Kamaruddin Batubara : Sukses Sendiri Itu Biasa, Sukses Bersama Baru Luar Biasa !!!

BMI Corner

Klikbmi.com,Tangerang – Koperasi merupakan organisasi bisnis di mana fungsi keseimbangan dan kesetaraan terjadi. Koperasi dikembangkan dengan prinsip membangun kesejahteraan bersama. Nilai membangun kesejahteraan bersama merupakan marwah terdalam dari perusahaan koperasi. Semua elemen anggota bersatu membangun pola manajemen profesional yang efektif. Secara prinsip, koperasi sebagai lembaga otonom tempat berkumpulnya orang memiliki tujuan yang sama yaitu membangun kesejahteraan bersama, tetapi secara manajerial tentu tidak semua anggota menjadi pengurus, pengawas atau bagian manajemen. Anggota koperasi mempercayakan manajemen professional pada sekelompok orang yang mampu dan berintegritas.

Pada perusahaan non koperasi, bisa jadi gaji pimpinan tertinggi lebih tinggi dibanding gaji terendah sampai dengan 1000 kali lipat. Sebagai contoh perusahaan BUMN kita hari ini, gaji take home pay pimpinan tertinggi beserta biaya operasional yang harus ditanggung bisa sampai Rp 5 M perbulan, padahal gaji terendah misalnya seorang office boy gaji yang diterima tidak sampai dalam skala UMR karena dimungkinkan sebelum masuk kerja seorang karyawan sudah dipotong oleh perusahaan outsourcing. Inilah yang disebut dengan tidak adanya kesetaraan antar manajemen. Hal ini terjadi karena di antara yang bekerja tidak memiliki satu prinsip kultural untuk membangun kesejahteraan bersama. Berbeda dengan koperasi sejati yang menjaga marwah, jatidiri serta prinsip dan nilai koperasi. Jarak antara gaji tertinggi dan terendah tentu tidak boleh sampai ribuan kali.

Pada perusahaan non koperasi, kesamaan visi dibangun melalui penerapan prinsip reward dan punishment yang jelas dan tegas. Jadi sebenarnya orang bekerja dituntun oleh job description bukan oleh kesamaan visi dan misi. Maka tidak jarang jika terjadi konflik kekaryawanan protes keras dan tajam karena berbeda kepentingan. Mereka yang bekerja hanya punya jarak pendek dengan kesejahteraan berupa gaji yang diperoleh secara periodik setiap bulan. Dan pada perusahaan non koperasi akan sangat mudah terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sepihak. Pada perusahaan BUMN saja hal ini terjadi apalagi dengan perusahaan milik asing (PMA) di Indonesia. Kita bisa melihat fenomena di Garuda pada masa covid-19 ini, gaji direksi yang tinggi tetap bertahan pada gaji yang tinggi tetapi dengan mengorbankan atau mem-PHK karyawan kelas bawah.

Ditemui di ruang kerjanya, Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI menyatakan sebagai perusahaan koperasi, BMI tetap menjunjung tinggi prinsip kesejahteraan bersama, senang bersama dan berjuang bersama. BMI tidak pernah berpikir untuk mengurangi karyawan atau mem-PHK karyawan. Hal ini karena dalam berkoperasi semua orang dipahami punya tujuan bersama untuk sama-sama sejahtera tentu dengan prinsip ikutan sama-sama berjuang.
“Pada masa covid-19 ini, BMI tidak mem-PHK karyawan, karena mereka ini juga anggota kita juga, kita ini satu garis perjuangan, kebetulan saja, saya dipercaya sebagai Presiden Direktur dan yang lain sebagai karyawan. Kita semua dalam satu fungsi untuk memperjuangkan 2 hal utama. Yang pertama, koperasi sebagai perusahaan tetap eksis dan kedua sebagai bagian manajemen kita mendapat insentif dari pekerjaan kita” Kamaruddin Batubara menjelaskan.

“Oleh karena itu, kita selalu mengajak semua karyawan yang berjumlah seribuan orang untuk memahami visi, misi dan tujuan perusahaan sehingga saatnya berjuang kita sama-sama. Banyak perusahaan non koperasi bangkrut karena visi, misi dan tujuannya berbeda. Tetapi pada perusahaan koperasi kita sampaikan bahwa koperasi ini milik kita bersama, senang kita nikmati bersama dan pada saat covid-19 di mana semua sektor bisnis mengalami kendala, kita juga sampaikan, ayo kita berjuang Bersama!” papar Kamaruddin Batubara melanjutkan.
Kamaruddin Batubara memaparkan banyak cara untuk menjaga eksistensi koperasi sebagai perusahaan. Misalnya koperasi harus bekerja lebih efisien, maka kita bisa saja memberikan kesadaran kepada manajemen untuk sementara hak bonus belum bisa kita serahterimakan. “Daripada koperasi mem-PHK karyawan kan lebih baik jika kita sebagai sesama anggota koperasi membuat efisen cara kerja koperasi dalam operasionalnya. Sebetulnya masih banyak cara yang bisa kita lakukan mampu membuat koperasi sebagai perusahaan bertahan pada saat kondisi eksternal kurang menguntungkan” Kamaruddin Batubara lebih lanjut menjelaskan.

“Dalam manajemen kita juga berikan nilai-nilai untuk bekerja dari hati. Bekerja penuh penghayatan terhadap visi, misi dan tujuan koperasi dibentuk. Dengan langkah ini semua SDM akan mampu berkontribusi efektif dalam menjaga perusahaan tetap eksis dan justru berkembang dalam situasi apapun. Sukses sendiri itu biasa, sukses bersama baru luar biasa” pungkas Kamaruddin Batubara menutup sesi penjelasannya. (LA/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *