عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Artinya, “Dari Anas dikatakan, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan,’ (HR At-Tirmidzi).
BOGOR – Target BMI menyerahkan 9 Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) di Bulan Ramadhan 1442 Hijriyah akhirnya tuntas. Selasa (4/5), BMI meresmikan dua HRSH sekaligus di Kabupaten Bogor, yakni ke 301 dan 302. Acara simbolis penyerahan kunci dihelat di Desa Pamager Sari, Kecamatan Jasinga. Dengan begitu, BMI telah membangun lima HRSH di Bogor dari total 302 rumah sejak program ini bergulir di Tahun 2015.
Rumah HRSH ke 301 diberikan kepada anggota BMI bernama Nunung. Warga Pamager Sari, Jasinga, Bohor. Sementara, HRSH ke 302 diserahkan kepada Faisyal, ahli waris non anggota bernama Empi. Almarhumah Empi merupakan warga Kampung Banyuresmi, Desa Leuwimekar, Leuwiliang. Ia menghembuskan nafas terakhir sebelum menempati rumahnya tersebut.
Sebelum wafat, Empi hidup sebatang kara dan tak memiliki usaha sama sekali. Rumah sebelumnya pun dibangun di atas tanah pemberian Keluarga Faisyal. Kondisinya begitu memprihatinkan. Hingga akhirnya kondisi ini diajukan salah satu Ketua Rembug Pusat bernama Wita kepada Manajer Kopsyah BMI Cabang Leuwiliang, Warnedi dan akhirnya disetujui.
Baca juga : BMI GIFT, Tanda Cinta BMI Menyambut Hari Yang Fitri
Warnedi pun sempat mengenang pertemuan terakhirnya bersama Ibu Empi saat rumah HRSH hampir diselesaikan. Dalam pertemuan itu, Empi seperti memberikan firasat bahwa hidupnya tak akan lama lagi. “Rumah saya bagus sekali, tapi sayang yah tidak bisa saya tinggali,” ujar Warnedi menirukan ucapan Empi kala itu.
“Salah seorang tukang sempat menegur almarhumah karena ucapan tersebut. Dan menyemangati Ibu Empi agar tetap sehat lagi. Selang dua hari kejadian itu, beliau (Ibu Empi) dipanggil sang Khalik,” sambungnya.
Sang ahli waris Empi, Faisyal mengatakan sebelum meninggal, almarhumah menitipkan doa agar Koperasi BMI tetap Istiqamah menjalankan segala agenda sosialnya. “Semoga Allah SWT mengganti semua yang diberikan BMI kepada almarhumah dengan rezeki yang lebih besar, amin ya rabbal alamin,” ujarnya.
Baca juga : Dua Anugerah Rekor MURI untuk BMI Di Bulan Penuh Berkah
Sementara HRSH ke 301 diberikan Nunung (59). Sama halnya dengan Empi, Nunung juga merasakan kegetiran hidup karena kemiskinan. Rumah yang dibangun ulang oleh Kopsyah BMI dari nol tersebut mengikis kesedihannya selama ini. Setiap hujan, atap rumah berubah bak keran pancuran. Air dengan deras mengguyur ke dalam rumah. Setiap hujan pula, Nunung harus mengulang kepingan kenangan hidupnya yang pahit.
Sang anak pertama bernama Junaidi meninggal dunia saat air hujan merembas masuk ke rumahnya. Saat itu, Nunung masih mendekap buah hatinya yang kedinginan dan rasa sakit yang tak terhingga. Allah SWT berkehendak lain dan buah hatinya meninggal di depan matanya sendiri. “Usianya baru 30 tahun, meninggal nggak lama Tahun Baru,” terang Nunung kepada KlikBMI.
Lagi-lagi, keterbatasan ekonomi membuat Nunung dan keluarga menunda merenovasi rumah. Nunung hanyalah seorang pedagang kue. Setiap pagi, ia berkeliling menjajakan kue yang didapat dari agen. Penghasilannya hanya Rp20 ribu per hari. Sastra, suami Nunung hanyalah buruh harian membersihkan rumah orang dengan pendapatan hariannya Rp.30 ribu. Uang tersebut dipakai untuk menghidupi Nunung, suami dan anak bungsunya.
Rasa bahagia dan syukur serta terima kasih yang luar biasa diucapkan oleh Nunung dan keluarga kepada Kopsyah BMI. Kendati, baru bergabung 3 bulan namun Kopsyah BMI sangat peduli pada kehidupannya. “Alhamdulillah ya Allah, padahal saya mah baru tiga bulan gabung. Saya ucapkan terima kasih BMI,” terangnya. Diketahui, total biaya pembangunan HRSH untuk Nunung adalah Rp 52 juta, dana bersumber dari Kopsyah BMI Rp 51,4 juta dan dibantu dari infaq keluarga Nunung sebesar Rp600 ribu.
Bagi Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara, jiwa gotong royong yang tinggi dari Faisyal dan keteguhan Nunung menjadi anggor BMI meski didera musibah sekalipun menjadi cerminan bahwa anggota BMI tidak hanya tangguh mencoba usaha apapun, namun jiwa sosial anggota BMI harus terus meningkat.
Baca juga : Selama Ramadhan, BMI Bakal Resmikan 9 HRSH Gratis.
“Anggota BMI semakin tangguh karena jiwa sosialnya sangat tinggi dan ingin terlibat dalam pemberdayaan. Kalau hanya pembiayaan, saya malu pakai peci ini. Seperti di BMI, kalau anggota ada lahan, kami ada Manajer Pemberdayaan namanya Pak Suproni, kita nanti ajari cara mengolah tanahnya, jadi nggak perlu jauh-jauh pergi ke mana-mana. Mulai dari nanam cabe, tomat dan sayuran lainnya,” jelasnya.
“Jadi ada upaya dari koperasinya agar usaha anggotanya berubah lewat pemberdayaan. Kalau ibu hidupnya berubah, usahanya nambah, pak lurah juga enak buat menagih PBB. Jadi koperasi begitu, harus memikirkan dan memastikan usaha anggotanya ada” tambah Kamaruddin seraya mengajak anggota baik di Jasinga dan Leuwiliang untuk mengontak manajer cabangnya membuat pelatihan pemberdayaan.
Untuk itu, Kamaruddin kembali menegaskan bahwa sebagai anggota BMI harus semakin bangga lewat program-program pemberdayaan dan sosialnya. Ia pun mengajak anggota untuk semangat bersedekah karena Allah SWT akan memberikan jalan rezeki pada hambanya dari arah tak disangka-sangka. Janji itu tertulis di Surah At Thalaq 2-3 atau yang sering disebut Ayat Seribu Dinar.
” Ini rumah HRSH yang ke 301 dan 302 merupakan rezeki yang tak disangka-sangka. Rumah paling murah itu Rp25 juta hingga Rp52 juta dibangun BMI di sini. Padahal, saya baru ke sini. Allah SWT Kalau sudah ngasih rezeki tak pernah lihat-lihat. Mungkin Bu Nunung dan suaminya pernah salat di malam hari minta sama Allah dapat rumah baru. Mintanya sama Allah bukan sama tetangga. Rumah ini sedekahnya BMI, sedekahnya ibu-ibu yang jadi anggota BMI,” terangnya.
BMI Tambah Dua Armada Ambulan, selengkapnya baca di : Tambah Dua Armada, Total Tujuh Ambulan Gratis BMI Siap Layani Anggota Dan Masyarakat
Di sela sambutan, Presdir BMI membuat quiz bagi siapa saja yang bisa melantunkan Surah Al Maidah ayat 2 berhadiah selembar uang Rp 75 ribu terbitan HUT RI ke 75 Tahun 2020 silam. Sayang, belum ada anggota yang belum bisa melantunkannya. Namun, saat Kamaruddin meminta anggot Sebelum 30 detik, hadiah itu menjadj msalah satu anggota Jasinga.
“Sudah jelaskan ibu-ibu, HRSH ini adalah wujud kepedulian anggota, dan Insha Allah menjadi amal ibadah kita semua. Jika yang menerima Hibah Rumah adalah anggota, maka sumber nya berasal dari dana kebajikan. Sementara non anggota Kopsyah BMI, sumber dana nya berasal dari infaq yang terkumpul dari seluruh anggota Kopsyah BMI, ” tambah pria berdarah Mandailing yang belum sepekan berulang tahun ke 46 tersebut.
Sementara, Kepala Bidang Perkoperasian Dinas Koperadi dan UMKM Kabupaten Bogor A Yusri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kopsyah BMI atas bantuannya kepada warga masyarakat kecamatan Jasinga . HRSH menjadi bukti bagaimana Koperasi BMI mengejawantahkan syiar muamalah di Bogor.
“Inilah bentuk koperasi yang pengurus dan anggotanya taat kepada Allah SWT dan amanah. Semoga BMI ke depan bisa menjadi pelopor semangat koperasi-koperasi lain ber ekonomi syariah yang tujuannya untuk kemaslahatan bersama,” paparnya.
Yusri juga mengatakan bahwa Program HRSH BMI sejalan dengan program pencapaian Pancakarsa. Untuk mengatasi tiga permasalahan yakni, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan penggangguran pembangunan daerah tahun 2022 akan difokuskan pada pencapaian target Pancakarsa dan percepatan pemulihan ekonomi, dan ini sejalan dengan semangat BMI yang konsisten menjadi benteng ekonomi mikro.
BMI Berbagi Berkah di Pakuhaji, selengkapnya baca di sini : Terima Kasih BMI, Doa Udin Memiliki Rumah Baru Akhirnya Terkabul
“Program Pancakarsa Kabupaten Bogor dan program HRSH sangat bersinergi dan sejalan. Tujuannya tidak hanya pada pengentasan rumah kumuh, melainkan mendorong ekonomi warga tersebut tumbuh. Kami berharap, BMI dan Kabupaten Bogor bisa saling bersinergi untuk program-program pemberdayaan lainnya,” tandasnya.
(gar/KLIKBMI)