalah. Gotong royong membantu anggota dan masyarakat tanpa memandang status sosial, agama dan pandangan politik sekalipun.
Salah satu contoh itu terlihat di Kampung Jatake, Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Tiga tahun silam, BMI membangun ulang rumah penganut Agama Budha dan keturunan Tionghoa mulai dari nol. Klik BMI pun berkesempatan mengunjungi rumah pasangan suami istri Tan Pin Nio (65) dan Piping (62), Kamis (27/5).
Baca juga : BMI GIFT, Tanda Cinta BMI Menyambut Hari Yang Fitri
Sejak Agustus 2018, pasutri itu merasakan manfaat rumah layak huni gratis (kini hibah rumah siap huni/HRSH) dari Koperasi BMI. Di dalam ruangan, sertifikat penyerahan rumah dari BMI masih terpampang jelas di dinding. Dalam surat tersebut, rumah yang dibangun adalah yang ke 100 melalui program Rumah Layak Huni Gratis Kopsyah BMI dengan biaya pembangunan Rp 44,5 juta.
Saat ditemui, Abun-sapaan akrab Tan Pin Nio- baru selesai membersihkan rumah bersama sang istri. Rabu (26/5) kemarin, Abun merayakan Hari Waisak. Sebagai penganut Budha Tri Dharma, ia dan keluarga melaksanakan sembahyang di wihara. Sejumlah kerabatnya datang berjamu hingga malam hari.
Kepada Klik BMI, Abun mengaku, rumah gratis BMI membawa pengaruh besar bagi kehidupannya. Bagi bapak lima anak itu, bantuan BMI memberikan semangat barunya untuk terus mencari rezeki. Meski penglihatannya mulai rabun dan usianya telah sepuh, Abun merupakan karyawan paling rajin di pabrik paving blok yang berjarak 200 meter dari rumahnya.
”Awalnya kami nggak menyangka, baru kali ini ada Koperasi Syariah yang membantu kami yang non muslim ini. Benar-benar saya nggak ngimpi-ngimpi dapat bantuan rumah ini. Bersyukur sekali,” terangnya.
Semangat BMI Memakmurkan Masjid dan Santri, selengkapnya baca di: Dalam Sepekan, Koperasi BMI Bangun Tiga Sanimesra Sekaligus
“Dari bantuan rumah BMI, semangat saya (mencari rezeki) semakin kencang. Gaji saya tidak seberapa, tapi bersyukur bisa cukup untuk sehari-hari. Sesudah rumah saya dibangun oleh BMI, istri saya jadi anggota rembug, menabung di sana, kini kami bisa membeli barang-barang kebutuhan hidup,” ujarnya.
Semangat Abun dan Piping meningkatkan taraf kehidupan terlihat sejak masuk ke dalam rumah. Sejumlah furnitur dan alat rumah tangga elektronik bisa terbeli dari semangat Piping menjadi anggota BMI. Sofa letter L, lemari es dua pintu dan TV plasma menghiasi ruangan rumahnya. Rumah yang dibangun BMI masih terlihat kokoh dan terawat rapi.
”Sekarang kami sudah tidak malu menerima saudara lagi dan nggak khawatir bocor lagi. Sekarang sudah fokus menabung buat hidup. Sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada BMI yang sudah merubah kehidupan kami.” ujar Abun.
BMI Tambah Dua Armada Ambulan, selengkapnya baca di : Tambah Dua Armada, Total Tujuh Ambulan Gratis BMI Siap Layani Anggota Dan Masyarakat
Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara mengatakan dalam memilih anggota Kopsyah BMI tidak pernah memandang, apakah mereka orang kaya, berbeda agama ataupun pandangan politik, bahkan Kopsyah BMI hadir dalam setiap kebutuhan para anggota. Semakin miskin seseorang, itulah yang menjadi prioritas terhadap akses produk dari Kopsyah BMI.
”Dengan model BMI Syariah diharapkan akan tumbuh kebanggaan dan loyalitas anggota sehingga amanah untuk berusaha cepat mengembalikan pembiayaan serta memiliki semangat menabung yang tinggi untuk membantu anggota lainnya. Semangat inilah BMI melarang untuk membedakan perlakukan terhadap anggota, baik itu dilihat dari hartanya, sukunya, agamanya atau ras,” jelas pria yang akrab disapa Kambara itu.
Baca juga : Dua Anugerah Rekor MURI untuk BMI Di Bulan Penuh Berkah
Membantu sesama tanpa memandang apapun, lanjut Kambara, dasar teologisnya sudah jelas yakni di QS Al Baqarah ayat 285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.
Penulis Buku Model BMI Syariah juga mengatakan, HRSH menjadi salah satu instrumen bagaiman implementasi model BMI syariah mampu membangun kesejahteraan bersama untuk pemerataan yang berkeadlian.
”Bagaimana bentuk tolong menolongnya, kita sudah membangun rumah gratis sebanyak 302 unit. Itu Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia. Karena syariah itu harus adil. Jadi sebagai anggota Koperasi, tak boleh susah hidupnya. Kalau susah hidupnya, bubarkan koperasinya. Karena itu bukan koperasi, tapi rentenir,” tegasnya.
(gar/KLIKBMI)