Bogor, Klikbmi.com: Kisah pilu diceritakan Manajer Kopsyah BMI Cabang Ciampea Siti Juhaeriyah saat melakukan survei ke rumah Bu Enah (60 tahun) penerima Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) asal Kampung Cihideung kecil RT 001/004, Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, awal November lalu.
Rumah itu sudah bertembok dan masih gagah berdiri tak ada sama sekali kesan bahwa rumah tersebut masuk dalam kategori kumuh. Kecurigaan timbul di benak Siti Juhaeriyah saat hendak memasuki rumah itu, ketika pintu dibuka, suasana pengap dan panas langsung menyergap.
Baca juga:HRSH KE-506 Diserahkan, Dinkop Karawang: Rumah Hibah Kopsyah BMI Manifestasi Konkret Pasal 4 UU Perkoperasian
Pemandangan menyedihkan langsung terpampang di ruang tengah, rumah itu ternyata tanpa plafon langit langit hanya ditutupi terpal plastik yang sudah menjadi sarang laba-laba. Ada sebuah kulkas ditaruh penghuni rumah di ruang tengah. Namun saat dibuka bukanlah berisi makanan atau kebutuhan dapur. Melainkan pakaian. ” Kulkas itu jadi lemari pakaian oleh Ibu Enah,” terang Siti Juhaeriyah lirih menceritakan kondisi rumah tersebut kepada Redaksi Klik BMI.
Rasa penasaran Siti Juhaeriyah belum berhenti. Ia masih melakukan penelusuran, Kali ini ke ruangan dapur dan WC. Benar saja semakin ke dalam rumah, kondisinya semakin ekstrem.
Baca juga: Koperasi BMI Sabet Rekor MURI Hibah Rumah Gratis ke 500
Di dalam WC, ia tak menemukan kloset atau jamban. Hanya sebuah lubang. ternyata dari lubang itulah penghuni rumah menuntaskan urusan hajatnya. ” Lubang itu jadi WC cemplung karena langsung mengarah ke sungai kecil di samping rumah Ibu Enah,” ujar Siti Juhaeriyah. Kondisi dapur rumah itu pun sama mirisnya dengan ruangan lain . Sinar matahari langsung masuk ke dalam rumah karena sebagian atap sudah terbuka.
Enah bukan tak punya niat untuk untuk merenovasi rumah. tapi apa daya, Enah hanyalah ibu rumah tangga yang bersuamikan seorang pencari rumput. Minan (75 tahun) setiap hari mencari rumput untuk memberi makan beberapa ekor kambing milik orang lain yang ia rawat. Mereka menggantungkan nasib dari pemberian 7 anaknya dan bagi hasil ternak setahun sekali. Dari hasil penelusuran itu, menjadi laporan Siti Juhaeriyah untuk diajukan sebagai calon penerima Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) dan surat persetujuan tersebut diteken oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara.
Selasa 12 November 2024 dilakukan seremonial peletakan batu pertama HRSH untuk Ibu Enah. Turut hadir Kasi Pemerintahan kecamatan Dramaga Raudi Hidayat Kades Neglasari Yayan Mulyana serta Binamas dan Satpol PP Manajer Area 09 Basori dan Tim ZISWAF BMI.
Yayan mengaku langsung terkesan dengan program-program Kopsyah BMI. “setelah saya tahu kalau mau dibangun ulang seluruhnya saya kaget dan senang karena nilainya besar sekali dan melebihi anggaran atau alokasi bantuan pemerintah. dan tentunya kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan BMI untuk warga kami”, jelasnya.
Disela kunjungannnya dalam Rapat Bersama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) di Jogjakarta, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara mengatakan, program HRSH merupakan bagian dari pelaksanaan Model BMI Syariah yang salah satu pilar pemberdayaannya adalah aspek sosial. Bahwa koperasi tidak hanya membangun ekonomi anggotanya saja, tapi juga sosialnya ini amanah Pasal 4 UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian,” terangnya.
Koperasi yang benar, menurut pria yang karib disapa Kambara tersebut adalah yang memberikan banyak manfaat kepada masyarakat dan memainkan peran sosial secara masif.
Kami masih membuka peluang pahala bagi Bapak Ibu untuk ikut bergotong royong bersama kami mewujudkan rumah yang lebih layak bagi Keluarga Bu Enah dengan berdonasi melalui rekening berikut: 7 2003 2017 1 (BSI) an. Benteng Mikro Indonesia. Konfirmasi Donasi: 0811 880 2013. (Togar/Humas)
