Terima Kasih BMI, Doa Udin Memiliki Rumah Baru Akhirnya Terkabul

BMI Corner Info ZISWAF

ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَٱلصَّٰبِرِينَ عَلَىٰ مَآ أَصَابَهُمْ وَٱلْمُقِيمِى ٱلصَّلَوٰةِ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka. (QS Al Hajj : 35)

PAKUHAJI– Lantunan doa menggema di pinggir Danau Kampung Bojong, RT 02, RW 03, Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Tak kurang dari 10 orang melantunkan doa dan salawat kepada Nabi Muhammad SAW.

”Ya, Allah lancarkanlah proses pembangunan rumah Pak Udin bin Ayub. Ya Allah, Semoga Koperasi BMI tetap istiqomah melanjutkan kegiatannya membantu saudara-saudara kami yang tidak mampu,” penggalan doa yang diamini oleh mereka yang hadir membuka acara peletakan batu pertama Program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) gratis Koperasi Benteng Mikro Indonesia (BMI) di sana.

HIKMAT : Sesi doa sebelum acara peletakan batu pertama HRSH Gratis Kopsyah BMI di Kampung Bojong, Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, Rabu (3/2).

Tak jauh dari kumpulan tersebut, berbagai bahan material seperti hebel, pasir dan besi bangunan siap untuk dibangun.Ya, Rabu (3/2) siang menjadi hari yang tak bisa dilupakan oleh Udin sekeluarga sepanjang hidupnya. Sebentar lagi, rumah pria penjual abu gosok keliling tersebut akan direnovasi.

Pembangunan HRSH Pertama di Serang tahun ini, selengkapnya baca di: HRSH BMI Pertama Di Kabupaten Serang Di Tahun 2021 Dimulai

Sudah 15 tahun, Udin bin Ayub mengadu nasib ke Jakarta. Penghasilannya sebagai buruh pabrik plastik hanya cukup membeli sepetak tanah. Untuk membeli bahan material, ia harus menjajakan abu gosok setiap hari mulai dari Laksana hingga Pasar Sepatan menggunakan sepeda ontelnya.

Penghasilannya sebesar Rp20 ribu-Rp30 ribu sehari pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan kondisi tersebut, setahap demi setahap Udin berjuang mewujudkan mimpinya untuk memiliki rumah baru. Ia pun bisa mendirikan rumahnya meski hanya berdinding bilik bambu.

“Kadang kalau habis (abu gosok) sehari saya bisa bawa Rp60 ribu, tapi ya cuma cukup untuk makan sehari-hari saja pak. Alhamdulilah masih bisa nabung walau cuma (berdinding) bambu,” aku pria beranak satu tersebut.

GANTUNGAN HIDUP : Udin (kanan) dan istrinya Marni, berfoto bersama sepeda yang memuat karung berisi abu gosok. Belasan tahun, keluarga mereka hidup dari abu gosok.

Bertahun-tahun Udin dan keluarga harus merasakan dinginnya angin malam yang menembus bilik rumahnya. Angin kencang membuat tiang rumah di tepi danau galian tersebut tak bisa bertahan lama. Setiap tiga bulan sekali, ia harus mengganti tiang bambu yang rapuh akibat digoyang angin. ”Kalau anginnya kenceng, tiang dan rumah ikut goyang pak. Kadang saya harus tidur di luar kalau sudah begitu,” ujarnya.

Penyerahan HRSH BMI di Akhir Tahun 2020, selengkapnya baca di: BMI Tutup Akhir Tahun Lewat Penyerahan HRSH Ke 283 Di Sajira

Mata Udin terlihat sembab usai sesi doa selesai. Sesekali ia menyeka matanya yang basah dengan bajunya. Ada keharuan yang mendalam. Rumah yang sudah ditempatinya lebih dari 18 tahun itu akan direnovasi lewat program HRSH BMI. Angin malam yang mengancam tak lagi menjadi kegelisahannya kini.

Sambil menyeka air matanya, Udin menyampaikan rasa terima kasih kepada Direktur SDM Koperasi BMI Agus Suherman dan Camat Pakuhaji Asmawi yang baru saja secara simbolis melakukan peletakan batu pertama renovasi rumahnya. ”Hatur nuhun bapak-bapak, koperasi BMI yang sudah membantu kami dan Pak Camat rela ke sini, terima kasih bapak-bapak,” katanya.

BATU BATA PERTAMA: Camat Pakuhaji Asmawi melakukan peletakan batu bata pertama HRSH BMI milik Udin di Desa Laksana, Rabu (3/2).

Selain Direktur SDM Koperasi BMI dan Camat Pakuhaji, peletakan batu pertama juga disaksikan oleh Manajer Ziswaf Kopsyah BMI Casmita, Manajer Area 01 Didin dan Manajer Kopsyah BMI Cabang Pakuhaji Ahmad Mulyadi. Termasuk Sekretaris Kecamatan Pakuhaji Ace Kurniawan dan Perwakilan Desa Laksana.

