Klikbmi, Cilegon – Program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) yang digagas oleh Kamaruddin Batubara, Dirut Kopsyah BMI menjadi warna tersendiri bagi koperasi dengan aksi sosialnya. Saat ini program hibah rumah siap huni juga telah dilaksanakan juga oleh koperasi lain. Ini merupakan satu hal positif di mana koperasi terus meningkatkan kinerja dalam membangun tatanan sosial bukan hanya tatanan ekonomi.
Sebagai pemrakarsa bagi-bagi rumah gratis, Kopsyah BMI hari ini, Kamis (13/4) membagikan rumah gratis yang ke-403 di Kota Cilegon. Bagi Kota Cilegon program rumah gratis ini menjadi rumah kedua yang dibagikan oleh Kopsyah BMI. Keluarga Ibu Masrana dan Pak Najmudin (55) sangat beruntung karena mendapatkan rumah gratis dari Kopsyah BMI.
Baca juga : https://klikbmi.com/kopsyah-bmi-kirim-tiga-unit-kursi-roda-gratis-untuk-warga-serang-dan-tangerang/
Pasangan Ibu Masrana dan Pak Najmudin yang tinggal di Lingkungan Kemlake RT003 RW 10 Kelurahan Gerem Kecamatan Gerogol kota Cilegon seperti bermimpi mendapatkan rumah permanen dengan dinding hebel, lantai keramik dan atapnya juga dengan eternik yang permanen. Keluarga ini tidak menyangka akan mendapatkan anugerah yang tak terbayangkan sebelumnya di bulan ramadhan penuh berkah ini.
Muhammad Endra, Manajer Cabang Gerogol dalam pagi ini mengatakan memang betul Kopsyah BMI telah membangun rumah untuk keluarga Ibu Masrana dan Pak Najmudin. “Rumah sudah dibangun dan sudah jadi, hari ini Kamis akan diserahkan. Insyallah jam 10 nanti akan diserahkan langsung oleh Pak Dirut, Pak Kamaruddin Batubara” terang manajer cabang yang kalem ini.
“Jadi rumah ini secara keseluruhan memang rumah yang ke-403, namun karena di Cilegon kita belum lama beroperasi, sehingga ini merupakan rumah gratis ke-2 yang Kopsyah BMI bangun. Keluarga ini sejatinya belum menjadi anggota Kopsyah BMI. Inilah uniknya program sosial Kopsyah BMI. Program sosial Kopsyah BMI ditujukan bukan hanya untuk anggota saja tapi juga non anggota” papar Endra melanjutkan.
Endra menjelaskan kronologis mengapa keluarga Ibu Masrana mendapatkan rumah gratis dari Kopsyah BMI. “Sebelumnya kami mendapatkan laporan dari Pak Lurah dan Bhabinkamtibmas, ada warga Kelurahan Gerem tinggal dirumah yang sangat tidak layak. Dinding rumahnya bilik dengan kondisi rumah yang sangat-sangat memprihatinkan” ujar Endra lagi.
“Sesuai dengan laporan Pak Lurah memang betul ketika kami berbincang dan melihat langsung kondisi rumah yang dihuni oleh Pak Najmudin dan Ibu Masrana memang sangat tidak layak. Waktu kita kesana rumah keluarga ini masih beralaskan tanah dan bocor dimana-mana, kondisi ini semakin sulit jika saat turun hujan” paparnya lebih lanjut.
Sari, Manajer Area 11 yang membawahi 7 cabang yang salah satunya adalah Cabang Gerogol menjelaskan Pak Najmudin bekerja sebagai buruh harian lepas. “Pak Najmudin adalah seorang buruh harian lepas yang mendapatkan upah Rp 50.000,- perharinya itu pun tidak setiap hari didapatkan. Sementara Ibu Masrana merupakan ibu rumah tangga biasa. Sehingga memang keluarga ini tidak memiliki pendapatan tetap” ujar Sari.
“Saya ikut merasakan betapa bahagianya Pak Najmudin dan Ibu Masrana mengetahui rumahnya saat ini sudah jadi. Kemarin begitu melihat rumahnya sudah jadi mereka sangat bersyukur dan tidak terasa meneteskan air mata bahagia. Inilah rejeki yang tak disangka-sangka. Kopsyah BMI menjadi wasilah dan gotong-royong berkoperasilah jalan utama mengapa ini terjadi ” ujar Sari lagi.
Menutup keterangannya, ia menjelaskan bahwa biaya pembangunan rumah gratis melalui program hibah rumah siap huni untuk Pak Najmudin sebesar Rp 55 juta. “Kopsyah BMI mengeluarkan biaya Rp 55 juta untuk membangun rumah Pak Najmudin dan Bu Masrana. Semoga kebaikan semua anggota BMI yang telah berinfak mendapatkan balasan Allah SWT” pungkas Sari seraya mendoakan semua anggota Kopsyah BMI.
Kamaruddin Batubara, Dirut Kopsyah BMI yang juga Presiden Direktur Koperasi BMI Grup pagi ini di tengah persiapan keberangkatan penyerahan rumah gratis untuk Pak Najmudin mengatakan Kopsyah BMI akan terus fokus pada membumikan peradaban baru koperasi Indonesia. “Koperasi harus terus memberikan manfaat bagi sesama. Inilah pilar kelima dari konsep peradaban baru koperasi Indonesia. Saya ingin ulangi lagi kita ingin koperasi terus membumikan peradaban baru koperasi Indonesia. Pertama, koperasi harus besar. Kedua, Koperasi harus dikelola profesional. Ketiga, koperasi harus mandiri dan bermartabat. Keempat, koperasi haruslah menjadi lembaga pemberdayaan. Dan kelima, koperasi harus peduli sesama” ujar pria yang akrab disapa Kambara ini.
Menutup keterangan singkatnya Kambara ingin menegaskan koperasi harus punya jati diri yang kuat sebagai lembaga keuangan. “Ciri khas koperasi harus kita munculkan, koperasi harus berbeda dengan lembaga keuangan lain yang hanya dimiliki oleh segelintir orang. Koperasi yang dimiliki oleh banyak orang harus benar-benar menjadi lembaga self-help” pungkasnya. (Sularto/Klikbmi)
