Nasehat Dhuha Rabu, 13 Juli 2022 | 13 Dzulhijah 1443 H | Oleh : Sularto
Klikbmi, Subang – Suasana pemakaman Baturengat di Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang Nampak tidak berbeda dengan pemakaman lainnya. Letak makam yang berada persis diapit oleh rumah-rumah masyarakat menjadikan suasana seram pemakaman Baturengat tidak terlihat.
Kemarin usai acara peletakan batu pertama pembangunan rumah siap huni yang dihadiri oleh wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, rombongan Kopsyah yang dipimpin oleh Yayat Hidayatullah, Direktur Operasional Kopsyah BMI langsung menuju kompleks pemakaman Baturengat untuk pembangunan sarana sanitasi makam.
Suwitro, Sekdis Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Subang bersama Ibu Nina, Sekretaris Lurah Sukamelang yang saat ini ditunjuk menjadi PLT Lurah Sukamelang turut hadir menyaksikan peletakan batu pertama sanitasi makam di pemakaman Baturengat.
Baca juga rangkaian acara sosial Kopsyah BMI di Kabupaten Subang : https://klikbmi.com/laporan-khusus-rangkaian-harkopnas-ke-75-di-kabupaten-subang-wakil-bupati-subang-saya-jadi-anggota-kopsyah-bmi-ke-3000-di-subang/
Suwitro mengungkapkan program sanitasi makam ini sangat baik karena biasanya di pemakaman orang sulit untuk mendapatkan tempat berwudhu yang akan membuat ibadah ziarah bertambah khusuk. Dengan adanya program sanitasi makam ini, maka peziarah akan bisa mensucikan diri terlebih dahulu sehingga dalam berdoa termasuk misalnya peziarah ingin menyolatkan atau mendoakan yang sudah meninggal akan bertambah khusuk.
“Program sanitasi makam ini merupakan program pertama kali yang pernah ada yang dibuat oleh koperasi di Subang. Dengan adanya sarana sanitasi ini para peziarah dapat terlebih dahulu mensucikan diri dengan berwudhu dan berdoa lebih khusuk” ujarnya memberikan keterangan.
PLT Lurah Sukamelang, Ibu Nina juga mengucapkan terima kasih atas pembangunan sanitasi di kompleks pemakaman Baturengat.
Casmita, Manajer ZISWAF Kopsyah BMI memberikan penjelasan tentang pentingnya sanitasi makam. Menurutnya ini merupakan kepedulian Kopsyah BMI dalam menjaga aqidah saat berada di makam. “Di makam ini kita harus berhati-hati, jangan sampai kita meminta-minta kepada yang sudah meninggal. Inti dari berziarah adalah mendoakan yang sudah meninggal sambil menasehatkan diri kita untuk selalu ingat mati” ujar Casmita menjelaskan salah satu program ZISWAF Kopsyah BMI.
“Melalui pembangunan sanitasi makam ini, kita menyediakan tempat berwudhu agar peziarah berwudhu dan meluruskan niatnya. Ziarah ini juga salah satu bentuk ibadah, maka akan sangat baik jika kita mulai dengan berwudhu. Jadi dapat saya katakan, dengan pembangunan sarana sanitasi makam ini kita telah menjaga aqidah saat di pemakaman” pungkas.
Ziarah kubur merupakan amalan sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam, apalagi makam orangtua sendiri. Ziarah kubur termasuk ibadah yang mulia di sisi Allah. Islam juga masih menghormati orang-orang yang sudah meninggal. Kebiasaan kita ziarah kubur menjelang Ramadhan atau sesudah pulang shalat Id. Walaupun sebenarnya bukan diwaktu itu saja yang disyariatkan dalam Islam. Namun, banyak di antara kita yang terkadang jarang ziarah kubur. Padatnya aktivitas menjadi salah satu alasan sebagian dari kita tidak melakukan ziarah kubur.
Adapun tujuan disyari’atkannya kembali ziarah kubur adalah untuk mengingatkan peziarah bahwa kehidupan di dunia ini tidak kekal dan mengingatkan kepada hari akhir. Ziarah kubur boleh kapan saja. Dahulu Rasulullah memang melarang para sahabatnya untuk berziarah kubur sebelum disyari’atkannya. Sebab waktu itu umat Islam banyak yang salah arti tentang ziarah kubur.
Meski Nabi Muhammad saw pernah melarang ziarah kubur, tapi kemudian larangan ini direvisi (mansukh).
Salah satu dasar anjuran ziarah kubur ini adalah sabda Rasulullah berikut:
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً
Artinya: “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah).” (HR. Hakim).
Terkait doa ziarah kubur, Imam Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar menganjurkan para peziarah untuk mengawali dengan mengucapkan salam kepada ahli kubur sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian memperbanyak bacaan Al-Qur’an, dzikir, serta mendoakan ahli kubur di daerah yang diziarahi dan semua umat Islam.