Semangat BMI Memakmurkan Masjid dan Santri, selengkapnya baca di: Dalam Sepekan, Koperasi BMI Bangun Tiga Sanimesra Sekaligus 

Kepada KlikBMI, Direktur SDM Koperasi BMI Agus Suherman mengatakan, ini merupakan yang ketiga kalinya program HRSH di Desa Laksana. ”Alhamdulillah, semoga pembangunan rumah Pak Udin berjalan lancar. Meskipun pa Udin belum lama bergabung di Kopsyah BMI sebagai anggota kami,” katanya.

TERUS PEDULI : Direktur SDM Koperasi BMI Agus Suherman meletakkan bata pertama sebagai awal pembangunan HRSH Kopsyah BMI untuk Keluarga Udin bin Ayub.

Dalam kesempatan tersebut, Agus juga mengajak warga yang hadir ikut bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI, karena bisa membawa berkah membantu orang lain sembari menabung.

Hal yang sama diungkapkan Camat Pakuhaji Asmawi. Ia menuturkan program sosial seperti HRSH, bak denyut nadi yang tak bisa terpisahkan dari perjalanan BMI hingga tetap eksis sampai sekarang. ” Sejak mengenal dan menjadi anggota Koperasi BMI sampai sekarang, saya secara pribadi inilah koperasi yang sesungguhnya yang hampir tak pernah absen dalam membantu kesulitan anggota dan warga tak mampu,” ujarnya.

Di Solear, Kopsyah BMI Terus Tebar Keberkahan, Selengkapnya baca di sini: Spirit KamaBara Membara Di Cisoka Dan Balaraja

Asmawi kembali mengucapkan rasa terima kasih yang kesekian kalinya kepada Koperasi BMI yang telah menyerahkan Hibah Rumah Siap Huni kepada warganya.“Saya telah berulang kali menyaksikan kiprah BMI mensejahterakan anggotanya dan masyarkat salah satunya lewat HRSH. Dengan bukti seperti ini, saya turut berbangga, Koperasi BMI tetap istiqomah dengan kepeduliannya kepada rakyat, “ ujarnya.

Acara kemarin menggenapi pembangunan dua HRSH Koperasi BMI sekaligus di Kawasan Pantura, Kabupaten Tangerang, pekan ini. Di hari sebelumnya, Koperasi BMI melakukan peletakan batu pertama HRSH milik pasutri Farida dan Padna, warga Kampung Tanjakan, RT 05, RW 002, Desa Tanjakan, Kecamatan Rajeg, Selasa (2/2).

Pekerjaan pasutri yang buruh tani membuat keduanya tak memiliki biaya membangun rumah bilik tersebut. Sama halnya dengan Rumah milik Udin, kediaman Padna berdiri ditunjang hanya dengan bambu dan berlantai tanah. Acara peletakan batu pertama dihadiri Kepala Desa Tanjakan Saumin dan Ketua RT setempat, Ali. Sementara dari pihak BMI yakni Manajer Ziswaf Kopsyah BMI Casmita, Manajer Area 02 Akhmad Raffiuddin dan Manajer Kopsyah BMI Cabang Rajeg Siti Johaeriyah.

BERKAH BMI DI RAJEG :Kegiatan peletakan batu pertama HRSH milik Padna di Desa Tanjakan, Kecamatan Rajeg, Selasa (2/2).

Terpisah, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara mengatakan, HRSH oleh Kopsyah BMI merupakan perwujudan dari Undang undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Pada pasal 3 UU tersebut disebutkan bahwa koperasi memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur.

Model BMI Syariah untuk Kemaslahatan Umat, Selengkapnya baca di sini: Perpaduan Koperasi Dengan Model Grameen Bank Melahirkan Model BMI Syariah Dalam Wujud Koperasi Syariah Untuk Pemerataan Ekonomi

”Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Amanat UU inilah yang dilaksanakan Koperasi BMI bahwa berkoperasi memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dan tahun ini, kami menargetkan 100 HRSH di daerah pelayanan BMI baik di Banten dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat ,” terang Penulis Best Seller Buku Model BMI Syariah terbitan Kompas Gramedia tersebut.

Penulis dua buku seri Peradaban Baru Koperasi Indonesia itu menjelaskan, HRSH menjadi bukti pembeda antara BMI dengan koperasi lainnya. Dan HRSH menjadi salah satu bentuk dari manfaat menjadi anggota Koperasi BMI. Selain Hibah Rumah Siap Huni, sambung Kamaruddin, Koperasi BMI juga memiliki program Gerakan seribu sajadah dan Al Quran (Geser dahan) yang bersumber dari infaq anggota.

”BMI juga melakukan santunan duafa dan yatim, ambulan gratis, dan pendidikan bagi anak asuh  dan anggota. Karena koperasi tidak hanya mengangkat derajat anggotanya secara pribadi, tapi juga anggota keluarganya dan lingkunganya,” tandasnya. (gar/KLIKBMI)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *