Spin Off Jadi Agenda Utama Konsolidasi dan Koordinasi Kopsyah-Kopmen BMI

BMI Corner Ekonomi


إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ

أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” (QS. Fushilat: 30)

TANGERANG – Koperasi BMI terus mendorong pemekaran usaha atau spin off untuk dapat masuk ke sektor jasa dan produksi. Adapun upaya ini juga bertujuan guna memperkuat perekonomian rakyat. Senin (7/6), jajaran pengurus, pengawas dan manajer baik Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia dan Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia ( Kopsyah – Kopmen BMI) menggelar rapat koordinasi dan konsolidasi bersama di Lantai II Gerai Tangerang Gemilang (GTG), Cikupa, Tangerang.

BMI Serahkan Dua Unit HRSH Sekaligus di Kabupaten Bogor, Selengkapnya Baca di : Bogor Pancakarsa, Koperasi BMI Luar Biasa!

Agenda utama dari konsolidasi ini adalah mengoordinasikan kembali pembentukan dua koperasi primer. Dua Koperasi Primer tersebut adalah Koperasi Benteng Mandiri Indonesia yang bergerak di bidang Usaha Konstruksi, Perumahan, Tour and Travel dan Diklat dan Koperasi Benteng Manufaktur Indonesia bergerak di bidang produksi Bio ethanol dan pupuk hayati. Dua koperasi ini akan menjadi Koperasi Sekunder bernama Benteng Madani Indonesia

Rapat yang dipandu oleh Direktur Operasional Koperasi BMI Yayat Hidayatullah juga mengetengahkan penguatan permodalan dalam pembukaan 12 cabang baru dan optimalisasi pengawasan antar divisi baik di Kopsyah dan Kopmen BMI.     

Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara menjelaskan, spin off dari koperasi BMI akan melahirkan koperasi sekunder Benteng Madani Indonesia yang didalamnya ada empat koperasi primer yakni Kopsyah BMI (sektor finansial), Kopmen BMI (Ritel, toko bangunan dan kafe), Koperasi Benteng Mandiri Indonesia (usaha konstruksi, perumahan, tour and travel dan diklat) dan Koperasi Produsen Benteng Manufaktur Indonesia (Bio ethanol, pupuk hayati dan lain-lain).

Selain melayani kebutuhan anggota, dua koperasi primer ini juga berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja.

KEBERKAHAN : Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara mengungkapkan bahwa tujuan berkoperasi adalah mencari keberkahan dengan landasan empat sifat Rasulullah SAW.

”Koperasi primer Benteng Mandiri Indonesia. Bisnisnya adalah usaha konstruksi, perumahan, tour and travel (pariwisata) dan pendidikan pelatihan (diklat). Dengan diklat, kita bisa membuat program BMI Academy. Kalau perlu (pendidikan) para staf lapangnya harus lulus dari situ (diklat). Di dalam pelatihan, para staf lapang harus bersertifikat lulus rembug pusat, lulus Pertemuan Umum (PU), harus lulus itu,” terangnya.

BMI Terus Eksis Mengajak Anggota Beramal Jariyah, Selengkapnya baca di: Kamaruddin Batubara : “Jangan Menunggu Pensiun Untuk Beramal Jariyah”

Sementara untuk usaha konstruksi dan perumahan, sambung Kamaruddin, BMI memiliki pengalaman dan jam terbang tinggi di bidang properti. Seperti sektor bisnis lewat pembiayaan Kopsyah BMI yakni rumah tanpa DP. Kemudian di internal adalah pembangunan tiga (3) kantor lantai dua cabang BMI (Teluknaga, Pakuhaji dan Sukadiri) dan sosial yakni hibah rumah siap huni (HRSH) yang kini berjumlah 302 unit. Kopmen BMI juga menjadi penyuplai material dan tenaga profesional untuk semua pembangunan tersebut.

”Untuk tour and travel kita mulai bergerak membangun wisata-wisata lokal di Provinsi Banten. Salah satunya adalah trip wisata ke Kampung Baduy Lebak. Ini potensi wisata lokal yang harus kita garap,” jelasnya.

Dikatakannya, Spin off atau pemekaran usaha ini agar terwujudnya koperasi sebagai badan usaha yang sehat, tangguh, kuat dan mandiri dan tentunya memberi keberkahan bagi anggota, sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang lebih berperan dalam perekonomian nasional.