Beberapa tata cara berziarah sesuai dengan tuntunan Islam :
Pertama, berwudhu terlebih dahulu Tata cara ziarah kubur sesuai sunnah yang pertama adalah berwudhu. Sebelum pergi ziarah kubur, hendaknya peziarah berwudhu terlebih dahulu.
Kedua, ucapkan salam kepada ahli kubur. Tata cara ziarah kubur sesuai sunnah yang kedua adalah ucapkan salam. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk mengucapkan salam yang juga sekaligus doa ketika masuk ke dalam area pemakaman.
“ASSALAMU ’ALAIKUM AHLAD-DIYAAR MINAL MU’MINIINA WAL MUSLIMIIN. YARHAMULLOOHUL MUSTAQDIMIINA MINNAA WAL MUSTA’KHIRIIN. WA INNA INSYAA ALLOOHU BIKUM LA-LAAHIQUUN. WA AS ALULLOOHA LANAA WALAKUMUL ‘AAFIYAH.”
Artinya: “Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian”.
Ketiga, menghadap ke kiblat saat bedoa untuk almarhum dan zikir. Tata cara ziarah kubur sesuai sunnah yang ketiga adalah menghadap ke kiblat saat bedoa untuk almarhum. Saat akan mendoakan mayit, hendaknya menghadap kiblat. Dianjurkan juga untuk membaca tasbih, takbir, tahmid dan zikir.
Keempat, kirimkan doa untuk almarhum. Tata cara ziarah kubur sesuai sunnah yang keempat adalah berdoa untuk almarhum. Setelah itu membaca tasbih, takbir, tahmid, zikir dan doa yang dikhususkan untuk mayit. Kemudian mendoakan mayit yang diakhir dengan bacaan al-Fatihah sebagai penutup.
Berikut bacaan doa ziarah kubur sesuai Islam:
A’udzubillahi minasyaithoonir rojim. Bismillahirrohmannirrohim.
Alhamdullilahi robbil ‘alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa’imiin, hamdan yuwaafiini’amahu wayukaafii mazidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa’adzimi sultonik, allohumma shoolli wasalim ‘ala sayyidina muhammad wa’ala alii sayyidina muhammad.
Alloh humma taqobal wa ausil sawaaaba maa qoro, nahu minal qur’anil ‘adzim, wa maa halalna wa maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa sholaina ‘atsayyidina muhammad sollallohu’alaihi wasallam, hadiyatan wasilatan, warohmatan najilatan wa barokatan samilatan ilaa hadoroti habibina wasafi’ina waquroti a’ayuninaa sayyidina wamaulanaa muhammadin sollallohu ‘alaihi wa sallam, wa ila jami’ii ikhwanihi minal anbiyaai walmursaliina wal auliyaai, wassuhadai, wassolihina, wassohabati wattabi’ina wal’ulamail ‘alimina wal mushonnafiinal mukhlisiina wa jami’il mujaa-hidiina fi sabilillahi robbil ‘alaminn, wal malaikatil muqorrobina khusushan ila sayyidina syaih abdul qodir zailanii.
Summa ilaa jami’i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu minaati, min masaarikil ardhi ila magooribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina wa ummahaa tiinaa, wa ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam’anaa hahunaa bisababihi waliajlihi.
Alloh hummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu anhu wa akrim nujulahu wawasi’ madholahu, waghsilhu bilmai wassalji wal barodi wanaqihi minal khotooya, kama yunaqqo saubul abyadu minaddannasi wa abdilhu, darron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa jaujan khoiron min jauzihi wa adhilhul jannata wa ‘aidhu min ‘adzabil qobri wa fitnatihi wa min ‘adzabinnar, allohhumaghfir lihayyina wa mayyitina wa sahhidiina wa ghoniina washogiirona wa kaabirona wadakirona wa ansana, allohumma man ahyaitahu minna fa ahyihi ‘alal islami wa man tawafaitahu minna fatawafahu alal iiman allohumma la tuhrimna azrohu wa laa tudillanaa ba’dahu birohmatikayaa arhamarroohimiin, wal hamdu lillahi robbil ‘aalamiin.
Kelima, membaca ayat-ayat pendek. Tata cara ziarah kubur sesuai sunnah yang kelima adalah membaca ayat ayat pendek. Seperti riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau mengatakan: “Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlash dan al-Muawwidzatain (al-Falaq dan an-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayit-mayit kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka.”
Keenam, jangan duduk atau menginjak bagian atas kuburan. Tata cara ziarah kubur sesuai sunnah yang keenam adalah jangan duduk atau menginjak bagian atas kuburan. “Janganlah kalian sholat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR. Muslim).
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888
(Sularto/Klikbmi)