Klikbmi, Tangerang – Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang didirikan oleh sekelompok orang untuk menolong dirinya sendiri. Koperasi saat ini memang terstigma jadul. Jangankan Gen-Z, generasi milenal pun masih jarang yang mengerti betul tentang koperasi. Padahal koperasi yang benar akan mampu menjadi media investasi karena sifatnya yang memanusiakan manusia dan tetap tersedia sumber modal (money) di koperasi. Koperasi BMI yang di dalamnya terdapat 2 badan hukum koperasi yaitu Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) yang bergerak pada sektor keuangan simpan pinjam dan pembiayaaan syariah serta Koperasi Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) yang bergerak di sektor riil terus mengajak masyarakat terutama generasi muda (milenial dan Gen-Z) untuk terus berperan dalam meningkatkan perekonomian. Seperti diketahui Kopmen BMI menjadi perusahaan sektor riil yang terus berkembang pesat dengan berbagai unit usahanya antara lain : divisi minimarket dan grosir, divisi tour and travel, divisi konstruksi dan toko bangunan, divisi elektronik dan kebutuhan rumah tangga, Café Kopi Rindoe Benteng dan pengelolaan Gedung Gerai Tangerang Gemilang Gedung GTG). Saat ini BMI juga tengah mengembangkan beras BMI yang terbukti sehat dan menyehatkan.
Baca juga : Koperasi BMI Lokomotif Pengembangan Ekonomi Kreatif Tangerang. https://klikbmi.com/koperasi-bmi-lokomotif-pengembangan-ekonomi-kreatif-tangerang/
Ditemui di ruang kerjanya Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI sangat bersemangat mengajak generasi milenial dan gen-Z untuk semakin berkontribusi lebih sejahtera secara individu dan juga sejahtera bersama melalui koperasi baik melalui keanggotaan di Kopsyah BMI maupun di Kopmen BMI. Kamaruddin menyoroti beberapa kendala investasi dari kaum muda antara ketiadaan akses baik permodalan maupun tempat yang bisa menampung kratifitas mereka. Pria yang selalu rapi ini menyoroti juga sistem permodalan yang disukai anak muda saat ini tetapi masih sangat sulit untuk diakses anak muda kebanyakan. “Koperasi sebetulnya juga mampu menjadi media Peer to Peer Lending (P2P) dalam penyediaan dana investasi bagi kalangan muda. P2P adalah alternatif untuk memperoleh permodalan melalui satu lembaga keuangan non bank. Pada konsep P2P ini dibutuhkan kemudahan dan cara cepat mengakses pembiayaan bisnis. Konsep kemudahan inilah yang banyak disukai oleh muda milenial kita. Bicara tentang teknik mengumpulkan permodalan, sebagai praktisi koperasi yang sudah 18 tahun berkiprah di permodalan UMKM, saya mencermati koperasi sangat bisa masuk menjadi lembaga keuangan yang membiayai anak-anak muda kita untuk berpraktik bisnis menjadi investor mereka sendiri dengan konsep koperasi yang benar. Mereka bisa bergabung menjadi anggota Kopmen BMI dan Kopsyah BMI dan kita bisa mendanai projek investasi dari anak muda yang sudah ditelaah dan dikaji fisibilitas bisnisnya dengan baik” ujar Kamaruddin menjelaskan.
“Kemampuan, dinamisasi dan energiknya generasi muda ini akan sangat padu jika kreatifitas mereka ditemani oleh permodalan dari kita oleh kita dan untuk kita. Anak muda harus dikenalkan dengan koperasi yang benar. Kita Koperasi BMI hadir untuk ini. Tentu kita ingin anak muda kita lebih sejahtera dalam arti mandiri, berkarakter dan bermartabat. Masa pandemi ini sangatlah tepat bagi mereka untuk diberikan ruang gerak yang dinamis, sementara banyak kaum yang lebih tua serba takut untuk melakukan banyak hal terkait investasi. Koperasi sekali lagi harus mampu hadir memantik kreatifitas dan memecah kebuntuan investasi pada ruang-ruang kreatif dan dinamis dengan sentuhan teknologi yang bisa membawa kenyamanan baru dalam bertransaksi dan menjadi penyegar dahaga ekonomi melalui investasi baru pada sektor yang sesuai dengan originalitas generasi milenial” papar penerima Anugerah Bhakti Koperasi dari Kemenkop tahun 2017 ini.
Kamaruddin menjelaskan bahwa masa pandemi covid-19 merupakan masa di mana pasar sangat turbulence, investasi pun tidak bisa diprediksi dan hanya bisa diyakini, prosesnya berlangsung cepat dan dinamis. Sementara investasi menjadi satu hal mutlak yang tetap harus dilakukan. “ Jika investasi hanya berharap pada generasi tua yang selalu berharap kemapanan investasi dan hasil, tentu investasi akan berjalan lambat. Di sinilah peran generasi milenial dalam meningkatkan investasi, dan saatnya tepat pada masa pandemi ini. Sektor ekonomi kreatif yang terdiri dari 17 subsektor yakni; arsitektur, desain interior, desain-komunikasi-visual (DKV), desain produk, fashion, film-animasi-video, fotografi periklanan, kerajinan (kriya), kuliner, musik, aplikasi, pengembangan permainan, penerbitan, periklanan, tv dan radio, seni pertunjukkan, dan seni rupa, beberapa di antaranya sangat sesuai dengan fitroh generasi milenial terutama yang terkait dengan penggunaan teknologi” ujar lulusan terbaik program pascasarjana UIKA ini.
Baca juga :Program Pahlawan Digital BMI 30 Terbaik https://klikbmi.com/program-pahlawan-digital-umkm-2020-pilih-doit-bmi-masuk-30-terbaik/
Baca Juga : Doit BMI Mercusuar Koperasi Indonesia https://klikbmi.com/doitbmi-mercusuar-koperasi-indonesia/
Menutup penjelasannya, pria yang juga penulis buku Model BMI Syariah ini menjelaskan bahwa Kopmen BMI dan Kopsyah BMI ingin hadir membantu anak muda meningkatkan ekonominya. “Memang generasi muda bisa dikatakan kurang dalam kepemilikan sumber daya uang (money), disitulah Kopsyah hadir dan karena anak muda kaya akan kreatifitas tak terduga kita fasilitasi melalui Kopmen BMI” pungkas Kamaruddin menutup penjelasannya.
Ditemui terpisah, Sondari (General Manajer Kopmen BMI) mengatakan bahwa anak muda saat ini terbukti mampu menjadi penentu transaksi. Kemanjaan dan pragmatismenya ternyata telah membantu menemukan model transaksi kekinian. “Kami dari Kopmen BMI akan mendukung penuh kreatifitas anak muda yang gabung di Koperasi BMI. Saat ini kita sedang membina anak muda yang ingin menjadi pengusaha kuliner kopi. Kita akan fasilitasi dengan meminjamkan mereka gerobak dan pendampingan manajemen. Kita juga punya program pembinaan pasar ikm/ukm Tangerang, siapapun yang punya produk kreatif hubungi kami. Kami ini kan lokomotif ekonomi kreatif di Kabupaten Tangerang. Jadi jangan ragu muda milenial kita ajak memajukan ekonominya, ekonomi keluarganya dan insyallah mari kita dukung sama-sama untuk sejahtera dan sukses bersama. Ayuk generasi milenial dan Gen-Z suskes bersama kami” ajaknya menutup pembicaraan. (Sularto/Klikbmi).