PRESENTASI : General Manager Kopmen BMI Taufik Hidayat mempresentasikan sejumlah program kemitraan dengan berbagai vendor dalam rapat koordinasi dan konsolidasi Kopsyah- Kopmen BMI, Selasa (7/6).

”Nanti dua koperasi primer ini harus berjuang keras untuk memenuhi permodalan sendiri seperti simpanan pokok dan simpanan wajib dan mendapat penyaluran modal dari pihak ketiga yakni Kopsyah BMI,” tuturnya.

Dalam konsolidasi ini, juga diterangkan penambahan 12 cabang baru (1 di Kota Bogor, 10 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan 1 di Kabupaten Lebak, Banten). Dengan penambahan itu, BMI memiliki 77 cabang. Penambahan inipun membuat dinamika operasional BMI bertambah menjadi  11 area dimana 1 area membawahi 7 cabang.

Program demi Program Ekonomi Umat oleh Koperasi BMI di Tahun 2021, Selengkapnya baca di : BMI Terus Menabur Harapan Di Tahun 2021

Dilansir laman Kementerian Koperasi dan UKM RI, koperasi di Indonesia secara kelembagaan belum ada yang mengarah ke integrasi horisontal untuk membangun konglomerasi sosial melalui mekanisme pembagian usaha atau spin off. Secara bisnis koperasi masih didominasi usaha simpan pinjam (KSP/USP) yaitu sebanyak 79.543 unit (51,97%) dari total koperasi 153.060 unit.

Untuk mewujudkan ini, Kamaruddin Batubara kembali mengingatkan empat budaya kerja BMI yakni Shiddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah. Empat sifat Rasulullah guna menghebatkan kembali semangat berkoperasi.

Shiddiq berarti jujur. Sifat shiddiq dipahami oleh Koperasi BMI sebagai benar, jujur dan berintegritas. Kemudian amanah. Amanah diartikan sebagai dapat dipercaya. Di BMI, amanah merupakan landasan sikap meliputi komitmen, kerja keras, dan konsistensi.

OPTIMALISASI : Koordinator SPI Kopsyah BMI Sondari menjabarkan optimalisasi pengawasan selama ini dalam Rapat Konsolidasi Kopsyah-Kopmen BMI.

”Lalu Tabligh atau menyampaikan. Tabligh juga memiliki makna keterbukaan atau transparansi. Bahwa BMI terbuka bagi siapapun. Terakhir adalah fathonah. Fathanah, yang berarti cerdas. Cerdas tidak hanya pada intelektual semata. Akan tetapi mencakup kecerdasan spiritual, emosional, dan sosial. Dan semua itu menyatu dalam satu kesimpulan, bahwa bekerja di BMI haruslah bertujuan untuk mencari keberkahan,” paparnya.    

Sementara Ketua Pengawas Operasional Kopsyah BMI Didi Budiharta berharap, konsolidasi ini makin menguatkan BMI agar dapat terus bertahan dan juga memanfaatkan peluang pasar yang berkembang sangat dinamis dan penuh tantangan. Kendati demikian, konsolidasi ini akan semakin kuat dengan dibarengi dengan kepercayaan, ketulusan dan integritas.

”Semangatnya adalah membangun BMI bersama. Seperti ungkapan yang masuk ke Whatsapp Group saya yang berbunyi tidak ada hubungan yang bisa bertahan lama, jika sebuah ketulusan dibalas dengan kecurangan. Dan, tak ada kisah berbuah manis jika kepercayaan dipupuk dengan kebohongan,” paparnya.

Baca juga : Rabu Berkah Koperasi BMI Bagi 3 Rumah Gratis https://klikbmi.com/rabu-berkah-koperasi-bmi-bagi-3-rumah-gratis/

Di tempat yang sama, Ketua Pengawas Syariah Kopsyah BMI Hendri Tanjung juga mengingatkan kembali untuk tetap beristiqamah dalam mewujudkan program mulia ini. Seperti yang tertuang dalam QS Fushilat : 30 yang berbunyi “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu,”.

” Ketika kita ingin berjalan di jalan yang lurus dan memenuhi tuntutan istiqomah, terkadang kita tergelincir. Namun tetap ingat, jangan pernah merasa takut dan sedih karena Allah SWT selalu bersama kita,” tandasnya.

(gar/KLIKBMI)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *